• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Industrial Relation

Ternyata Jam Kerja di Malam Hari Berdampak Negatif Bagi Kesehatan Jantung

Ternyata Jam Kerja di Malam Hari Berdampak Negatif Bagi Kesehatan Jantung
Redaksi
April 26, 2021

Ternyata Jam Kerja di Malam Hari Berdampak Negatif Bagi Kesehatan Jantung

Sekitar 15-20% negara industri telah menerapkan sistem kerja shift bagi para karyawannya. Sistem kerja ini biasanya diberlakukan oleh perusahaan yang beroperasi selama 24 jam per hari seperti call center, hotel, rumah sakit, atau yang lain.

Secara garis besar, kerja shift adalah sistem jam kerja karyawan yang dirancang dan diatur secara bergantian agar suatu perusahaan tetap dapat menyediakan layanan 24 jam setiap hari dalam seminggu (24/7). Pemerintah juga telah mengatur bahwa pembagian kerja shift boleh diterapkan oleh perusahaan yang beroperasi pada bidang jasa kesehatan, pusat perbelanjaan, media massa, serta pengamanan.

Biasanya perusahaan akan membagi jam kerja menjadi beberapa shift seperti 2 shift atau 3 shift. Pembagian shift ini tentu akan berbeda-beda karena setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang tidak sama.

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Lisbon di Portugal menyebutkan bahwa ternyata pembagian kerja dengan sistem shift memiliki dampak negatif bagi pekerjanya. Karena untuk setiap jam kerja shift (terutama pada malam hari) memiliki kemungkinan menimbulkan gangguan jam alami tubuh seseorang. Sehingga risiko terkena penyakit kardiovaskular meningkat. Oleh karena itu, pekerja shift termasuk yang paling rentan terhadap serangan jantung karena ketidaksejajaran sirkadian atau sering disebut dengan istilah social jetlag.

Dr Sara Gamboa Madeira dari Universitas Lisbon menyebut bahwa setiap orang memiliki jam biologis internal yang terbagi atas shift pagi yang biasanya lebih memiliki semangat bekerja yang lebih tinggi dan mulai menurun semangatnya di malam hari. Kemudian shift malam yang justru memiliki semangat kerja yang sebaliknya.

Perbedaan inilah yang kemuudian menimbulkan circadian misalignment atau kekacauan irama sirkadia dari para pekerja. Dengan kata lain ada ketidaksesuaian antara apa yang diinginkan tubuh dan apa yang dibebankan oleh kewajiban sosial kepada pekerja.

“Studi kami menemukan bahwa untuk setiap perbedaan jadwal jam kerja yang tidak sesuai dengan jam biologis karyawan, akan meningkatkan risiko penyakit,” kata Dr Madeira.

Sebagian besar pekerja (59%) mengalami social jetlag selama dua jam atau kurang, sedangkan sepertiga mengalaminya selama dua hingga empat jam. Semakin besar perbedaannya, semakin tinggi risiko penyakit kardiovaskular. Risiko meningkat sebesar 31% per jam jika terdapat penambahan jam kerja lembur

“Hasil ini membuktikan bahwa ketidaksesuaian irama sirkadian atau jam biologis karyawan dapat merugikan kesehatan mereka. Temuan menunjukkan bahwa staf dengan jadwal kerja yang tidak biasa mungkin memerlukan penelitian yang lebih mendetail untuk kesehatan jantung. Studi longitudinal diperlukan untuk menyelidiki apakah kronotipe terlambat mengatasi lebih baik shift larut malam dan kronotipe lebih awal ke jadwal pagi hari, baik secara psikologis dan fisiologis, ”kata Dr Madeira.

Sumber/foto : hrmasiamedia.com/medicalnewstoday.com

Related ItemsFeatured
Industrial Relation
April 26, 2021
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.