• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Peformance Management

Tiga Cara Menangani Karyawan yang Bandel dan Memiliki Kinerja Buruk

Tiga Cara Menangani Karyawan yang Bandel dan Memiliki Kinerja Buruk
Redaksi
October 20, 2021

Tiga Cara Menangani Karyawan yang Bandel dan Memiliki Kinerja Buruk

Bagi sebagian besar manajer, menangani berbagai macam karakter karyawan merupakan hal yang cukup rumit, menyebalkan dan banyak menghabiskan waktu mereka. Walaupun demikian karyawan tetap harus diperhatikan dengan baik, karena mungkin mereka memiliki kinerja bagus, dan manajemen harus mempertahankannya untuk tidak resign. Untuk itu perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan semua karyawan yang ada.

Namun demikian hubungan tersebut tidak senantiasa berjalan harmonis, karena terkadang karyawan merasa percaya diri dan mulai menuntut berbagai macam perbaikan yang menurut mereka sah untuk dilakukan. Ini tentunya cukup merepotkan bagi sebagian besar manajemen perusahaan. Untuk menghindarinya ada tiga cara sederhana yang bisa berguna ketika mereka mulai mengajukan tuntutan.

Pertama.

Perhatikanlah bahwa kita memiliki ekspektasi yang cukup jelas terhadap karyawan, baik formal maupun informal serta untuk kinerja dan perilaku. Kejelasan manajer terhadap segala sesuatu adalah sangat penting, sehingga karyawan memiliki pemahaman dan tujuan yang jelas pula. Ini juga akan membuat diskusi diantara mereka menjadi tidak emosional dan lebih rasional.

Mereka juga bisa dilibatkan dalam tahap pengembangan dari tujuan perusahaan, ini akan membuat karyawan merasa terlibat penuh dalam setiap proses manajemen. Selain itu dengan melibatkan mereka secara aktif akan lebih mudah bagi perusahaan dan karyawan, dalam menentukan sikap seperti apakah yang tidak cocok diterapkan dalam perusahaan. Sehingga ketika terjadi pushback perusahaan dapat kembali mengingatkan kepada mereka tentang harapan dan tujuan bersama yang ingin dicapai, dan ini berkaitan erat dengan bekerja secara rasional bukan emosional.

Kedua.

Selalu mengingat kepada motivasi bekerja. Kita bisa mencoba meluangkan waktu untuk lebih mengenal karyawan, terkadang mereka memiliki beragam ide yang bisa membuatnya lebih bersemangat dalam bekerja. Termasuk pula apa saja yang bisa memotivasi mereka dan juga apa yang membuat mereka kehilangan motivasi bekerja. Jika perusahaan tidak memahami mereka, manajemen akan sulit menemukan motivasi yang efektif bagi karyawan, dan ini akan berpengaruh terhadap kinerja.

Terkadang permasalahan motivasi karyawan terletak pada pendapatan atau gaji mereka, namun hal tersebut bukanlah yang utama. Sebagian dari karyawan menuntut hal yang berbeda satu sama lain, mulai dari kantor yang nyaman untuk bekerja, fleksibilitas jam kerja hingga kepada penentuan cuti ataupun hari libur. Karena ketika hal tersebut menyangkut emosi dan keinginan, maka tidak akan ada sistem akunting yang mampu menghitungnya secara akurat. Semakin banyak yang kita tahu tentang keinginan mereka, semakin baik kita mampu mengelola dengan efektif.

Ketiga.

Memiliki ketegasan. Terkadang ketika kita telah mencapai tingkat kerjasama yang baik dan mampu memotivasi karyawan secara penuh tetap saja kurang mencukupi, hingga akhirnya malah membuat semangat bekerja merosot tajam. Maka pada titik ini diperlukan ketegasan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah karyawan harus berhenti ataupun terus berlanjut.

Dalam bidang HR yang telah terbiasa bekerja dengan dukungan dokumen yang baik dan sistem yang memadai, tetap saja ada masalah yang timbul dari karyawan dan ini bisa mengganggu kinerja tim. Apabila ini terjadi tentunya bisa melemahkan reputasi manajemen perusahaan dan menimbulkan anggapan manajemen tidak efektif dalam mengelola karyawan. Terkadang tindakan tegas sangat diperlukan dalam menindak karyawan yang berlebihan, namun hal ini tentunya sangat beresiko. Untuk itu lakukanlah dengan seksama, tidak terburu-buru namun cepat.

Sumber/foto : forbes.com/hroresources.com

Related ItemsFeatured
Peformance Management
October 20, 2021
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.