• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Culture

4 dari 10 Karyawan Percaya, WFH Telah Memperburuk Budaya Perusahaan

4 dari 10 Karyawan Percaya, WFH Telah Memperburuk Budaya Perusahaan
Redaksi
August 9, 2021

4 dari 10 Karyawan Percaya, WFH Telah Memperburuk Budaya Perusahaan

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Business Media International (BMI) bekerja sama dengan Willis Tower Watsons menemukan bukti bahwa 4 dari 10 karyawan mempercayai bahwa Work From Home (WFH) membawa dampak negatif bagi perkembangan budaya kerja di perusahaan mereka. Hanya 26% yang percaya bahwa WFH telah meningkatkan budaya kerja. Sedangkan tiga dari 10 pekerja (34%) merasa bahwa hal itu tidak membawa perubahan sama sekali. Namun semua sepakat bahwa WFH telah merubah cara kerja secara permanen dan berpengaruh pula pada budaya kerja mereka.

Penelitian tersebut dilakukan dengan melibatkan sekitar seribu responden di Inggris, dan sebagian besar peneliti juga mempercayai bahwa tren semacam ini juga cepat atau lambat akan terjadi pada pekerja di kawasan Asia.

Hal lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa sekitar empat dari 10 (41%) karyawan menyebutkan, mereka ingin bekerja dari rumah selama dua hingga tiga hari seminggu. Sementara 23% pekerja tetap lainnya lebih memilih WFH, sedangkan 13% menginginkan sistem rotasi, dan kurang (9%) (dari satu dari 10) menyatakan ingin bekerja dari rumah seminggu sekali. Hanya 13% yang ingin kembali bekerja ke kantor

Penelitian tersebut juga mengungkapkan dampak bekerja dari rumah terhadap budaya perusahaan, dimana empat dari 10 karyawan percaya bahwa hal ini hanya akan memperburuk budaya perusahaan mereka, dibandingkan dengan 26% karyawan yang percaya bahwa WFH akan meningkatkan budaya kerja mereka.

Para peneliti juga mencatat bahwa dari semua tantangan yang dihadapi karyawan saat bekerja dari rumah, masalah terbesar adalah adanya gangguan karena kehadiran teman dan keluarga (21%). Sementara (18%) lainnya merasa tetap dapat fokus bekerja. Sekitar 16% responden menyatakan bahwa lockdown ataupun isolasi sementara juga mempengaruhi terhadap timbulnya berbagai masalah tersebut.

Sebagian responden menyebutkan bahwa kurangnya pengaturan ruang kerja rumah secara khusus untuk bekerja, juga muncul sebagai penyebab masalah “utama” – meskipun 34% karyawan mengatakan mereka bekerja dari ruang kantor. Sedangkan 44% laiinya menyebutkan bahwa mereka melakukan tugasnya di ruang makan atau meja dapur, sementara 16% dan 8% masing-masing bekerja di sofa dan tempat tidur

Sedangkan enam dari 10 karyawan (60%) mengatakan mereka lebih produktif bekerja dari rumah, dengan 61% mengatakan mereka lebih produktif bekerja lebih dari enam jam sehari. Kemudian lebih dari setengah (53%) dari karyawan ini mengatakan, bekerja dari rumah telah menghasilkan jam kerja yang lebih lama. Namun demikian sekitar 59% menyatakan bahwa bekerja dari rumah membuat mereka bisa memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat.

Hal unik lainnya dari responden adalah bahwa mereka sangat merindukan kesempatan untuk bertemu kembali dengan rekan kerja mereka (41%). Sementara lebih dari satu dari lima (21%) mengatakan bekerja dari rumah, telah banyak memberikan pengaruh negatif pada kesehatan mental mereka.

Menariknya, hampir tujuh dari 10 (65%) mengatakan mereka akan merasa nyaman terhadap sistem kerja jarak jauh dan berharap akan terus diterapkan. Serta menyatakan pendapatnya bahwa sepertinya perusahaan mereka tidak perlu lagi memiliki kantor secara fisik pada tahun yang akan datang.

Sumber/foto : humanresourcesonline.net/topresume.com


Related ItemsFeatured
Culture
August 9, 2021
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.