Tricia Brouk: 10 Cara Menjadi Pembicara Publik yang Hebat

Kemampuan berbicara di depan umum sangat penting untuk menunjang kesuksesan karier saat ini, karena media dan kamera bertebaran di mana-mana. sehingga setiap waktu seseorang bisa muncul di media sosial tanpa menyadarinya.
Menjadi pembicara publik yang dapat menginspirasi banyak orang merupakan sebuah keuntungan. Tapi bagaimana caranya? Bagaimana kita mendapatkan kesempatan untuk tampil di atas panggung sekelas TED?
Tricia Brouk, mantan produser TEDx LincolnSquare di kota New York dan pelatih pembicara publik, berbagi tips tentang bagaimana menyampaikan pidato kita dengan baik. Brouk memiliki karier yang luar biasa sebagai sutradara, produser, penari / koreografer, pembicara, dan pelatih.
Berikut ini adalah 10 tips untuk menjadi pembicara publik yang hebat:
1.Menyampaikan pidato di atas panggung adalah sebuah tanggung jawab
“Ini adalah tanggung jawab kita ketika berdiri di atas panggung karena kita akan mempengaruhi orang lain dan membuat perubahan. Apabila mundur kembali berarti kita kehilangan kesempatan itu, untuk mengubah satu kehidupan itu,”paparnya.
2.Mempersiapkan diri sebaik mungkin
Persiapkan diri kita sebaik-baiknya. Kita harus mengenal audiens kita.Bagaimana agar kita tampak kredibel,akrab dengan audiens dan bisa menghindari kesalahan sekecil mungkin.Semua itu jalan menjadi seorang pembicara yang hebat. Tubuh kita akan langsung bereaksi jika kita mengalami stres saat di atas panggung, terlepas dari berapapun banyak jam terbang kita. Jika kita siap, kita dapat menguasai panggung dengan baik.
3.Menemukan apa gagasan besarnya
Mulailah dengan apa yang penting bagi kita atau apa yang kita pedulikan.Jangan bicara soal keahlian atau buku baru kita. Brouk mengatakan, “Tanyakan pada dirimu, apa tujuan Anda? Apa artinya sesuatu itu bagi Anda?”
4.Menguji dulu pidato kita
Dapatkan umpan balik buat ide dan pidato kita.Jika perlu, lakukan pidato itu di depan keluarga atau teman-teman kita untuk mendapatkan umpan balik tentang ide dan cara penyampaiannya.
5.Menghapalkan
Brouk menyarankan agar kita menghapal pidato itu sedemikian rupa sehingga menjadi bagian dari DNA kita. Dengan begitu, kita memegang kendali penuh atas isi pidato, dapat menangani apa pun yang terjadi, dan mengirim pesan kepada audiens bahwa kita menguasai apa yang dikatakan.
6.Mengetahui apa yang kita inginkan dari audiens
Apakah tujuan kita: mendapat tepuk tangan meriah, membuat audiens berubah dalam hidup atau perspektifnya atau agar mereka mengunduh atau membeli buku kita? Ketahui dengan jelas tujuan kita.
7.Memecah topik yang berat menjadi beberapa bagian
Jika kita berbicara tentang perubahan iklim atau sesuatu yang rumit, tuntunlah audiens dalam beberapa langkah. Berilah mereka potongan demi potongan hingga gambaran besarnya mereka pahami.
8.Memberikan kepada audiens sesuatu yang bisa mereka lakukan
“Ketika kita memperkenalkan sebuah ide, daripada sebuah masalah, hal itu berarti memberi kita sebuah harapan,” demikian saran Brouk. Jadi, berikan audiens sesuatu untuk dipercayai dan sesuatu yang bisa membuat mereka melakukan tindakan tentang masalah tersebut.Hal itu bisa berupa buku, aksi untuk anak-anak kecil,cara mendaur ulang sesuatu atau apa pun yang relevan dengan topik kita dan yang dihadapi oleh audiens.
9.Memvisualisasikan kesuksesan di atas panggung
Semua atlet papan atas menggunakan visualisasi untuk meningkatkan penampilan mereka. Brouk merekomendasikan agar kita melakukan hal yang sama sebagai pembicara. Visualisasikan hal itu saat kita berjalan ke atas panggung. Rasakan dan apa yang kita inginkan terjadi. “Saya merasakan hadirin memberikan tepuk tangan meriah kepada saya,” kata Brouk memberi contoh, “Saya merasa percaya diri.”
10. Kritisi penyelenggara acaranya
Kita mesti melakukan pemeriksaan terhadap penyelenggara acara terlebih dahulu seperti saat mereka ingin menampilkan kita. Bagaimana ruangannya? Apakah acara itu akan direkam secara profesional? Bagaimana pencahayaannya? Berapa banyak acara yang telah mereka selenggarakan? Dukungan apa yang mereka berikan kepada Akita? Tanyakan kepada pembicara lain yang telah berbicara di sana.Bagaimana rasanya berpidato di tempat itu dan apa yang harus kita ketahui sebelumnya.
Brouk berkata, “Saya pikir ketika seseorang mengerti bahwa kita memiliki pengaruh kuat terhadap orang lain, segala sesuatu akan berjalan dengan sendirinya. Kita memahami tentang kepedulian dan ingin membagikannya dengan orang lain. Cara dalam menjalankan bisnis akan sejalan, dengan bagaimana kita membuat perbedaan di dunia.”
Sumber/foto : forbes.com/johndemato.com


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS