Enam Tren HR Yang Muncul Di Masa Pandemi

Pandemi Covid19 telah berlangsung hampir enam bulan lamanya, dan belum menunjukkan ada tanda-tanda penurunan jumlah kasus di berbagai belahan dunia. Bahkan di sebagian lainnya angka kasus justru mengalami peningkatan.
Hal ini tentunya telah memberikan dampak yang signifikan terhadap semua bidang kehidupan, mulai dari kesehatan hingga perekonomian. Termasuk pula kepada bidang ketenagakerjaan. Sehingga membuat timbulnya beragam tren di bidang HR, yang tentunya juga harus diperhatikan dengan seksama oleh setiap organisasi.
Menurut Tom Osborne, Managing Director Hays di Malaysia, menyatakan setidaknya ada delapan tren yang akan muncul nantinya diantara adalah :
1. Tren Kerja Fleksibel
Dengan adanya himbauan untuk mengurangi penyebaran Covid19, banyak negara mulai memberlakukan social distancing dengan berbagai cara. Mulai dari mengurangi aktivitas sosial penduduknya, mengadakan pembatasan jam kerja di kantor hingga kepada menganjurkan perusahaan guna mengadopsi sistem kerja secara fleksibel. Gimana karyawan mereka tidk harus masuk kantor secara fisik, dan mengejakan semua tugas mereka dari rumah.
“Memang tidak semua pekerjaan dapat dilakukan secara fleksibel atau dengan bekerja dari rumah. Namun setidaknya kerja flesibel telah memberikan alternatif baru keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, dan ini akan menjadi tren di kemudian haei,” jelasnya.
Dirinya melanjutkan bahwa hal ini sangat mungkin akan membuat bisnis akan lebih berkembang dalam mengeksplorasi opsi-opsi ini secara permanen. Karena dapat menjaga produktivitas mereka tetap terjaga, dimana sebagian karyawan bekerja dari kantor kemudian sebagian lagi bekerja dari rumah dengan tetap mengedepankan komunikasi secara kontinyu.
2.Adanya Perubahan Peran Marketing
Dengan diadopsinya sistem kerja jarak jauh dan pertemuan tatap muka minimal, tentunya juga akan membawa perubahan bagi karyawan di bidang marketing yang mengharuskan mereka untuk bertemu dengan klien. Seperti karyawan di bidang sales asuransi.
“Memang bidang marketing ataupun sales akan mengalami dampak dari pembatasan sosial tersebut, namun setidaknya masih ada peningkatan. Hanya saja mungkin bervariasi di setiap industri,” jelasnya.
Tom menambahkan seperti misalnya marketing di bidang medis, mengalami pertumbuhan yang cukup pesat karena mereka memang terkait dengan pandemi ini secara langsung. Sehingga beberapa spesialis marketing produk medis masih dapat melakukan kunjungan lapangan, tetapi produk untuk obat-obatan yang tidak terkait COVID akan menghadapi akses pasar yang terbatas, Ini tentunya akan mengurangi permintaan perekrutan di daerah tersebut.
3.Meningkatnya Permintaan Tenaga IT
“Nantinya akan emakin banyak perusahaan yang harus meningkatkan infrastruktur TI mereka, bidang-bidang seperti pengembangan aplikasi, otomasi dan koneksi jaringan akan mengalami peningkatan pesat,” kata Tom.
Ini kemungkinan akan menjadi tren yang berkelanjutan, karena semakin banyak organisasi mengalihkan proses kerjanya secara digital dalam upaya berfungsi lebih efisie. Baik secara internal maupun eksternal, dan mengakomodasi pengaturan kerja yang fleksibel atau jarak jauh. Karena fungsi-fungsi ini dapat membantu perusahaan mengotomatiskan proses yang berlebihan dan membuat penggunaan sumber daya yang lebih efisien di tengah ketidakpastian.
4.Organisasi Semakin Adaptif
“Dengan adanya pandemi ini telah membuat banyak organisasi mengevaluasi ulang berbagai biaya produksi saat ini. Serta menganalisis apakah tenaga kerja mereka yang ada saat ini telah sesuai dengan kondisi di masa krisis ?” tambah Tom.
Untuk memahami hal tersebuyt tentunya organisasi harus senantiasa melakukan perbaikan secara cepat, agar produktivitas dapat tercapai secara maksimal. Sehingga diperlukan juga perencanaan yang baik dalam pola rekrutmen agar sesuai dengan permintaan untuk dapat mendukung proyek-proyek. Serta untuk memastikan kepentingan bisnis dan kesejahteraan karyawan dikelola dengan baik.
5.Perubahan Bidang Legal
“Sektor hukum telah menunjukkan ketangguhannya dalam beberapa bulan terakhir, karena meningkatnya kebutuhan bisnis untuk perwakilan hukum, penilaian risiko dan mitigasi selama masa krisis,” kata Tom.
Permintaan untuk peran hukum dan kepatuhan terkait e-commerce menunjukkan peningkatan selama pandemi berlangsung di berbagai belahan dunia, khususnya dalam industri makanan minuman, karena permintaan untuk barang-barang konsumen yang dibeli secara online meningkat.
6.Otomatisasi Bidang Finansial/Perbankan
“Selama masa pandemi berlangsung, bidang yang paling terdampak adalah finansal dan perbankan. Oleh karena itu di masa depanmereka akan tetap beroperasi dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi,” katanya.
Bisnis bank juga telah beradaptasi dengan cepat dan mulai mengadopsi cara kerja yang berbasis digital. Serta melihat pengaturan kerja yang fleksibel, sebagai cara kerja yang permanen untuk masa depan.
“Pada masa yang akan datang seorang akuntan, yang mengirimkan aplikasi pekerjaan untuk CFO kemungkinan besar akan diharuskan memiliki ketrampilan di bidang IT. Karena dengan semakin banyaknya organisasi yang mengadopsi digital sebagai salah satu sistem kerja mereka, maka hal ini adalah sangat wajar,”tambahnya.
Sumber/foto : hrmasiamedia.com/magazine.job-like.com


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS