74% Karyawan Menginginkan Perbaikan Kondisi Kerja Setelah Pandemi Berakhir
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Qualtrics Work Different baru-baru ini terhadap 633 responden dari beberapa negara di kawasan tersebut menunjukkan, 74% pekerja di Asia Tenggara menginginkan adanya perubahan positif di tempat kerja mereka apabila pandemi Covid19 berakhir. Termasuk diantaranya harapan mereka atas rutinitas kerja yang selama ini dilakukannya dan perlunya perubahan dalam kebijakan tempat kerja yang lebih sehat dan nyaman.
Studi tersebut juga menemukan bahwa banyak orang yang lebih suka bekerja dari rumah selama pandem. Sebagian besar (58%) responden mengatakan, ketrampilan mereka mengalami peningkatan secara signifikan selama pandemi, Sementara 27% mengatakan tetap sama atau tidak mengalami peningkatan. Sebanyak 28% karyawan juga memberikan apresiasi kepada perusahaan, yang menerapkan fleksibiltas kerja. Karena hal ini membuat banyak karyawan merasa lebih dihargai jerih payahnya oleh pemberi kerja dan 17% dari mereka mengungkapkan rasa terimakasihnya secara langsung.
Menurut Mao Gen Foo, Head of Southeast Asia, Qualtrics menyebutkan bahwa mayoritas pekerja di seluruh Asia Tenggara mengatakan bahwa mereka merasa jauh lebih dihargai (67%) di perusahaan mereka.
“Ini semua karena pendekatan manusiawi yang diadopsi oleh banyak perusahaan ketika pandemi melanda menggunakan berbagai solusi secara tepat,” jelasnya.
Lebih jauh lagi dirinya menyebutkan bahwa studi tersebut, juga memberikan bantuan bagi perencanaan dan pengelolaan bagi karyawan yang ingin bekerja kembali. Serta memberikan wawasan tentang tindakan apa yang ingin mereka lihat, dan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh karyawan dari perusahaan.
Menurutnya sekitar (11%) karyawan menginginkan adanya perubahan fokus atas kesehatan pribadi yang lebih baik, serta jadwal kerja yang lebih fleksibel (9%).
“Meskipun ada begitu banyak pembicaraan tentang kapan segala sesuatunya akan kembali normal, atau bagaimana kita akan menerima kondisi New Normal sebagai sebuah aturan baru dalam bekerja, tentunya memerlukan peran yang lebih besar dari setiap perusahaan dalam memberikan panduan untuk perubahan tersebut. Sehingga di masa mendatang perusahaan akan mampu bertahan terhadap perubahan yang terjadi, dan mampu meningkatkan kemampuan mereka dalam menarik lebih banyak talent terbaik, juga sekaligus mempertahankannya,” tambahnya.
Studi tersebut juga mengungkapkan sekitar 83% pekerja mengharapkan adanya feedback yang lebih baik dari perusahaan selama masa krisis. Untungnya hal tersebut telah dilakukan oleh sebagian besar perusahaan.
“Dengan situasi yang terus berubah dengan sangat cepat, kemampuan untuk mendengarkan dan menyampaikan apa yang diinginkan karyawan adalah salah satu keuntungan terbesar dalam memastikan mereka merasa aman dan didukung oleh perusahaan,” katanya.
Menurutnya dalam jangka panjang, ekspektasi karyawan telah berubah selamanya oleh pandemi, dan ini membutuhkan perubahan cara bisnis tradisional yang biasanya banyak dianut oleh perusahaan tertentu.
“”Karena pada masa seperti sekarang ini setiap perusahaan harus mampu berpikir secara kritis dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Serta dengan cepat mengambil keputusan dan bebrtindak secara efektif, dalam menyelesaikan masalah yang timbul,” ungkapnya.
penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa di bidang usaha ritel lebih dari tiga perempat (79%) pekerja, mengharapkan adanya keuntungan yang lebih baik dari penerapan e-commerce secara masif setelah pandemi berakhir. Serta dengan mayoritas (83%) mengharapkan peningkatan fokus pada fungsi dan kegunaan situs e-commerce secara lebih luas di masa mendatang.
Pada bidang teknologi menunjukkan bahwa mayoritas pekerja (82%) menyetujui bahwa industri telah bereaksi dengan baik terhadap perubahan dari pandemi, dengan lebih dari setengah (66%) merasa lebih produktif dari sebelumnya.
Untuk itu 70% responden mengharapkan agar ada peningkatan frekuensi kerja fleksible di kemudian hari, dan 81% lainnya mengharapkan adanya pemakaian peralatan teknologi yang lebih baik, untuk menunjang produktivitas kerja mereka. Sedangkan 73% lainnya berhrap agar perusahaan lebih inovatif terhadap berbagai kemajuan teknologi sebagai penunjang kerja mereka.
Sumber/foto : hrmasia.com/businessinsider.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS