53% Karyawan Merasa Dirugikan Karirnya Oleh Penerapan WFH Selama Pandemi

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Blind, sebuah platform penyedia tenaga kerja profesional menyebutkan bahwa lebih dari setengah karyawan anggotanya saat ini merasa dirugikan akibat penerapan sistem Work From Home (WFH) selama pandemi.
Penelitian yang dilakukan antara rentang waktu 14 – 17 September tersebut melibatkan sekitar 3.6 juta pengguna Blind. Serta memberikan beberapa pertanyan krusial tentang karir mereka selama pandemi dan hasilnya antara lain :
74% responden mengeluhkan menurunnya progres perkembangan networking mereka, sejak pertama kali konsep WFH diterapkan secara luas
Hal yang sama juga dirasakan oleh 82% responden dari yang mengaku bekerja di perusahaan Apple,
Kemudian 89% pekerja di Adobe dan 92% karyawan Uber juga merasakan hal yang sama.
Begitu pula dengan 81% karyawan Amazon dan 89% anggota LinkedIn serta 81% karyawan Google mengeluhkan hal yang senada.
Blind kemudian mendapatkan hasil lain dimana sebanyak 53% respnden yang merasakan bahwa karir mereka mengalami kemunduran sejak perusahaan mulai melakukan sistem kerja WFH.
Mereka yang merasakan hal tersebut adalah para profesional di Google (69%), Intuit (77%) and VMware (70%).
Bahkan seorang responden melontarkan pertanyaan yang cukup rumit untuk dijawab, seperti akankah sistem kerja jarak jauh menjadi pilihan karier yang layak pasca-COVID ? Walaupun banyak perusahaan yang mengizinkan WFH-termasuk FB bahkan Microsoft, namun sepertinya merelka juga belum memiliki pemahaman yang baik tentang dampak WFH bagi rencana jangka panjang perusahaan itu sendiri.
Menurut Dorie Clark, konsultan strategi dan kontributor HarvardBusiness Review, memberikan jawabannya, dalam realitas tempat kerja baru, profesional individu harus mampu mengambil pendekatan seperti detektif, menyelidiki dan mempertimbangkan semua peluang.
“Itu mungkin tidak sulit perusahaan kecil, tetapi di perusahaan global besar, informasi menjadi kunci, ” jelasnya.
Menurut Miranda Kalinowski, kepala perekrutan global Facebook, membangun networking adalah inti dari menemukan peluang dan kemudian mulai mengekslorasinya. Namun dengan adanya pandemi sepertinya telah menutup sebagian besar kemungkinan untuk membangun networking secara sempurna.
“Kita menyebutnya sebagai era New Normal,” katanya.
Dirinya menambahkan bahwa pandemi telah menyamakan kedudukan dalam beberapa hal, sehingga banyak orang tidak terikat oleh lokasi, kewajiban pribadi, atau keadaan keuangan yang menghalangi mereka untuk dapat menghadiri konferensi atau mengikuti acara setelah jam kerja.
Sehingga meskipun hasil survei ini menunjukkan bahwa banyak profesional merasa skeptis tentang dampak negatif pandemi terhadap networking dan peluang pertumbuhan karier, namun setidaknya masih ada harapan.
Karena membangun networking pada saat bekerja dari rumah akan lebih menawarkan interaksi berkualitas tinggi, sebab ada lebih banyak waktu yang tersedia ketika mereka ingin menjalin komunikasi dengan orang lain di luar sana tanpa harus bertemu secara fisik.
Sumber/foto : theladders.com/forbes.com


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS