• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Magazine
  • Book
  • E-Book
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Magazine
  • Book
    • E-Book
    • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Peformance Management

Hilangnya Posisi Manager Menengah Akibat Pandemi Covid19

Hilangnya Posisi Manager Menengah Akibat Pandemi Covid19
Redaksi
August 24, 2020

Hilangnya Posisi Manager Menengah Akibat Pandemi Covid19

Banyak ahli di bidang ketenagakerjaan menyatakan bahwa di masa depan, mungkin akan banyak jenis pekerjaan hilang selamanya sebagai akibat langsung maupun tidak langsung dari pandemi Covid19. Ini bisa terjadi karena banyak perusahaan mulai mempercepat proses restrukturisasi, yang memang sudah terjadi jauh sebelum krisis dimulai.

Salah satunya adalah pekerjaan sebagai manajer, terutama manajer level menengah. Karena banyak perusahaan yang melakukan perampingan sebelum pandemi terjadi, sekarang mereka mulai mempercepat proses tersebut.

Beberapa orang pekerja dari level tersebut menyatakan kepada ABC Australia, bahwa mereka telah dipanggil oleh atasan mereka dan menyatakan adanya kemungkinan pengurangan tenaga kerja. Karena pandemi telah membuat banyak bisnis mulai mengalami penurunan yang tajam.

Para pekerja tersebut sebagian besar memaklumi hal tersebut, karena banyak orang ataupun perusahaan lain juga mengalaminya. Terutama dari posisi managerial, dimana fungsi mereka mulai banyak berkurang jauh.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh konsultan SDM Martin North, menyebutkan bahwa hal tersebut sudah banyak dialami oleh manager pada level menengah.

Penelitian yang melibatkan sekitar seribu orang responden tersebut juga memperlihatkan akan adanya kenaikan tren pada pengangguran terstruktur. Terutama dari kalangan pekerja menengah. Dimana ada banyak perusahaan mulai melakukan perampngan struktur organisasi, dan mereka mulai melakukannya pada level tersebut.

Menurut Drake International perusahaan pencari tenaga kerja di Australia, menyatakan bahwa baru-baru inin mereka mendapatkan perintah untuk melakukan rekrutment untuk 12 tenaga kerja kontrak bagi sebuah perusahaan telekomunikasi terbesar di Australia, dimana posisi tersebut sebelum pandemi merupakan posisi permanen.

Ini menurut Christopher Ouizeman, direktur eksekutif Drake International, merupakan sebuah perubahan besar di dunia kerja.

“Perusahaan sekarang ini bisa mempekerjakan seseorang yang punya kemampuan khusus, dengan sistem kontrak dan bayaran yang jauh lebih rendah dari mempekerjakan seseorang dengan posisi tetap,” jelasnya.

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan sistem kerja Work From Home (WFH), juga telah memberikan dampak bagi pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Tentunya hal ini juga membuat setiap perusahaan harus melakukan restrukturisasi untuk mendukung kinerja mereka.

“Jadi banyak perusahaan sekarang mulai melakukan penyesuaian, apakah mereka harus menggunakan cara-cara lama ataukah harus mengadopsi cara baru untuk bisa bertahan. Namun semua sepakat bahwa mereka tidak harus mempertahankan sistem ataupun pola kerja tradisional, yang telah mereka lakukan selama berpuluh tahun,” jelasnya.

Alison Pennington, ekonom di lembaga Centre for Future Work menyatakan, sistem kerja WFH yang telah diadopsi oleh banyak perusahaan di seluruh dunia telah membuka wawasan baru. Dimana setiap orang bisa bekerja secara bebas dari manapun tanpa memerlukan adanya pengawasan secara fisik terhadap mereka. Ini kemudian membuat banyak perusahaan mulai mempertanyakan fungsi dan tugas manajemen di level menengah.

“Kita sekarang mulai mempertanyakan fungsi seorang manajer, yang pekerjaannya mengawasi pejkerjaan orang lain. Karena dengan adanya pandemi telah membuat sebagian besar perusahaan, telah melihat adanya perubahan kerja. Dimana pada waktu sekarang manajemen perusahaan bisa mempercayai staf bekerja dari rumah dan produktif, tanpa harus ada pengawasan secara fisik terhadap pekerja,”jelasnya.

Banyak para pekerja dari level manager menengah yang menyadari, karena adanya perubahan struktur tersebut telah membuat mereka tidak memiliki kepastian tetap bekerja sampai waktu lama. Ini juga terjadi pada staf lainnya, baik di bawah ataupun di atas mereka.

Menurut Wendy Robertson yang mantan manager level menengah di sebuah perusahaan, ini sebenarnya bukan lagi membahas soal peran dalam pekerjaan. Namun lebih berfokus pada soal ketrampilan dan cara berpikir yang dimiliki oleh setiap orang.

Menurutnya keterampilan dan cara berpikir itu tidak lagi harus dimiliki hanya satu orang.

“Bisa saja diperlukan tiga orang kontraktor untuk menyelesaikan satu proyek untuk mendapatkan seluruh ketrampilan dan cara berpikir yang kita perlukan. Untuk itu mereka yang sekarang sudah diberhentikan dari posisi mereka, harus bisa melihat apa yang dapat mereka lakukan dengan kondisii tersebut,” jelas Wendy.

Pemerintah Australia telah menyadari dampak ekonomi dari COVID-19 akan berlangsung lama, khususnya dengan meningkatnya tingkat penularan di negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne.

“Inilah mengapa pemerintah bergerak cepat dengan melindungi kesehatan dan lapangan kerja bagi seluruh warga Australia. Serta mulai melakukan langkah berkelanjutan untuk membantu mengurangi dampak pandemi,” kata Menteri Perumahan dan Asisten Menteri Keuangan Michael Sukkar kepada ABC.

Karena menurutnya dari data terbaru dari Biro Statistik Australia menunjukkan jasa profesional tidaklah kebal dari pengurangan. Namun apabila dibandingkan dengan keseluruhan, berkurangnya pekerjaan di bidang ini, lebih sedikit dibandingkan di bidang lain.

Sumber/foto : abc.net.au/maxelearning.com


Related ItemsFeatured
Peformance Management
August 24, 2020
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Booking Cart

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan...

    Redaksi November 24, 2020
  • Read More
    Psychology
    Lima Alasan Mengapa Kita Harus Keluar dari Zona Nyaman

    Lima Alasan Mengapa Kita Harus Keluar dari Zona Nyaman Dalam situasi yang sangat menekan,...

    Redaksi October 2, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today.


Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.