• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Article

Human Capital vs Organizational Capital

Human Capital vs Organizational Capital
Redaksi
July 28, 2021

Human Capital vs Organizational Capital
Mana yang Lebih Menjadi Prioritas dalam Menghasilkan Keunggulan Kompetitif bagi Organisasi

Heru Wiryanto
Senior Technical Advisor at BDO, People-Data Scientist

Prinsip Ketidaksetaraan yang berlaku saat ini pada Human Capital bahwa orang-orang yang berkinerja lebih baik adalah individu yang lebih mampu; mereka lebih cerdas, lebih menarik, lebih pandai berbicara, lebih terampil secara individual. Prinsip ini lupa bahwa yang mereka lakukan belumlah lengkap jika tidak dilekatkan konteks “Social Capital atau Organizational Capital”, karena prinsip orang neghasilkan kinerja tidak hanya sendirian atau individual. Metofora Social Capital atau Organizational Capital menjelaskan bahwa orang-orang yang berkinerja baik memiliki keterhubungan dengan orang-orang sekitarnya. Orang-orang tertentu disekitarnya atau kelompok-kelompok tertentu terhubung dengan, mempercayai orang lain , berkewajiban untuk mendukung, bergantung pada kerjasama dengan orang lain sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik. Memegang posisi tertentu dalam struktur sosial ini dapat menjadi aset tersendiri bagi individu. Dengan kata lain kinerja individu tidak dapat dilepaskan dari konteks organisasi dimana dia berada dan orang orang disekitarnya.

Hingga saat ini Human Capital menggali data dan informasi mengenai kemampuan, kecerdasan, kepribadian dan yang lainnya yang berupa data atribut yang menempel pada individunya. Data ini tentunya tidak cukup untuk menjelaskan kenapa individu bisa bekerja lebih baik, kondisi lingkungannya yang nota bene organisasinya juga mempunyai kontribusi, Jadi inget Kurt Lewin bahwa perilaku itu merupakan fungsi interaksi dari individu dan lingkungannya. Modal sosial atau Modal Organisasi berusaha menjelaskan variabel lingkungan tersebut melalui data yang bersifat relasional yakni data yang dihasilkan dari interaksi antar inividu satu dengan yang lainnya. Data ini yang masih jarang dikelola dengan baik, bahkan tidak dikumpulkan oleh perusahaan dan organisasi.

Metafora Modal Sosial mengacu pada keuntungan yang dihasilkan oleh jaringan sosial dan fakta bahwa orang-orang yang terhubung lebih baik akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Pialang (Brokerage) dan Penutupan (Closure) merupakan konsep yang cukup menarik untuk diperlajari. Efek dan mekanisme dari dua sumber utama modal sosial, yaitu posisi perantara (Brokerage) dan ketertutupan kelompok (Closure). Pialang (orang dalam posisi pialang) berdiri di persimpangan dunia sosial. Dengan demikian, mereka menciptakan nilai dengan menjembatani mereka yang dalam kelompok yang berbeda. Ketertutupan hasil dari kohesi dalam jaringan sosial. Menghasilkan keselarasan, ketertutupan meningkatkan tindakan kolektif. Pada kasus-kasus organisasi besar, Pialang dan Ketertutupan memiliki kontribusi besar pada kompetisi dan seleksi sosial tentunya.

Pekerjaan rumah terbesar adalah bagaimana memanfaatkan modal organisasi dan modal sosial untuk bisa menjadikan “competitive advantage” bagi perusahaan, Pendekatan ini melengkapi metode yang pernah ada meninggal “micro management” yang banyak dengan data atribusi, sibuk dengan kompetensi individu, kinerja individu, capability individu, mampu bertransformasi ke pendekatan organisasi secara “macro management” yang melihat organisasi sebagai “ansich sebagai organisasi” bukan sekumpulan atribut individual yang dijumlahkan dan ditarik kesimpulan matematis, statistical atasnya.

Siapkah bertransformasi menggunakan menggunakan pendekatan Modal Organisasi (Organizational Capital), Belajar dulu konsep organizational network analysis, menghitung “network contraints”, menghtung indeks efesiensi dan efektifitas jejaring organisasi, menghtiung dan mengidentifikasi indeks “Kepialangan” atau “Brokerage” dan masih banyak lagi. Ini bener bener Psikologi Organisasi yang sesungguhnya. Jalanin Organizational Development tanpa ini akan kehilangan ruhnya karena menurut Kotler, Organisasi mempunyai “dual system” yakni sistem Hierarchical, dan sistem jaringan sosial, Sistem yang hirarki ini termanifestasi dalam struktur organisasi yang formal yang terejawantahkan dalam uraian pekerjaan, hubungan antar jabatan, dan dokumen resmi lainnya, padahal menurutnya perubahan organisasi dan kinerja justru sebagian besar ditentukan oleh jejaring yang dibangun secara informal.

Mau belajar hal ini, atau mengembangkan keterampilan sosiometri klasik yang pernah dipunyai dulu dengan keterampilan “Organizational Network Analysis” atau ONA, nantikan dalam waktu dekat ini.

 

Gambar : pxhere.com

Related ItemsFeatured
Article
July 28, 2021
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.