Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras
Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak dapat menghasilkan apa-apa, padahal mereka sudah bekerja keras. Mereka meragukan harga diri mereka dan mengatakan hal-hal seperti:
“Saya bekerja berjam-jam namun tidak mendapatkan hasil. Apakah saya gagal?”
“Saya sudah bekerja keras dan orang lain menganggapnya begitu. Mengapa kinerja saya tetap lebih buruk?”
“Begitu mulai bekerja, motivasi saya langsung merosot. Apakah saya hanya ditakdirkan untuk mencapai kinerja minimum saja?
Terkadang, bekerja lebih keras bukanlah jawabannya. Kerja keras telah begitu diromantisasi dalam masyarakat kita sehingga kita lupa memikirkan bagaimana kita bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan dengan sedikit usaha.
Berikut adalah tiga perubahan kecil yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produktivitas Anda dengan cara yang tidak mesti Anda lakukan sendirian semuanya.
1. Sesuaikan ruangan kerja dengan kepribadian Anda.
Mempertimbangkan kepribadian dengan tempat kerja Anda dapat mendukung hari-hari kerja Anda. Jika Anda sering merasa terganggu dan tegang saat bekerja, mungkin sudah waktunya untuk mengatur ruangan kerja Anda.
Journal of Research in Personality menerbitkan hasil survei terhadap 231 pekerja federal tentang kepribadian dan lingkungan tempat kerja mereka. Secara rata-rata, penelitian itu mengungkapkan bahwa pekerja yang bekerja di ruangan pribadi atau ruang kerja yang lebih kecil ternyata bekerja lebih fokus. Lebih khusus lagi, penelitian itu juga melaporkan bahwa tempat duduk yang terbuka membuat pekerja yang berkepribadian ekstrovert lebih bahagia dan focus dalam bekerja, tetapi hal itu justru merusak konsentrasi kerja bagi pekerja yang sering merasa cemas.
Jika Anda peka terhadap gangguan, carilah tempat yang tenang untuk bekerja atau belilah perangkat yang dapat membantu Anda memblokir gangguan yang tidak relevan, seperti headphone peredam kebisingan.
Menyesuaikan tempat kerja berdasarkan kepribadian Anda (seperti mengatur ruang kerja agar mendapatkan lebih banyak cahaya alami atau meja kerja yang rapi) dapat memberikan efek positif bagi produktivitas Anda. Ingatlah bahwa mengubah tempat kerja jauh lebih mudah dan praktis daripada mencoba mengubah kepribadian Anda.
2. Manfaatkan sindrom penipu dalam diri Anda.
Sindrom penipu atau imposter syndrome adalah keyakinan palsu yang mengatakan bahwa Anda tidak sebaik yang dipikirkan orang lain dalam masalah pekerjaan. Sindrom ini memengaruhi 65 persen tenaga kerja saat ini, begitu menurut survei tahun 2021 yang dilakukan oleh perusahaan pengambilan sampel online global InnovateMR.
Keyakinan ini dikenal bisa membatasi potensi seseorang dengan menggerogoti harga diri dan kepercayaan diri mereka. Tetapi bagaimana jika Anda sendiri membiarkan hal ini terjadi pada diri Anda?
Penelitian yang dipublikasikan di Academy of Management Journal menegaskan bahwa perasaan tidak mampu seperti sindrom penipu ini dapat membuat orang cenderung menjadi lebih ramah dengan kolega dan klien mereka. Naluri ini dapat membantu Anda membangun hubungan yang kuat dengan rekan kerja dan atasan Anda. Dan, ini adalah langkah penting untuk berkembang secara profesional.
Diskusi jujur dengan rekan kerja yang dapat diajak bekerjasama dapat membuka komunikasi sehingga mereka dapat mengajari Anda teknik-teknik khusus untuk memecahkan masalah. Hubungan kerja yang kuat berpotensi memberi hasil yang lebih baik pada Anda daripada membuktikan bahwa Anda adalah pekerja paling keras di kantor.
3. Pikirkan kembali tentang lingkungan kerja Anda.
Orang-orang cenderung bertahan di tempat kerja yang beracun lebih lama dari yang seharusnya. Dan dampaknya adalah mereka kurang tidur, sulit berkonsentrasi, dan lebih rentan terhadap penyakit mental dan fisik.
Menurut panduan terbaru yang dikeluarkan oleh U.S. Surgeon General, lingkungan kerja yang beracun ditandai dengan:
– Jam kerja yang panjang
– Otonomi terbatas
– Upah rendah
Mengakui bahwa kinerja Anda yang buruk disebabkan oleh tempat kerja yang beracun itu penting. Hal ini dapat membantu Anda memutus lingkaran setan dari terlalu memaksakan diri, tidak mencapai target, dan akhirnya harus bekerja lebih keras. Tidak ada kerja keras yang dapat membuat Anda lebih produktif atau merasa puas di tempat kerja yang beracun.
Dalam kasus seperti itu, memprioritaskan kesehatan Anda, mencari tempat kerja alternatif, dan fokus pada apa yang hanya Anda bisa lakukan di tempat kerja dapat membantu memulihkan semangat, kreativitas, dan produktivitas Anda.
Kesimpulan
Mengerem pekerjaan bisa terasa berlawanan dengan intuisi ketika Anda ingin menjadi lebih produktif. Tetapi bekerja keras tanpa penilaian ulang dapat menyebabkan kelelahan. Untuk mencapai produktivitas jangka panjang, buatlah strategi tentang upaya-upaya yang Anda ingin lakukan dan jaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan.
Sumber/foto : psychology.com/mikegingerich.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS