• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Traning This Month
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Public Training
    • Annual Event 2018
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • Magazine
  • Book
  • E-Book
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Traning This Month
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Public Training
    • Annual Event 2018
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • Magazine
  • Book
    • E-Book
    • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • RSS

Article

Benarkah Nasib Kita Ditentukan oleh Cara Berpikir?

Benarkah Nasib Kita Ditentukan oleh Cara Berpikir?
Ananto Hari
April 14, 2018

Benarkah Nasib Kita Ditentukan oleh Cara Berpikir?


Agung Setiyo Wibowo
Self-Discovery Coach, Personal Transformation Consultant, & Chief Editor Kampusgw.com

“Your beliefs become your thoughts, your thoughts become your words, your words become
your actions, your actions become your habits, your habits become your values, and your values
become your destiny.”
― ​Mahatma Gandhi

Kutipan dari bapak bangsa India di atas bisa jadi belum tentu semua orang mengamininya. Namun, jika kita renungkan kembali sulit sekali untuk membantahnya.

Nasib kita memang berpangkal dari pola pikir kita sendiri. Pasalnya, pikiran menjadi perkataan. Perkataan menjadi perbuatan. Perbuatan menjadi kebiasaan. Kebiasaan menjadi nilai-nilai. Dan nilai-nilai menjadi nasib yang kita terima.

Menyadari hal itu, cara paling efektif untuk mengubah diri sendiri ialah dengan mengubah cara berpikir. Begitu pula dalam berhubungan dengan orang lain. Cara termudah untuk mempengaruhi orang lain ialah dengan menyesuaikan sikap kita dengan cara berpikir mereka.

Dalam konteks organisasi, saling mengetahui cara berpikir kolega merupakan pangkal dari keberhasilan. Pasalnya, setiap orang memiliki pola pikir unik.

Dengan mengetahui cara berpikir orang lain; kita bisa terlatih untuk berempati, mengelola emosi, dan bijak menyikapi apa saja. Itu semua ditunjukkan dengan kelihaian berkomunikasi, seni memimpin, dan mengelola hubungan baik dengan sesama. Pada akhirnya timbullah kohesivitas tim yang mendorong terwujudnya kinerja unggul.

Mengetahui bagaimana pikiran manusia bekerja memang baik. Namun akan lebih baik lagi jika juga mengetahui faktor genetika alias pembawaan sejak lahir.

Memahami bagaimana unsur genetika dan cara berpikir dapat mempengaruhi “nasib”, menjadi keniscayaan jika kita ingin sukses. Baik dalam aspek personal maupun profesional. Pasalnya genetika (​nature​) dan pengalaman hidup (​nurture​) bagai koin bermata dua. Tak terpisahkan.

Menurut Steven Pinker dalam bukunya ​The Blank Slite ​ditegaskan bahwa 70% variasi antar individu disebabkan oleh genetika. Oleh karena itu, peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seseorang akan menorehkan suatu tanda pada otaknya.

Saya jadi teringat dengan kajian menarik bertajuk Emergenetika​. ​Sebuah studi mengenai ciri-ciri watak/pembawaan yang muncul sebagai perpaduan dari unsur genetika/alami dan hasil asuhan/pendidikan/pengalalaman sehingga membentuk sikap dan perilaku tertentu.

Emergenetika sendiri tak dapat dipisahkan dengan gagasan Psikolog Universitas Harvard Jerome Kagan. Menurut beliau otak seorang bagaikan sepotong kkain abu-abu puncat. Benang hitam genetika terjalin dengan benang putih lingkungan yang menghasilkan warna campuran hitam dengan putih yaitu abu-abu.

Sementara itu penelitian riset David T. Lykken mengenai pasangan kembar dua atau tiga di seluruh dunia menunjukkan bahwa manusia kembar memiliki kesamaan watak atau perilaku. Seperti dalam kasus Jerry Levey dan Mark Newman – kembar identik yang telah berpisah puluhan tahun namun masih memiliki sejumlah kesamaan. Mulai dari memelihara kumis, potongan rambut, kacamata pilot hingga warna ikat pinggang. Demikian halnya dengan Jim Springer dan Jim Lewis yang terpisahkan berpuluh-puluh tahun ketika dipertemukan masih sama-sama senang merokok Salem, minum Miller elite, menggigit kuku dan balapan mobil.

Otak memang faktor yang sangat menentukan cara berpikir manusia. Itu mengapa emergenetika mengkaji ranah tersebut secara mendalam. Pemindaian otak dengan teknologi canggih misalnya. Dapat mengungkapkan cara kerja otak, bagian otak mana yang berfungsi untuk memecahkan masalah serta berapa lama sebuah pengalaman berdampak dalam pikiran kita.

Saya langsung teringat dengan Dr Geil Browning, Ph.D. dan Dr Wendell Williams, Ph.D. Pasalnya mereka telah melakukan penelitian yang hasilnya mampu memberikan gambaran secara komprehensif mengenai kombinasi preferensi berpikir dan atribut perilaku.

Riset yang melibatkan lebih dari 300.000 orang dewasa tersebut membawa mereka mematenkan produk bernama Emergenetics​®​. Dalam perkembangannya, paten tersebut melahirkan perusahaan pengembangan organisasi bernama Emergenetics International. Sebuah institusi yang mengandalkan penelitian psikometrik dan studi perilaku untuk memberi saran dan berkonsultasi dengan bisnis dan individu tentang cara menilai sumber daya manusia. Berawal dari Amerika Utara, kini perusahaan tersebut telah menyebar ke berbagai negara di dunia – tak terkecuali Indonesia.

Emergenetics ​menawarkan beberapa jasa. Salah satunya ialah ​assessment untuk mengetahui seseorang berdasarkan empat atribut berpikir (analitis, struktural, sosial, dan konseptual dan tiga atribut perilaku (ekspresif, asertifitas dan fleksibilitas). Sejak 1998, mereka telah memsertifikasi ​coach​, profesional sumber daya manusia, dan trainer dengan ribuan individu telah menjadi penerima manfaat secara global.

Emergenetics ​merupakan instrumen pembuat profil berbasis riset ilmiah yang menunjukkan cara berpikir individu secara genetik (​genetic​) dan bertindak dengan cara tertentu. Cara berpikir dan bertindak tersebut dapat berubah (​emerge​) akibat faktor sosial/lingkungan yang terjadi dalam kehidupan seseorang. Kombinasi dari genetika dan pengalaman hidup ini terjalin dan membentuk pola yang dapat kita pelajari guna mendongkrak komunikasi dan produktivitas.

Belum lama ini saya pun mencoba jasa Emergenetics. Hasilnya memang menggambarkan diri kita sebenarnya. Itu mengapa tidak mengherankan jika organisasi-organisasi yang pernah menjadi kliennya terbukti mampu membentuk tim lebih produktif, meningkatkan pemahaman dan mengurangi konflik di antara rekan kerja, menjamin kualitas pekerjaan yang lebih baik dan juga pengembangan solusi yang lebih efektif atas sebuah masalah. Pribadi yang menemukenali dengan baik atribut cara berpikir dan perilaku mereka, pada umumnya dapat berkomunikasi, memiliki kemampuan menjual, melakukan presentasi, mengajar dan memotivasi orang lain dengan lebih efektif.

Emergenetics memang bukan satu-satunya peranti yang dapat kita pakai untuk mengetahui cara berpikir dan berperilaku kita. Di luar sana mungkin banyak penyedia layanan sejenis yang dapat membantu menemukan kekuatan yang dimiliki oleh setiap individu selaku anggota tim dan kekuatan mana yang berhubungan dengan energi terbesarnya. Jika kekuatan tersebut dapat dimaksimalkan, maka setiap individu mampu bekerja lebih lama tanpa kehabisan energi.

Saya pribadi telah mencobanya. Bagaimana dengan Anda ?

Related ItemsFeatured
Article
April 14, 2018
Ananto Hari
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Booking Cart

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Lakukan Hal ini Jika Kita Ditegur Atasan

    Lakukan Hal ini Jika Kita Ditegur Atasan Sebagai seorang karyawan, mendapatkan teguran dari bos...

    Ananto Hari March 21, 2018
  • Read More
    Perkawinan
    Perlunya Saling Memaafkan Dalam Membina Hubungan Pernikahan

    Perlunya Saling Memaafkan Dalam Membina Hubungan Pernikahan Dalam membina rumah tangga setiap pasangan, biasanya...

    Ananto Hari March 7, 2018
  • Read More
    Psychology
    Lingkungan Greenspace Berpengaruh Terhadap Perkembangan Mental Anak

    Lingkungan Greenspace Berpengaruh Terhadap Perkembangan Mental Anak Tinggal dalam sebuah lingkungan yang nyaman, tentunya...

    Ananto Hari February 27, 2018
  • Read More
    Psychology
    Memperkuat Ingatan dengan Teknik Memory Palace

    Memperkuat Ingatan dengan Teknik Memory Palace   Memiliki daya ingat lemah kerap kali menjadi...

    Ananto Hari February 26, 2018
IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang focus dalam pengembangan SDM baik untuk perusahaan maupun masyarakat lain di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui conferences, Training , Media Online , Media Cetak dan event event yang berkaitan dengan pengembangan SDM . Intipesan didirikan pada bulan September 1995 dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya .
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik .
Misi : Bekerja dengan standard moral yang baik dan menjujung tinggi profresionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 781 9844

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today.


Copyright © 2011 - 2018 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.