• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Recruit & Selection

Achievers Workforce Institute : Kompensasi dan Benefit Menjadi Fokus 52% Pencari Kerja Baru

Achievers Workforce Institute : Kompensasi dan Benefit Menjadi Fokus 52% Pencari Kerja Baru
Redaksi
April 11, 2021

Achievers Workforce Institute : Kompensasi dan Benefit Menjadi Fokus 52% Pencari Kerja Baru

Sudah setahun lebih pandemi Covid melanda seluruh dunia, dampaknya kini semakin meluas dan mengakibatkan banyak perusahaan mulai melakukan restrukturisasi organisasi mereka. Perampingan tersebut membuat banyak orang mulai mencari lapangan kerja baru di tahun 2021.

Menurut laporan dari Achievers Workforce Institute dalam penelitian 2021 Engagement & Retention yang dilakukan terhadap sekitar 2000 responden pada Februari 2021, mendapatkan hasil, dalam mencari pekerjaan baru mereka sangat memperhatikan faktor kompensasi dan benefit dan hal ini dilakukan oleh 52% responden.

Menurut Natalie Baumgartner, yang juga merupakan kepala penelitian menjelaskan, organisasi harus mulai memfokuskan diri pada upaya untuk menarik lebih banyak talent yang berkualitas dan mulai meningkatkan nilai kompensasi dan benefit agar karyawan tidak meninggalkan mereka.

Penelitian itu juga menyebutkan bahwa hanya 21% dari responden yang merasa ‘engage” dengan perusahaan dan kurang memiliki keinginan untuk berpindah kerja. Hasil penelitian tersebut tentunya akan membuat banyak organisasi, perlu mengatir ulang strategi dan kebijakan mereka dalam pengelolaan karyawan di masa mendatang.

Sementara itu 66% karyawan percaya bahwa peningkatan dan penerapan budaya kerja yang lebih baik, akan membuat mereka lebih betah bekerja. Sedangkan 52% laonnya menginginkan agar atasan mereka meningkatkan keberagaman dan inklusi di dalam organisasi.

Selain itu satu dari lima karyawan saat ini merasa kurang mendapatkan penghargaan atas kontribusinya, sementara lebih dari dua pertiga (69%) merasa hubungan mereka dengan manajer mereka akan membaik jika mereka mau melakukan interaksi yang lebih intens. Menurut mereka penghargaan di tempat kerja juga memiliki peringkat yang tinggi dalam sebuah hubungan atasan dengan karyawan di dunia kerja.

Sementara itu 60% pengusaha menyatakan bahwa mereka menginginkan adanya feedback, karena banyak diantara karyawan tidak secara aktif memberikan feedback secara memadai.

Lebih dari sepertiga (34%) karyawan mengatakan bahwa manajer/karyawan telah berusaha meningkatkan feedback secraa signifikan dalam hubungan kerja. Sementara itu 18% dari responden menyebutkan bahwa manajer/karyawan tidak melakukan upaya apapun untuk menindaklanjuti feedback tersebut.

Sekitar 51% dari responden yang melakukan pola kerja fleksibel menyebutkan bahwa atasan meragukan produktivitas mereka ketika melakukan pekerjaan jauh dari kantor. Hal inilah juga yang menyebabkan sekitar 44% responden, ingin tetap mempertahankan sistem kerja jarak jauh.

Selain itu 42% juga merasa bahwa mereka semakin terputus dari perusahaan dan kolega, sementara 38% lainnya mengatakan bahwa mereka justru merasa lebih terhubung sejak dimulainya pandemi dan ketika mulai mengadopsi sistem kerja WFH>

Hal lain yang berubah menurut responden adalah budaya kerja dimana 42% responden yang mengatakan bahwa budaya perusahaan telah berkurang sejak awal pandemi. Sebagian besar karyawan menyalahkan kurangnya komunikasi (26%) atau kurangnya upaya untuk membuat karyawan dengan sistem WFH merasa lebih terhubung (25%).

Baumgartner menambahkan bahwa pada saat ini para pemimpin SDM menghadapi tantangan unik saat ini, dan perlu memprioritaskan faktor teratas untuk meningkatkan keterlibatan, retensi, serta kepuasan karyawan.

Untuk itu Achievers Workforce Institute merekomendasikan organisasi untuk menerapkan teknologi yang menyatukan pengalaman karyawan. Misalnya, dengan menyatukan sumber daya, alat dan teknologi yang dibutuhkan karyawan agar merek amerasa lebih engage.

Selain itu organisasi juga perlu berinvestasi pada alat untuk mendukung tindakan setelah penerapan feedback. Karena ini akan mendukung manajer dan pemimpin dalam mengubah feedback karyawan menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Achievers Workforce Institute menyebutkan bahwa work-life balance, sangat penting untuk perekrutan dan retensi. Untuk itu organisasi harus mulai berupaya guna mengingkatkannya dengan bertanya kepada karyawan, baik dalam pertemuan satu-ke-satu atau melalui survei internal, apakah mereka merasa mampu menyeimbangkan pekerjaan dan komitmen pribadi mereka. Jika tidak, tanyakan bagaimana cara mereka bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik.

Selain itu organisasi juga perlu membangun penghargaan kerja yang lebih baik, karena ini adalah cara termudah dan paling efektif untuk meningkatkan perasaan engage di seluruh perusahaan. Pemberian penghargaan ini tentunya harus didukung oleh semua pihak yang terlibat dan memastikan bahwa ucapan “Terima Kasih” yang sederhana sekalipun akan sangat bermanfaat.

Untuk dapat melakukan hal ini maka organisasi juga perlu melatih manajer, guna memahami seperti apa penghargaan yang efektif dan meminta pertanggungjawaban mereka untuk berinteraksi dengan tim mereka secara teratur.

Sumber/foto : hrmasiamedia.com/certifiedtalent.co.za

Related ItemsFeatured
Recruit & Selection
April 11, 2021
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.