Tiga Cara Menemukan Budaya Kerja yang Tepat Menurut Irma Campos
Budaya di tempat kerja dapat menentukan pengalaman kerja dan perkembangan karir seseorang. Ketika budaya di tempat kerja tidak cocok, hal itu tentu berdampak pada kinerja dan produktivitas termasuk kesejahteraan psikologis. Demikian pula sebaliknya ketika budaya kerja tidak sesuai dengan kepribadian, nilai-nilai, identitas sosial, dan minat tempat kerja maka hal ini akan menimbulkan kemuduran produktivitas tenaga kerja.
Hal ini dikarenakan individu sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan mendasar dari tempat kerja. Kebutuhan-kebutuhan yang mungkin berbeda-beda, namun mencakup rasa memiliki, keterlibatan dan pengembangan. Demikian seperti yang dijelaskan oleh Irma Campos, psikolog dan konsultan pengembangan kepemimpinan organisasi dan industri dari Universitas Florida
Campos menjelaskan pula bahwa salah satu kunci menuju kinerja yang produktif dan kepuasan karir, adalah menemukan budaya tempat kerja yang cocok yang memenuhi kebutuhan spesifik karyawan. Tidak semua tempat kerja memiliki budaya kerja yang sama. Maka dari itu setiap orang harus menemukan pekerjaan dengan budaya tempat kerja yang tepat, di fase awal proses pencarian kerja.
Berdasarkan penelitian dan praktik empiris pengembangan karir, Campos mengulas tiga langkah yang dapat kita ambil untuk menemukan budaya tempat kerja yang tepat.
1. Menemukan tempat kerja yang mempromosikan strategi berorientasi pertumbuhan dan memiliki sumber daya untuk mengejar inovasi.
Jika kita mengidentifikasi diri sebagai individu yang beragam secara budaya, maka agar dapat berkembang dalam budaya kerja dengan karyawan yang beragam setiap organisasi harus memiliki strategi dan sumber daya yang berorientasi pada pertumbuhan.
Dalam studi penelitian Guillaume, Dawson, Otaye Ebede, Woods & West, 2015, menemukan bahwa hanya dalam kondisi tertentu tim yang beragam secara budaya dapat berkembang di tempat kerja. Secara khusus, kondisi ini mencakup organisasi yang memiliki tujuan dan sumber daya strategis untuk menerapkan perubahan yang akan mendorong pertumbuhan bagi organisasi. Organisasi juga memiliki kepemimpinan yang menunjukkan perilaku yang inklusif dan adil.
“Misalnya dalam pengaturan layanan kesehatan dengan strategi berorientasi pertumbuhan, biasanya ada dorongan mencari cara untuk meningkatkan pengalaman pasien berdasarkan umpan balik yang diterima dari karyawan layanan kesehatan dari staf meja depan ke penyedia layanan kesehatan,” tutur Campos.
Dirinya menambahkan bahwa jenis organisasi ini biasanya memiliki kemampuan mengimplementasikan umpan balik yang mereka terima secara efektif, untuk meningkatkan pengalaman pasien dari awal siklus layanan hingga akhir. Organisasi-organisasi ini juga secara efektif, mengkomunikasikan setiap perubahan yang dihasilkan kepada karyawan. Pada akhirnya, tim berkolaborasi secara efektif dan membuat suara mereka didengar dan terlibat aktif dalam organisasi.
Dalam proses pencarian, menemukan cara untuk memahami bagaimana organisasi yang menarik dapat menerapkan umpan balik. Bagaimana tepatnya kepemimpinan melibatkan tim dalam proses pengambilan keputusan yang penting. Seperti meningkatkan pengalaman pelanggan atau pasien, apa yang dilakukan dengan umpan balik yang tim berikan kepada kepemimpinan, apakah tim kepemimpinan menunjukkan perilaku inklusif, dan jika ya, bagaimana?.
“ Ini adalah pertanyaan yang dapat Anda tanyakan selama proses wawancara Anda atau Anda dapat menindaklanjuti secara pribadi dengan karyawan saat ini,” ungkap Campos.
2. Menemukan tempat kerja yang menggabungkan nilai-nilai tempat kerja secara eksplisit dalam strategi dan branding mereka.
Semakin kita pada akhirnya bisa mengidentidikasi dengan organisasi tempat kita bekerja, maka semakin baik pada perkembangan diri.
Organisasi adalah suatu entitas yang idealnya harus diidentifikasi dengan bangga seolah-olah itu adalah salah satu identitas sosial kita. Ketika kita memulai pencarian untuk budaya tempat kerja yang tepat, riset dan cari tahu strategi dan merek keseluruhan organisasi.
“Misalnya, riset rencana dan sasaran strategis terkini untuk tahun ini, jika ada. Anda dapat memanfaatkan sumber daya daring untuk menjelaskan lebih lanjut tentang hal-hal ini. Apakah rencana atau sasaran strategis ini selaras dengan sesuatu yang dapat Anda dukung? Apakah Anda akan dengan bangga mengidentifikasi diri sebagai anggota organisasi ini di masa depan? Ini adalah pertanyaan berorientasi wawasan untuk ditanyakan kepada diri sendiri,” jelas Campos.
3. Cari tempat kerja yang memiliki bukti (Metrik kuantitatif dan kualitatif) tentang bagaimana mereka berhasil menerapkan budaya kerja yang positif.
Bukti adalah segalanya. Jika seseorang tidak dapat mendukung klaim dengan bukti, ia hanya memiliki pendapat. Tidak ada yang salah dengan pendapat, tetapi ketika datang untuk mencari budaya tempat kerja yang tepat, kita ingin tahu bahwa setidaknya ada beberapa bukti suatu organisasi benar-benar memiliki nilai-nilai, kepemimpinan, visi, dan misi tempat kerja. Di sinilah metric, msalnya seperti tingkat retensi, tingkat keterlibatan karyawan, tingkat promosi internal harus dipertimbangkan.
“Pertimbangkan apa yang paling penting bagi Anda dalam budaya tempat kerja. Bagaimana itu bisa menjadi sesuatu yang bisa diukur? Dengan mengajukan pertanyaan ini kepada diri Anda sendiri, Anda dapat menentukan metrik apa yang dicari atau diminta dari organisasi yang diminati,” tuturnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa setiap orang harus bertanya kepada mereka yang ada di jaringan profesional yang dimilikinya, jika mereka mengetahui seseorang yang bekerja di organisasi yang Anda minati. Kemudian minta untuk diperkenalkan sehingga Anda dapat menanyakan lebih lanjut tentang metrik yang penting bagi Anda. Seseorang juga dapat meneliti publikasi yang dimiliki organisasi terkait dengan metrik mereka sendiri. Publikasi ini kadang-kadang tersedia di situs web mereka sendiri atau di situs web yang mengumpulkan informasi industri secara luas.
Jika mengalami transisi tempat kerja, tambahnya, yakinlah bahwa budaya tempat kerja yang tepat ada untuk kita. Hanya perlu sedikit waktu, informasi, dan harapan untuk menemukan budaya tempat kerja yang cocok.(Artiah)
Sumber/foto : psychologytoday.com/straitstimes.com
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS