Memahami Human eXperience Management atau HXM
Heru Wiryanto
HR Growth Hacker, People-Data Scientist
Human eXperience Management atau HXM, merupakan anti tesis dari Personalia, Human Resources Management (HRM), Human Capital Management (HCM), tema sentral yang diusung adalah tentang pengelolaan aspek manusia sebagai pusat perhatian dalam konteks organisasi. Kata “Experiences” peng-alam-an mengingatkan saya pada kuliah-kuliah fenomenologi dan Eksistensialismenya Pater M.A.W. Brouwer, dimana menurut beliau badan manusia itu ya peng-alam-an itu dan dimensinya adalah waktu. Buku yang digunakan waktu itu adalah Buku ‘Alam Manusia Dalam Fenomenologi’, karya M.A.W. Brouwer, yang diterbitkan di Jakarta pada tahun 1988 oleh PT Gramedia.
Fenomenologi membantu pengembangan psikologi yang sekarang cenderung empiristis dan intelektualistis. Bertolak dari beberapa pandangan ahli fenomenologi, terutama pandangan Maurice Merleau-Ponty, menekankan aspek lingkungan, yakni lingkungan manusia itu sendiri. Lingkungan yang dijelaskan bukan sekadar gambaran alam inderawi, tetapi suatu lingkungan yang ingin dikuasai manusia lewat badannya. Sebuah alam manusia yang terbentuk dan menjelma dalam kesadaran tentang ruang dan waktu.”
Dalam obyektivisme dari ilmu atau hidup sehari-hari sering terjadi benda dibayangkan sebagai hal komplit di luar badan manusia yang tidak menyadari bahwa melihat benda ialah kurang lebih menciptakan benda itu sendir. Tanpa mata tidak ada cahaya dan warna dan tanpa telinga tidak akan ada alat musik.
Peng-alam-an itu sendiri oleh Pater dinyatakan alam banyak kuliahnya tentang Pemaknaan, jadi yang dikelola oleh HXM nantinya adalah tentang Peng-alam-an, Pemaknaan yakni tentang badan manusia yang menciptakan dunianya atau lingkungannya. Jika ini yang dimaksud oleh HXM maka mau tidak mau kita harus merujuk Victor Frankl yang banyak membahas mengenai Kebermaknaan hidup.
Kebermaknaan hidup menurut Victor Frankl adalah kemampuan dan kualitas penghayatan individu terhadap seberapa besar dirinya dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan seberapa jauh individu telah berhasil mencapai tujuan-tujuan hidupnya untuk memberi arti terhadap kehidupannya.
Sehingga menurut Frankl Teori kepribadian ini bukan berorientasi masa lalu ( past oriented ) seperti halnya teori-teori psikodinamika(psikoanalisis dkk) atau kini – dan- di- sini ( here and now ), seperti pada pandangan behaviorisme, melainkan berorientasi pada masa mendatang ( future oriented ), karena makna hidup harus ditemukan dan hidup bermakna benar – benar sadar dan sengaja dijadikan tujuan, diraih, dan perjuangkan.
Menarik Jika memang mau HXM maka mindsetnya harus berubah, tidak mungkin menggunakan asumsi : “Past Performance to Predict Performance”, atau the best predictor of future behavior is past behavior, juga bukan membahas yang saat ini, tetapi orientasi masa depan. Memaknai People sebagai center bukan sebagai obyek yang diamati secara transenden namun sebagai subyek yang imanen para profesional HXM akan terlibat banyak dengan metode “verstehend”, design thinking yang berorientasi pada manusia sebagai subyek bukan obyek. Manusia tidak akan dilabel dengan hasil assessment atau talent management yang “dead wood” hingga “star” tetapi bagaimana memfasilitasi sang deadwood untuk menemukan makna hidupnya agar dia dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya dan memberikan dukungan untuk individu tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan hidupnya yang pada akhirnya memberi arti terhadap kehidupannya.
Dengan HXM seperti di atas kita juga akan meninggalkan logika berfikir Aristotelian dengan menggantikannya dengan dialektikanya Hegel, sehingga dalam HXM pusat perhatian akan beralih dari sekedar “Prove” menjadi “to Ïmprove”, Sehingga pandangan-pandangan Psikologi Positive menjadi akan lebih dominan.
Pertanyaannya sudah siapkah mindset kita menjalankan HXM seperti yang dijelaskan diatas, karena jika tidak maka HXM akan seperti pendahulunya hanya berubah istilahnya padahal sikap mentalnya tidak, berubah wujud fisik secara kosmetik tetapi tidak ruh dan jiwanya, jika itu yang terjadi terlalu mahal biaya dan waktu yang akan dikeluarkan.
Foto : bluerush.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS